Home » Indonesia Crisis » STOP Eksploitasi Seks Komersial Anak !

STOP Eksploitasi Seks Komersial Anak !

Blog Stats

  • 2,305,346

PERLINDUNGAN HAK CIPTA

Lisensi Creative Commons

Adab Merujuk:
Boleh menyebarluaskan isi blog ini dengan menyebutkan alamat sumber, dan tidak mengubah makna isi serta tidak untuk tujuan komersial kecuali dengan seizin penulis.
=====
Plagiarisme adalah penyakit yang menggerogoti kehidupan intelektual kita bersama.

Follow me on Twitter

Bila Anda merasa blog ini bermanfaat, silakan masukkan alamat email Anda untuk selalu mendapat artikel terbaru yang dikirim melalui email.

Join 6,365 other subscribers

[Backup arsip Music Multiply, 27 Januari 2008]

Hasil riset UNICEF tahun 2007, menyebutkan ada sekitar 40.000 anak Indonesia menjadi korban eksploitasi seks komersial anak (ESKA). Ya… anak-anak Indonesia telah dijerumuskan ke dalam lembah prostitusi, menjadi korban perdagangan anak untuk tujuan seksual dan menjadi obyek bahan-bahan pornografi. Mereka bisa saja menjadi korban atas nama: kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, cara pandang patriarki, kekurangseriusan pemerintah, aparat penegak hukum, dan kita sendiri dalam membenahi masalah ini. Mereka bisa saja menjadi potret buram masa depan bangsa Indonesia. Akankah kita biarkan kondisi ini terus terjadi? Seharusnya tidak.

Bayangkan, bagaimana kalau itu terjadi pada adik atau anak kita sendiri ?

Salah satu Kampanye Stop Trafficking dihadirkan dalam bentuk lagu – lagu yang berisi tentang kesaksian para kaum muda yang memprihatinkan negerinya yang membiarkan prostitusi dan perdagangan anak tumbuh subur. Yang dikemas dalam Trilogi Album (Negeri Kami, Save the Children dan Eternal Sins), yang merupakan album – album kampanye anti ESKA.

Trilogi Album ini didedikasikan untuk anak-anak agar terhindar menjadi korban ESKA, dan didedikasikan pula untuk kita selaku orang dewasa agar menjaga hak-hak mereka untuk hidup layak, bahagia dan merdeka. Ada pernyataan komitmen-nya yang dituangkan dalam lagu.

PERNYATAAN
Al Habis
Lirik: Odi Shalahuddin; Lagu: Yuli “BDN”; Arr.: Agus

Kamilah kaum anti ESKA
Siap berperang melawan siapa saja
Kamilah kaum anti ESKA
Gelorakan semangat ke seluruh dunia

Mari bergerak bersama-sama
Hancurkan para syetan hidung belang
Bebaskan anak-anak dari ancaman
Santapan nafsu para orang dewasa



Keterangan beberapa lagu yang dikutip dari situs www.indonesia-acts.com (againts child trafficking):
Kisah-kisah dalam syair album ini diangkat dari kisah nyata. Misalnya saja Rosario, yang menceritakan seorang anak jalanan yang dijerumuskan dalam prostitusi dan menjadi obyek para pedofil. Suatu hari seorang dokter Austria memasukkan vibrator ke dalam kelamin Rosario dan pecah di dalam. Tanpa adanya pengobatan Rosario menahan sakit hingga kemudian meninggal dunia. Lagu Potret Buram merupakan kisah seorang anak dari Banjarnegara yang menjadi korban perdagangan anak untuk tujuan seksual ke wilayah Batam. Kasus anak ini ditangani oleh beberapa anggota Indonesia ACTs, yaitu YMKK, SAMIN dan Setara. Lalu, lagu Perjalanan Sumi diangkat dari pengalaman seorang anak (10 tahun) yang berada di prostitusi jalanan Semarang. Ia dicabuli oleh tamu ibunya. Ketika melapor kepada ibunya, anak tersebut justru dimarahi dan diusir dari rumah sehingga hidup di jalanan.

Selanjutnya, silakan simak beberapa contoh lagu-lagu perlawanannya dalam jurnal ini.

Mari segera bergerak bersama, memberikan perlindungan terhadap anak-anak, yang bisa dimulai dari lingkungan terdekat kita. Kita berharap, anak-anak pada masa kini dan masa depan dapat menikmati kehidupannya sebagai anak dengan rasa nyaman dan bahagia. Semoga, anak-anak bisa dibebaskan dari ancaman prostitusi dan pengguna anak ditempatkan sebagai pelaku kriminal.

Catatan:
Trilogi Album yang diproduksi Yayasan Setara adalah Negeri Kami, Save the Children dan Eternal Sins. Dan mohon, untuk tidak memanfaatkan hasil download playlist ini untuk kepentingan komersial. Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Yayasan Setara: Jln. Tumpang Raya 94 Semarang Tlp. (024) 8500900

FAKTA:

– eramuslim: Gawat, Tiap Tahun 70 Ribu ABG Indonesia Jadi PSK

Lanjut ke hal 2: Lagu “NEGERI KAMI” oleh Thermometer

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9


25 Comments

  1. wisnumahardi says:

    kebetulan yayasan SETARA juga member dari @ECPAT_Indonesia. apabila menemukan kasus ttg ESKA, bisa melaporkan juga ke ECPAT Indonesia. Salam 🙂

  2. lambangsarib says:

    Siiiip Pak Iwan, saya faham. Terimakasih banyak.

  3. Kok lagu yang diselipkan di tulisan ini ndak kedengaran ya pas saya buka tulisan ini ? Oiya Yayasan Setara tsb mengkhususkan diri sebagai yayasan yang bergerak di bidang apakah kalau boleh tahu ? Terima kasih.

    • Saya coba semua lagunya bisa gitu lho 🙂
      Pengantar tulisan ada di halaman 1, sedangkan lagu-lagunya ada di halaman 2 – 9.
      Coba deh mbak Mita klik pages 2 dan seterusnya yang letaknya paling bawah di tulisan ini, di bawahnya “share this” dan “like this”.
      Untuk page 2 saya gunakan Soundcloud, yg saya letakkan di atas lagu, coba di klik playernya. Itu alternatif untuk nempelin musik di WordPress.

      Yayasan Setara (bukan Setara Institute lho ya) itu organisasi non pemerintah yang memberikan perhatian terhadap isu (hak-hak) anak. Pusatnya di Semarang. Yayasan ini bersama 4 LSM sejenis mengusulkan ke pemerintah agar setiap tgl 12 Desember diperingati sbg Hari Anti-Trafficking.

  4. hiyaaa… main ke wp nya Pak Iwan disuguhi cerita menyeramkan [film FOOD, INC dan tulisan ini). Tapi jadi tambah wawasan.. Jazakallah khair ya Pak..

  5. karinamumtaz says:

    *baru baca* sahabat dekat saya pernah menjadi korbannya pak sejak dia SMP 😥
    Alhamdulillah Allah menyelamatkannya dan skrh hidup normal, berkeluarga dan solehah (maasyaAllah)

  6. umarfaisol says:

    di Malang saya juga sering mendengar eksploitasi anak-anak, tapi kebanyakan disewa untuk mengemis

  7. Larasati says:

    jadi ingat di jogja dulu sekost sama anak ayam kampus gitu, karena belum tahu yah laras nyantai2 ajah eh pas kesini sini nya kok sering ngajakin begadang, tadi nya gak ngeh kukira begadang yg biasa larass lakuin yah kek semacam nulis atau mainan internet eh tp ini beda ternyata begadang nya haha usut demi usut ternyata teman sebelah kamar tuh kek semcam germo gitu padahal masih muda dianya, status jg mahasiswi….basisnya anak2 jalanan pak…miris deh waktu itu dan rada2 takut akhirnya kabur dah pindah kost padahal baru sebulan ngekost daripada kenapa2 nantinya, bener2 takut saat itu, apalagi larass jg masih mahasiswi baru…rugi bandaarrr hehe #curcol yah#

  8. Larasati says:

    miris sekali baca nya

  9. ngilu banget bacanya Mas….
    ya Allah lindungilah anak-anak kami semua

  10. Yayasan Setara Kita
    http://www.setarakita.org/sejarah.htm

    Kondisi geografis Batam yang dekat dengan Singapura dan Malaysia, juga menimbulkan efek negatif dengan meningkatnya kejahatan trafficking. Bagi para pelaku kejahatan trafficking, sejak dari dulu Batam dikenal sebagai sebagai daerah tujuan dan daerah transit perdagangan manusia, dan lagi-lagi yang banyak menjadi korban dari perdagangan manusia ini adalah: perempuan dan anak-anak.

    Padahal, anak-anak adalah generasi penerus yang akan mewarisi, meneruskan, dan bahkan akan membuat lebih baik cita-cita bangsa, namun tanpa bimbingan, bantuan dan jaminan bagi tumbuh kembang mereka untuk hidup, untuk belajar, dan untuk berpartisipasi, hal ini tidak akan pernah terwujud.

    Dan atas dasar inilah kami bergabung di yayasan SETARA KITA, menyumbangkan kemampuan dan pengalaman yang kami miliki untuk membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak

    Because Every Child has the Right to Education ~ Setara Kita Foundation ~ Jln. Bunga Raya ~ Komplek Baloi Persero ~ Blok B no 22 ~ Batam

  11. prita says:

    Makin miris saja, pak! Batam salah satu target tujuan. Mari …bersatulah para orang tua untuk melawan bisnis ini. Semoga ALlah memberikan perlindungannya.

    • Bener banget, bu dokter Prita. Saya baca di koran Batam Pos, kasus trafiking dari tahun ke tahun, terus meningkat di Kepulauan Riau (Kepri). Sepertinya kalo hal ini dipicu oleh masalah kemiskinan kok tidak juga ya, sebab pertumbuhan ekonomi di sini rata-rata bagus. Bisa jadi pemicunya adalah faktor gaya hidup yg menjurus hedonisme. Yang mengagetkan beberapa bulan yg lalu terbongkar kasus ada seorang mahasiswi di Batam justru menjadi germo dari banyak pelajar-pelajar sekolah, yg dikoordinasikan lewat seluler / facebook.

      Di koran Batam Pos, disampaikan bahwa satu tahun bisa ratusan kasus trafiking di Kepri. Menurut pemantauan yg paling banyak terjadi memang di Kota Batam, namun di Tanjungpinang juga sudah dalam tahap menghawatirkan. Korban trafiking rata-rata dari luar daerah seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan yg melakukan transit di Kota Batam dan Tanjungpinang untuk dipekerjakan di Luar Negeri sbg PSK. Kalo ini sepertinya faktor kemiskinan bisa menjadi pemicu, sebab kok mau-maunya ortunya mengijinkan anak belianya (masih berusia sekolah) itu kerja di Singapore.

  12. wetwetz says:

    Mash kecil, tanpa perlindungan siapa2, tragis nasib adik2 kita

    • Sampai sekarang masalah trafficking itu masih kita jumpai kasusnya di koran2, justru faktor penyebabnya adalah kemiskinan atau keawaman (keluguan) orangtua terhadap bujuk rayu pelaku trafficking. Hukuman yg diberikan kpd pelaku utama perdagangan manusia sepertinya tidak menimbulkan efek jera.

    • lawan trafficking = lawan kemiskinan ..
      biasanya orang tua dikelabui dengan iming-iming materi jadi ya monggo aja anaknya di’bawa’ .. kalau sdh tau motif dibaliknya, orang tua yg lurus pasti berjuang mati-matian agar anaknya tidak terseret ke dunia penuh dosa spt itu..

  13. back Up 2008
    baru baca,, soalnya saya ngeMPi 2010 akhir

    Yang Perjalanan Sumi miris amat Pak
    wal ‘iyyadzu billah

    • Dinar Zul Akbar said:
      Yang Perjalanan Sumi miris amat Pak
      wal ‘iyyadzu billah

      Kalo denger ceritanya memang miris banget, itu kejadiannya di Semarang tahun 1999.
      Persoalan eksploitasi anak memang masih kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Semoga ke depannya, ada program yg jelas, dan anak-anak bisa menjadi terselamatkan

Mari Berdiskusi dan Berbagi Inspirasi. Terimakasih.

Let me share my passion

””

My passion is to pursue and share the knowledge of how we work better with our strengthen.
The passion is so strong it can do so much wonder for Indonesia.

Fight For Freedom!
Iwan Yuliyanto

Kantor Berita Umat