Home » Ghazwul Fikri » Fenomena Anak Hobi Menyodomi Anak-Anak. Bagaimana Masa Depan Bangsa?

Fenomena Anak Hobi Menyodomi Anak-Anak. Bagaimana Masa Depan Bangsa?

Blog Stats

  • 2,305,384

PERLINDUNGAN HAK CIPTA

Lisensi Creative Commons

Adab Merujuk:
Boleh menyebarluaskan isi blog ini dengan menyebutkan alamat sumber, dan tidak mengubah makna isi serta tidak untuk tujuan komersial kecuali dengan seizin penulis.
=====
Plagiarisme adalah penyakit yang menggerogoti kehidupan intelektual kita bersama.

Follow me on Twitter

Bila Anda merasa blog ini bermanfaat, silakan masukkan alamat email Anda untuk selalu mendapat artikel terbaru yang dikirim melalui email.

Join 6,365 other subscribers
Bismillah …

Jurnal ini mengupas jawaban atas pertanyaan quiz: Mahalnya Kelalaian, yang dikemas dalam sebuah flash fiction. Terimakasih kepada para sahabat blogger yang telah mencoba menjawab quiz: “Apa saja kekuatiran bu Desi terhadap putranya?”. Bagi yang belum pernah membacanya, silakan buka jurnal tersebut agar bisa connect dengan pembahasan di bawah ini.

Flash fiction tersebut terinspirasi dari berbagai kisah nyata tragedi pelecehan seksual anak yang pelakunya juga masih anak-anak, dengan modus yang hampir sama. Silakan menyimak sebagian kasusnya di bawah ini:

Miris sekali, pelakunya masih anak-anak!
Korbannya bukan 1 atau 2 anak untuk satu pelaku, tapi sampai belasan, dan sebagian sudah ikut menyimpang, dengan gantian menyodomi teman-teman lainnya pada kesempatan berikutnya!

Salah satu penyebab dominan anak-anak bisa melakukan praktek sodomi adalah perilaku orang dewasa yang pernah melecehkannya, sehingga anak tersebut menjadi pelaku sodomi berikutnya. Menjadi makin kecanduan bila kemudian dijejali tontonan pornografi. [Inilah Kekuatiran Pertama Ibu Desi pada quiz tersebut yaitu sangat kuatir kalau anaknya kelak juga tumbuh menjadi seorang homoseksual]. Beberapa contoh kasus yang menguatkan hal ini:

  • Jakarta | Babeh pembunuh berantai dan pelaku sodomi 14 anak [Okezone]. Babeh mengaku pernah disodomi saat umur 15 tahun.
  • Jakarta | Karena saat kecil pernah disodomi, Sartono balas dendam dengan menyodomi 96 anak dan menjadikannya pelacur bagi kaum gay [Detektif-Romantika].
  • Sukabumi | Pemuda EM menyodomi 47 anak, beberapa korbannya mengalami pendarahan anus yang parah. Pelaku pernah disodomi orang dewasa saat masih duduk dibangku SMP. [Jawa Pos].
  • Cirebon | Pria tukang servis menyodomi 10 bocah SD [Jakarta Press]. Pelaku pernah disodomi sejak kelas 5 SD.
  • Kuningan | 2 anak SD disodomi oleh seorang pria dewasa. Setelah 2 anak SD tersebut beranjak dewasa, mereka menjadi bagian dari kelompok sodomi anak-anak berantai. [Pikiran Rakyat].
  • Banjarmasin | Pelatih sepakbola yang juga guru ngaji sodomi 27 anak [Kompas]. Pelaku pernah disodomi tetangganya sejak usia 8 tahun.
  • ….. dan banyak contoh lainnya.

Apakah perilaku homoseksual itu bisa menular?

Jawabannya: YA. Pemaparan berbagai contoh kasus di atas sudah cukup menjadi bukti.
Secara teori, silakan simak penjelasan detail dalam publikasi Family Research Council yang berjudul: Is There a Link Between Homosexuality and Child Sexual Abuse?. Sedikit kutipannya di halaman 141:
homosexual child
Adanya fakta berbagai contoh kasus di atas mendukung kebenaran hasil riset dari FRC tersebut.

Jurnal ini tidak bicara soal kriminalitas. Apalagi membandingkan jumlah kasus antara pelaku kriminal yang heteroseksual dan homoseksual. Bukan soal itu. Yang jadi fokus isi jurnal ini adalah POLA PENYEBARAN PERILAKU MENYIMPANG. Dari berbagai contoh kasus di atas, anak laki-laki yang disodomi laki-laki dewasa berpotensi orientasi seksualnya ikut menyimpang, kemudian anak tersebut menjadi pemangsa anak-anak laki-laki lainnya. Begitu seterusnya rantai pola penyebarannya / penularannya. Jadi jangan kaget kalau jumlah pengidap homoseksual di Indonesia meningkat. Bahkan sudah ada yang membentuk komunitas di kalangan anak-anak dan remaja. Miris!

Dalam artikel Detik Health: “Bisakah Perilaku Gay menular?” disebutkan bahwa meskipun seseorang tidak memiliki gen gay, ia bisa mengembangkan perilaku seks sejenis jika faktor lingkungannya mendukung. Faktor lingkungan yang diduga bisa menyebabkan seseorang menjadi gay adalah salah didikan dari orangtua sejak masih kecil, orangtua yang bercerai, pernah mengalami pelecehan seksual, memiliki lingkungan pergaulan yang mayoritas adalah homoseksual, sisi psikologis dari orang tersebut serta banyaknya contoh perilaku homoseksual yang ada disekitarnya. Perilaku homoseksual di sekitar yang sering dilihat secara tidak sadar akan mempengaruhi perilaku orang itu sendiri.

Ada yang meng-klaim berdasarkan penelitian bahwa memang ada gen bernama kromosom Xq28 yang ditemukan oleh Dean Hamer pada tahun 1993. Tetapi belakangan penelitian itu dibantah dengan penelitian lainnya. Sila simak jurnal saya: RUNTUHNYA TEORI ‘GEN GAY’.

Jadi, sebagai orangtua harus bersikap peka terhadap pola pergaulan anak-anak, karena orientasi seksual menyimpang bisa menular. Ajari anak-anak kita untuk berani berkata: TIDAK! (bila berada dalam situasi yang tidak lazim).

Anak-anak yang menjadi korban perilaku sodomi cenderung menjadi mudah terangsang. Fenomena ini secara psikologis biasa disebut mengalami sexualization of behavior. Mereka bisa menjadi agresif. [baca Kompas]. Sifat agresif tersebut justru akan membahayakan teman-teman sebayanya, sehingga berpotensi muncul kasus serupa dengan di atas. [Inilah Kekuatiran Kedua Ibu Desi yaitu anaknya menjadi pemangsa anak seperti dalam kasus-kasus di atas. Bila ini terjadi maka jelas anaknya akan berhadapan dengan hukum yang akan menghancurkan masa depannya.]

Oleh karena itu, sebagai orang tua lebih baik berempati kepada para orang tua lainnya yang anaknya telah menjadi korban teman anaknya yang tertular jadi homo. Jangan asal ngomong: “Ya, saya biarkan anak saya gay” atau “Itu urusan privat. Yang penting khan mereka tidak mengganggu”, seperti ucapan khas para pegiat JIL. Perlu diingat bahwa manusia adalah makhluk sosial, maka segala indikasi disorientasi yang terjadi di masyarakat bisa saja mengancam siapapun. Ya siapapun! Lain hal kalau manusia yang mengalami disorientasi tersebut tinggal sendirian di planet Mars.

Silakan renungkan kembali: mengapa kasus-kasus Anak Menyodomi Anak itu bisa terjadi? Bahkan jumlah kasusnya makin bertambah banyak. Apa mungkin anak-anak itu tiba-tiba bisa dengan sendirinya melakukan praktek sodomi tanpa ada yang mengajari atau menginspirasinya? Jelas tidak mungkin. Itulah kenapa segala penyimpangan harus diluruskan, bukan dibenarkan.

.
Apakah ada payung hukum untuk menjerat orang dewasa yang melakukan praktek sodomi ke anak?

Pelaku bisa dijerat dengan pasal 292 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara serta Pasal 81 dan 82 UU no.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara dengan denda paling banyak Rp 300 Juta.

Saya rasa hukuman itu belum setimpal, seharusnya mereka diberikan hukuman penjara seumur hidup, karena sejatinya mereka telah membunuh masa depan anak-anak, menghancurkan orientasinya yang lurus, tekanan luar biasa akan diterima korban, sehingga seumur hidup korban akan menanggungnya.

.
Apa bahayanya bila tetap melakukan kebiasaan sodomi?

Allah sudah menciptakan organ manusia secara sempurna, begitu juga dengan fungsinya. Orang yang normal adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, tidak salah kamar.

Lubang keluarnya kotoran manusia bukanlah tempat yang tepat bagi alat kemaluan laki-laki, sebab di dalam dubur itu bersarang beragam bakteri yang bersifat patogan yang dikeluarkan dari tubuh bersama feses. Tindakan sodomi itu justru akan berpotensi memasukkan kembali kuman-kuman itu ke dalam tubuh.

Sebuah studi kedokteran modern menyatakan bahwa 38% pelaku sodomi menderita kanker anus. Penyebaran kanker anus hanya terjadi pada pelaku atau korban sodomi. Kanker anus merupakan peradangan yang disebabkan oleh virus HPV, virus ini umumnya menyerang kaum homoseksual. Penyakit ini sulit diharapkan kesembuhannya. Selain menyebabkan kanker anus, virus ini juga menyebabkan kanker penis. Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa terhitung 55% pelaku sodomi yang selain mengeluh bahwa di sekitar anus terasa sakit, juga menderita kencing nanah (Gonnorhea). Selain itu terhitung 80% laki-laki pelaku sodomi menderita sipilis (Syphilis), dan sepertiga dari laki-laki pelaku sodomi terjangkit virus HSV (Herpes Simplex Virus). [baca Sodomy: A Public Health Risk]

[Itulah Kekuatiran Ketiga Ibu Desi yaitu muncul bibit penyakit pada anaknya yang terbaring di rumah sakit itu].

[Ada Kekuatiran Keempat Ibu Desi yaitu anaknya tertular virus HIV]. Mungkinkah itu bisa terjadi? Mungkin saja. Bila yang menyodomi Doni anaknya ibu Desi tersebut memiliki bawaan virus HIV akibat perilaku seks bebas dan berisiko, besar kemungkinan itu bisa menular ke Doni.

Mari ambil contoh kasus situasi di sebuah kota kecil di Lamongan, Jawa Timur. Sejak ditemukan 2 orang penderita penyakit HIV AIDS di tahun 2002, saat ini (tahun 2013) jumlah penderita yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia di Lamongan sudah berkembang menjadi 400 orang penderita. Dari jumlah penderita itu yang meninggal dunia sudah sebanyak 187 orang. Bahkan, penderitanya sekarang sudah merambah ke kalangan anak-anak dan remaja. [Sosial News]. Itu baru kota kecil Lamongan, belum kota dan desa di seluruh Indonesia lainnya. Yang diprediksi kecenderungannya meningkat pada tahun 2014. Tidak percaya? Ayo gali faktanya, begitu banyak tersedia informasi, manfaatkan akses internet untuk membuka mata dan hati.

|—– Pembahasan Quiz Kasus Sodomi Anak Selesai Sampai Di Sini —–|

.
Salam,
Iwan Yuliyanto
06.12.2013

.
—————–
[Update 02/02/2016]
Bagaimana bila jumlah kaum sodomite ini membesar di bumi Indonesia?
Simak: Makar ‘Kaum Sodom’ Bertopeng HAM


36 Comments

  1. Link sumber berita daftar kejadian Kasus Sodomi Anak oleh Anak:
    telah dipindahkan pada isi jurnal di atas

    • Intinya adalah, semua golongan, termasuk JIL, akan sepakat dengan ini “tidak menolak keberadaan LGBT (krn faktanya mereka memang ada) tapi tolong jgn dikampanyekan layaknya ormas”

  2. Suhendar says:

    Saya harap topik-topik seperti ini menurut saya amat penting, harapan bapak terus mengakat,

    Rata-rata mereka hari ini berkelakuan seperti itu, waktu kecil perna jadi korban dari orang-orang disekitar mereka. Akhir mereka berbuat hal demikian kepada korban selanjutknya….

    Semoga Allah SWT terus memberikan bimbingan untuk kita semua agar tetap konsisten dalam Islam. Juga memberikan bapak kekuatan untuk menjadi salah orang aktif mengakat setiap kebenaran dengan Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumbernya utama….

    Sukses selalu dan maju terus pak..

  3. ririn says:

    saya sedang searching cari bahan ttg sodomi eh dapet seperti ini :/islam.sejarah.wordpress.com/2011/07/08/mengapa-para-imam-mullah-doyan…..bagaimana menurut pak iwan?

    • sejarah.wordpress.com is no longer available.
      The authors have deleted this site

    • Finsoc Medan says:

      Ririn jika sedang searching dan dapat link jangan langsung percaya kroscek kembali. dari laman websitenya aza sudah meragukan.

    • Kroscek paling mudah adalah kembali ke kitab suci.

      Penyimpangan fitrah itu bukanlah sebuah kebebasan yang dapat diatasnamakan HAM. Laki-laki suka pada laki-laki itu namanya penyimpangan seksual. Perempuan suka sama perempuan itu juga namanya penyimpangan seksual. Dan penyimpangan seksual adalah penyimpangan atas fitrah. Binatang saja kawinnya milih dulu, gak pernah lihat ada kucing jantan salah mengawini kucing jantan juga, atau ada anjing betina kawin dengan anjing betina. Lah jika manusia ada yang seperti ini maka artinya derajatnya dia jauh dibawah binatang. Punya otak tidak digunakan. Sudah diciptakan sebagai insaanafi ahsanitaqwim tapi malah memilih tsumma rodadnahu asfala safilin. Wajar saja dulu dijaman Nabi Luth, makhluk tanpa identitas kelamin yang jelas semacam ini dimusnahkan oleh Allah.

  4. dianonasis says:

    terakhir dengar berita “emon” korbannya sampe 80an mas iwan…:(

    aduh, kenapa JIL ini ya?

    saya punya sepupu lesbian (di ausie sana), ketika ke indonesia, nanya2 soal hal ini, saya bilang “kamu pergi ke sepupu kita yang lain, dia pro JIL”…

    saya sebetulnya gak suka bersikap seperti ini, tapi khawatir mendiskriditkan kalau dia datang, tapi saya cutekin (misalnya)…

    setelah punya anak, saya makin khawatir mas… dulu sih cuwek.. sekarang udah nggak berani nutup mata lagi… *tear

  5. Maxgrosir says:

    waduhhh ngeri sekali kalo kasus seperti itu, gan,

  6. debapirez says:

    JIL emang keblinger. apa aja mau dibebasin. yg ga dibebasin cuma 1: beda pemikiran dengan mereka. aneh….

  7. Ilham says:

    ini sangat sedih sebenernya. karena anak-anak dan orang dewasa itu sangat mebutuhkan konseling dan bimbingan serta dukungan supaya bisa menghilangkan traumanya.

    sebagai orangtua yang memiliki anak gay ini bisa dipandang sebagai pengingat kepada orangtua lain supaya lebih menyadari betapa pentingnya parenting dan kedekatan emosional dengan anak.

    saya pribadi lebih suka dengan pendekatan psikologis untuk menganalisa perilaku homoseksual (note: saya bukan psikolog ataupun pelajar psikologi). ada banyak faktor yang bisa menyebabkan homoseksualitas, orang normal juga bisa menyukai sesama jenisnya dalam kadar yang berbeda. semua itu saya rasa berhubungan dengan nilai kelayakan diri dan kecenderungan mengidolakan kualitas orang lain yang tidak dimiliki diri sendiri. jika kebutuhan emosional itu begitu mendasar (seperti maskulinitas/feminimitas, energi hidup, bakat, dsb) sementara dia nggak mampu menumbuhkan semua itu sendiri dalam dirinya, bisa mudah “jatuh cinta” dengan sesama jenisnya yang lebih tercukupi secara emosional.

    kondisi ini yang saya rasa harus dibina. karena kalo terus dibiarkan, kebingungan seksual seperti ini bisa menyebabkan stres, depresi, mental breakdown dan sebagainya.

    situasinya harus dijaga supaya nggak memburuk, harus disikapi, bukan dibiarkan saja. kemungkinan menikah dengan sesama jenis itu adalah pilihan yang sebenernya bisa dijauhkan atau bahkan dihilangkan kalau dibimbing dan didukung secara intensif dan dengan kasih sayang. tanpa bimbingan, menikah dengan lawan atau sesama jenis pun nggak bakal bebas masalah karena isu sebenernya gak diatasi.

    ini hanya opini. mudah2an berkenan dan mohon pencerahan jika kata2 saya keliru.

  8. Iya Mas Iwan… serinkali orang menjawab ‘takdir’ sebagai alasan untuk pembenaran….

    • Jika kita sudah (dipaksa) menerima bahwa orientasi seks itu given nan beragam maka perlahan namun pasti kita tidak akan mempermasalahkan homoseksual dan pedofilia. Inilah bahayanya JIL yang memperjuangkan HAM yang kebablasan.

  9. thetrueideas says:

    itukah hak asasi manusia yang katanya diperjuangkan???

  10. MasyaAlloh,
    saya merinding membaca jurnal pak Iwan kali ini, begitu dahsyat efek domino akibat al-fahisyah. Tidak hanya untuk pelaku dan korban tapi juga ancaman nyata buat masyarakat dan negara.

    Lalu dimana peran pemerintah untuk mengikis habis para penggiat upaya pemakluman LGBT? upaya untuk mencegah menularnya prilaku LGBT ini? mungkin bisa di share juga pak ulasan nya.

    Secara, beberapa kebijakan pemerintah untuk memberantas penyakit masyarakat (terutama yang berkaitan dengan penyimpangan seksual) tidaklah tepat. termutakhir ada program gagal untuk mencagah HIV menular, PKN.

    • Ini bukti bahwa firman Allah terbukti kebenarannya setelah melihat berbagai kerusakan yang ditimbulkan oleh kaum homoseksual.

      Masalah LGBT ini seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah karena ini nyata-nyata penyakit sosial. Hanya karena informasi yang manipulatif dari JIL-ers lah yang mengaburkan fakta kerusakan yang ditimbulkannya. Oleh karena itu tugas kita adalah melakukan kritik terus menerus agar ideologi JIL hanya berkembang di lingkungan fauna saja.

      Kembali ke soal LGBT, kalo pemerintah tidak peduli, ya tugas kita sebagai masyarakat untuk membantu penyadarannya sesuai nafas QS. An-Nahl: 125

      Sekedar informasi, di India perilaku homoseksual dianggap sebagai bentuk kriminal sehingga harus dihukum pidana:
      India Court Homosexuality Ruling: Law Making Gay Sex Crime Will Remain In Effect [Huffington Post] Pemerintah India terpaksa mengambil kebijakan seperti itu karena perilaku mereka cukup meresahkan.
      Kita mungkin tidak perlu seperti itu, cukup awali dengan dakwah. Tapi kalau sudah benar-benar menjadi sampah masyarakat ya harus diproses secara hukum.

  11. Selingan:
    – Bila Sodomi Menular [Tempo]
    – Jakarta Darurat Gay [Republika]
    – Mengerikan Maho di mana-mana bahkan di komik anak-anak [un2kmu]
    – Proses Penularan Homoseks Bisa Hitungan Menit [Hidayatullah]
    – Dead Gay Porn Stars Memorial [Youtube] | Mereka semua gagah dan macho, tapi kebanyakan diantaranya kalah sama HIV.

  12. nurme says:

    Terimakasih Mas, penjelasannya sudah sangat membantu saya untuk kelak suatu saat menjelaskan kembali kenapa saya takut dan khawatir dengan Homoseksual atau Lesbian karena memang mengerikan.

    Semua memang kembali kepada agama dan penanaman sikap kepada anak sejak dini. Memberi pengetahuan mana yang baik dan mana yang salah bukan cara menggurui tapi diskusi.

    Sepertinya cara yang Mas Iwan lakukan untuk memberitahu pada anak akan saya lakukan pada keponakan-keponakan ataupun pada anak saya kelak. Insya Allah
    Thanks for sharing Mas. Jazakallah Khairan Katsiran

    • Perilaku homoseksual memang perlu dihindari, namun gak perlu jadi homophobic atau takut pada mereka yang berperilaku homoseksual.
      Berteman dengan mereka, dekati mereka dan ajak baik-baik untuk bisa kembali ke jalan yang lurus.
      Ajakan kembali ke jalan yang lurus ini agar mereka tidak getol memperbanyak “umat” nya dengan cara mempengaruhi orang normal.

    • nurme says:

      Alhamdulillah sudah dilakukan Mas. Ada teman yang mengaku pada saya bahwa dia seperti itu. Saya tidak menyuruh tapi yang saya lakukana adalah mengajak diskusi dan memberi contoh bahwa dengan ibadah hidup lebih tenang.

      Memang saya pun sempat ikut pusing karena musti tanya jawab. Nah yang saya dapat dari Mas ini untuk memperkuat diskusi saya dengan dia jika suatu saat kami ketemu.

  13. abi_gilang says:

    Ternyata mencari KEBENARAN tidak sama dengan mencari PEMBENARAN. Postingan yang kembali membuat saya merenung tentang masa depan generasi kita.

  14. RY says:

    dan memang pelakunya kadang adalah orang-orang terdekat ya Pak. Miris banget ….. lingkungan dimana kita tinggal ternyata tidak akan pernah nyaman, setidaknya kita harus waspada.

    Trims sharenya Pak 🙂

  15. kasamago says:

    Miris bgt, smg menjadi perhatian serius negara n masyarakat. jgn sampe sodom n gomorah jilid 2 terjadi di bumi pertiwi.

  16. Dzulfikar says:

    org JIL cuma asal jeplak. tp anehnya byk yg suka dgn gaya mereka. terutama anak muda yg masih labil.

  17. Jadi pengen nimpukin Ulil pake batu *maaf

  18. Ada teman kantor lain divisi seperti ini, sudah diajak bincang baik2, jawabannya selalu nyeleneh…Bahkan alasan yang paling sering dikemukakan, “aku juga shalat, apa perlu aku shalat pakai mukena?”
    Jadi akhirnya saya sedikit konflik dengan boss divisinya.

    • Saya turut sedih mendengarnya.
      Memang tantangan paling sulit adalah memisahkan yang bersangkutan dari lingkungannya (penyuka sesama jenis). Komunitas lingkungan mereka seperti itu saling menguatkan. Dan informasi-informasi yang menyesatkan itu membuat makin terjerumus, tidak bisa lepas / taubat.
      Perlu pendekatan psikologis untuk merubahnya dan bacaan-bacaan pertobatan gay/lesbian.

  19. jampang says:

    itu omongan JIL asal nyerocos aje… ngomong nggak pake logika…

    • Karena mereka kaum JIL-ers itu kalo ngomong gak pake akal / logika, oleh karena itu tugas kita adalah melakukan kritik terus menerus agar ideologi JIL hanya berkembang di lingkungan fauna saja.

  20. Dyah Sujiati says:

    Yang paling ironi adalah mereka yang mempromosikan justru orang yang -mengaku- islam

    • Saya tidak bisa membayangkan bagaimana pertanggung-jawabannya kelak di akherat nanti setelah melalui tulisannya yang jahil itu menjerumuskan jutaan orang, dan secara tidak langsung juga mengakibatkan jatuhnya korban-korban yang masih innocent. #Bahaya JIL!

      Solusi buat mereka yang ngaku pembela hak asasi ada di bagian paragraf-paragraf akhir.
      Semoga mereka taubat dan bersama-sama bahu-membahu memberikan penyadaran kepada para kaum homoseksual untuk kembali kepada fitrahnya, selain juga melindungi hak-haknya sebagai warga negara Indonesia.

    • iya, Pak.
      klo ada amal jariyah, yang ini mah dosa jariyah. -___-“

Leave a reply to jampang Cancel reply

Let me share my passion

””

My passion is to pursue and share the knowledge of how we work better with our strengthen.
The passion is so strong it can do so much wonder for Indonesia.

Fight For Freedom!
Iwan Yuliyanto

Kantor Berita Umat