Home » Amazing People » Melawan Belenggu Keterbatasan #2: Menebar Cinta Dengan Nada

Melawan Belenggu Keterbatasan #2: Menebar Cinta Dengan Nada

Blog Stats

  • 2,305,383

PERLINDUNGAN HAK CIPTA

Lisensi Creative Commons

Adab Merujuk:
Boleh menyebarluaskan isi blog ini dengan menyebutkan alamat sumber, dan tidak mengubah makna isi serta tidak untuk tujuan komersial kecuali dengan seizin penulis.
=====
Plagiarisme adalah penyakit yang menggerogoti kehidupan intelektual kita bersama.

Follow me on Twitter

Bila Anda merasa blog ini bermanfaat, silakan masukkan alamat email Anda untuk selalu mendapat artikel terbaru yang dikirim melalui email.

Join 6,365 other subscribers

Sahabat bloggers,

Setiap anak terlahir dengan kelebihan dan keistimewaannya masing – masing. Percayalah, tidak ada yang sia – sia dalam penciptaan-Nya. Orangtua yang mengatakan bahwa anak mereka tidak memiliki keistimewaan, itu berarti belum mampu melihatnya. Sebab, keistimewaan anak bukan hanya dilihat dari sisi kemampuan akademiknya saja, bukan?!

Ada sebagian orangtua yang merasa patah hati ketika melihat anaknya terlahir dengan kekurangan, dirasanya jauh dari keistimewaan. Namun, ada sebagian orangtua yang justru mematahkan belenggu kecemasan, hingga semangatnya menular ke sang anak yang kemudian sang anak berhasil mematahkan belenggu keterbatasan, bahkan ada yang sampai mematahkan rekor.

Edisi Melawan Belenggu Keterbatasan kali ini mengambil tema: Menebar Cinta Dengan Nada.

Selain Muhammad Ade Irawan, Yoo Ye-eun, dan Hee Ah Lee, yang pernah diulas di blog ini, ternyata masih banyak kisah anak – anak yang berhasil melawan belenggu keterbatasan. Siapa saja mereka? Silakan simak tayangan video – video di setiap halaman jurnal ini.

If you’re practicing an instrument and feel like giving up, these videos might make you think again.

Page 2: Mary Grace, pianis berlengan buntung, sering berkeliling dunia
Page 3: GuiGui Zheng, pianis tanpa jari – jari kanan
Page 4: Liu Wei, pianis tanpa kedua lengan, Winner of China’s Got Talent 2010
Page 5: Liu Wei juga meraih Guinness World Records Italian Show
Page 6: Ying-Shan, pianis tunanetra, South Africa Performing Art Winner 2009
Page 7: Nobuyuki Tsujii, pianis tunanetra yang telah menelurkan 3 album

Tentunya masih banyak lagi anak – anak difabel lainnya yang berprestasi tinggi.

After watching these, ask yourself – what is truly stopping you from achieving your dreams? Everything is possible. And these videos shows just that.. amazing!

Temukan keistimewaan dari diri sang anak dengan membuka mata lebih lebar, …memasang telinga lebih tajam, …dan merasakan dengan hati. Amatilah bagaimana kemampuannya bersosialisasi, dari keramah-tamahannya, dari sikapnya yang rajin dan selalu ceria, atau dari kepribadiannya yang selalu bertanggung jawab dan penuh disiplin

Ketika sang anak selesai melakukan kebaikan – kebaikan kecil, seperti membantu orang tua, sholat tepat waktu, membereskan tempat tidurnya sendiri, menggosok gigi sebelum tidur, dll… berbagilah kebahagiaan dengan sang anak, ungkapkan perasaan bangga dengan memujinya, memberikan senyuman, memberikan pelukan hangat atau kecupan di kepalanya sebagai tanda terimakasih. Bersabar memberikan perhatian kepada sang anak, akan memupuk semangat sang anak, dan orang tua akan lebih mampu melihat keistimewaan yang dimilikinya.

Jadikan setiap hari Anda sebagai Hari Keluarga Nasional.

Silakan menjelajahi setiap halaman jurnal ini untuk melihat video sang petarung kehidupan. Semoga bermanfaat dan menginspirasi Anda.

Salam hangat dan tetap semangat,
Iwan Yuliyanto

Pages: 1 2 3 4 5 6 7


118 Comments

  1. metamocca says:

    Merinding Om setiap liat sharingnya.

    Bener2 amazing!!

  2. onit says:

    thx buat infonya mas. bookmark dulu 🙂

  3. iahsunshine28 said: subhanallah… terharu dengan semangat mereka…jfs mas 🙂

    Aamiin. Sama-sama, mbak Samsiah.Ada film sejenis yg menyoroti anak difabel yg berprestasi tinggi.Saya sharing di sini: http://fightforfreedom.multiply.com/reviews/item/22Kalo tertarik, semoga mudah mendapatkan DVD-nya.

  4. subhanallah… terharu dengan semangat mereka…jfs mas 🙂

  5. siriusbintang said: JFS Mas Iwan ^^/

    Aamiin, sama – sama, mbak Nina.Untuk kisah nyata lainnya saya rekomendasikan film: Soul Surfer, seorang gadis difabel yg punya prestasi mendunia yg bersaing dg profesional normal lainnya.Saya ulas di sini: http://fightforfreedom.multiply.com/reviews/item/22

  6. aku suka kata-kata ini :After watching these, ask yourself – what is truly stopping you from achieving your dreams? Everything is possible. And these videos shows just that…amazing!JFS Mas Iwan ^^/

  7. mooncatz said: huwaaa terharu T_T makasih sharingnya, Mas Iwan.. oh iya, makasih yaa udah invite aku ^^

    Sama – sama, mbak Mona, semoga bermanfaat ya 🙂

  8. mooncatz says:

    huwaaa terharu T_T makasih sharingnya, Mas Iwan.. oh iya, makasih yaa udah invite aku ^^ salam kenal juga

  9. embunpagi2023 said: sebuah perjuangan batin, mampu melepas anak ini pergi pulang dengan angkutan umumtapi….itulah “pendidikan” yang sesungguhnya, bukan malah memanjakannya yang membuat dia tidak berdaya

    Setuju banget, mbak Embun, apalagi kalo melihat mereka berangkat-pulang kerja dg bersemangat.

  10. tintin1868 said: aha ku punya bukunya nih.. bacanya semangat banget..

    Keren banget si Nick itu… pede abiess 🙂

  11. yulidrifaduru said: Ada juga yang nggak sampai dan balik lagi ke Hongkong hehe.. Saya musti menebusnya di pos office mana mahal minta ampun. Jadilah saya membeli naskah sendiri hahaha…

    Semoga ujian itu berbuah kebaikan sebagai penggantinya. aamiin.Ayo… tetap semangat merevisinya, mbak. aamiin.

  12. santipanon said: jadi malu liat mereka dengan segala keterbatasannya tapi bisa menjadi sesuatu…..

    Mereka tetap bersemangat dg keterbatasannya ya :)Saya sharing juga postingan teman saya hari ini ketika ia juga aktif menjembatani kegiatan peluncuran buku Angkie “A Deaf Woman Without Limits” di sini:http://wib711.multiply.com/photos/album/445/A_Deaf_Woman_Without_Limits#Di situ juga ditampilkan pagelaran yg persembahkan oleh mereka – mereka yg tunarungu. Bahkan banyak juga diantara mereka yg tuna rungu itu menjadi model. Modelnya cantik – cantik pula 🙂

  13. kebetulan beberapa kali saya seangkot dengan seorang anak invalidsudah remaja,wajahnya itu, ngga ganteng, tapi mencerminkan semangat dan optimisme yang luar biasasungguh, saya salut pada busur yang kuat, mampu melesatkan anak-anak panah seperti inisebuah perjuangan batin, mampu melepas anak ini pergi pulang dengan angkutan umumtapi….itulah “pendidikan” yang sesungguhnya, bukan malah memanjakannya yang membuat dia tidak berdaya

  14. tintin1868 says:

    aha ku punya bukunya nih.. bacanya semangat banget..

  15. Terima kasih Mas Iwan. Terus semangat…. Semangat terus hehe…Ada juga yang nggak sampai dan balik lagi ke Hongkong hehe.. Saya musti menebusnya di pos office mana mahal minta ampun. Jadilah saya membeli naskah sendiri hahaha…

  16. santipanon says:

    jadi malu liat mereka dengan segala keterbatasannya tapi bisa menjadi sesuatu………… *halah demam syahroni*

  17. moestoain said: Aplous untuk mereka yang bertahan hidup dengan keterbatasan..

    Mereka udah ngasih contoh nih ke kita bagaimana bisa survive dlm kerasnya kehidupan. Contoh semangat pantang menyerah.

  18. debapirez said: semua adalah pemenangnya…

    Betul, berani tampil di sana… maka semua adalah pemenang.

  19. debapirez said: duh……terharu melihat video-video-nya…

    Begitulah.. kita jadi bisa membaca semangat mereka.

  20. nur4hini said: flag dulu pak Iwan, ntar di rumah di lihat videonya satu persatu…

    Silakan, Makkhansa. Semoga proses loadingnya lancar (gak berat).

  21. huflepuff said: hiks.. saya ngerjain tugas akhir dulu kalau gitu..

    Bakal sering – sering nge-lab ceritanya :)Selamat mem-finishing tugas akhirnya, mas Haryo.

  22. yulidrifaduru said: Alhamdulilah meski sedikit sudah mulai ada yang muncul di tabloid Indonesia dan diterbitkan dalam beberapa buku antologi di Indonesia. Sering juga dapat amplop tebal berisi naskah sendiri hahahaha….

    Ooo… naskah bukunya dikembalikan, sabar, mbak Yuli, memang perlu proses panjang dlm berjuang ya, gak ada yg instant, yg pengennya sih sekali ngirim naskah langsung diterima 🙂 Ini memberikan kesempatan kembali untuk membuatnya lebih bagus lagi hingga menjadi sebuah masterpiece.Tapi, bagi saya itu sudah merupakan hal yg bagus… yaitu action untuk memulai. Apalagi tulisanmu juga muncul di tabloid Indonesia dan beberapa buku antologi. Tetap semangat… 🙂

  23. ohtrie said: Owhh pertanyaan pada komentarpertama dah terjawab, thanksssss

    Hahaha… itu edisi pertamanya ada penyesuaian judul, krn udah luamaa banget, pas awal-awalnya nge-blog.

  24. ohtrie said: Sungguh teramat disayangkan yang meresmikan hanyalah WAPRES….Apa pres-nya malah melu pertandingan pa yaa…? #rollingeyes

    Sungguh, postingannya sampeyan hari ini cerdas banget, kritikannya ngena, sbg WNI jadi malu membacanya punya pemimpin yg “difabel” 🙂

  25. martoart said: Kalo lihat postingan gini, rasanya cuma satu: malu kepada diri-sendiri.

    Ini juga dalam rangka menyemangati diri sendiri.

  26. ohtrie said: sebelum baca,sik sik sik, ini kok edisi kedua ya mas…. edisi pertamane endi taa..?

    Walah.. edisi pertamane terpaksa dirubah judule, lha itu pas awal-awale ngeblog 🙂

  27. sarahutami said: Makasih Mas, sudah mengingatkan.

    Sama – sama, mbak Sarah.Oiya, have a nice vacation di Sidney, pasti momennya sekarang indah banget ya, pas winter 🙂

  28. moestoain says:

    Aplous untuk mereka yang bertahan hidup dengan keterbatasan..

  29. debapirez says:

    fightforfreedom said: Ketigax…Silakan simak Edisi Melawan Belenggu Keterbatasan pada edisi sebelumnya di siniDan bersabar menantikan edisi selanjutnya :)Fight for freedooommmm !!!

    ke TKP…

  30. debapirez says:

    fightforfreedom said: Pertamax…Ditulis dalam rangka menyemangati seluruh atlet Asean ParaGames 2011 yang bertanding di Solo mulai hari ini, 12 – 22 Desember 2011.

    semua adalah pemenangnya…

  31. debapirez says:

    duh……terharu melihat video-video-nya…

  32. nur4hini says:

    flag dulu pak Iwan, ntar di rumah di lihat videonya satu persatu…terima kasih sharingnya…

  33. huflepuff says:

    hiks.. saya ngerjain tugas akhir dulu kalau gitu..

  34. Amin terima kasih banyak doanya. Alhamdulilah meski sedikit sudah mulai ada yang muncul di tabloid Indonesia dan diterbitkan dalam beberapa buku antologi di Indonesia. Sering juga dapat amplop tebal berisi naskah sendiri hahahaha….Tapi tetap semangat, dan terima kasih atas tulisan-tulisan Mas Iwan yang sering menyemangati….

  35. ohtrie says:

    fightforfreedom said: Ketigax…Silakan simak Edisi Melawan Belenggu Keterbatasan pada edisi sebelumnya di siniDan bersabar menantikan edisi selanjutnya :)Fight for freedooommmm !!!

    Owhh pertanyaan pada komentarpertama dah terjawab, thanksssss

  36. ohtrie says:

    fightforfreedom said: Pertamax…Ditulis dalam rangka menyemangati seluruh atlet Asean ParaGames 2011 yang bertanding di Solo mulai hari ini, 12 – 22 Desember 2011.

    Sungguh teramat disayangkan yang meresmikan hanyalah WAPRES….Apa pres-nya malah melu pertandingan pa yaa…? #rollingeyes

  37. ohtrie says:

    sebelum baca,sik sik sik, ini kok edisi kedua ya mas…. edisi pertamane endi taa..?

  38. sarahutami says:

    Makasih Mas, sudah mengingatkan.

  39. martoart says:

    Kalo lihat postingan gini, rasanya cuma satu: malu kepada diri-sendiri.

  40. arfun says:

    Nice. Insyaallah saya niat mencari.

  41. vjaroz said: itu bukunya ada versi indonesianya ga ya?

    Ada, mas, dg judul yg sama. Saya belinya di Gramedia, saat itu (kira-kira 3 bulan yg lalu) masih dipajang di depan sbg buku baru.

  42. vjaroz says:

    oh iya, pernah liat yang nick vujicic lewat youtup, mengharukan gimana dia tuh enteng aja ngadepin hidup. semangatnya gila. itu bukunya ada versi indonesianya ga ya?

  43. arfun said: Wah baru tahu ternyata ada bukunya.Wajib cari nih…Thx Om Iwan 🙂

    Sama – sama, mas Arfan Penampakan bukunya seperti di ini, mas. Sepertinya juga mudah di dapat di toko buku. Kalo sudah beli, silakan di-sharing reviewnya… 🙂

  44. tintin1868 said: lah ku kan terbiasa ngetik pake 10 jari.. ga lihat keyboard toh.. jadi ga merem juga ga lihat keyboard.. cuma tadi ngetestnya berasa ngetest ala braille gitu..

    Maksudnya kalo melek itu bisa bakal menambah keyakinan & kepercayaan diri untuk free error, krn mata bisa sekali-kali ngintip ke monitor dan menghapus yg salah.Kalo 60 detik = 7 baris, berarti mbak Tin mampu dalam 1 baris alphabet = 8,5 detik. Great.. :)Liu Wei 60 detik = 9 baris, berarti 1 baris alphabet rata – rata dibutuhkan 7 detik.Saya sendiri masih belum mampu menyamai mbak Tin dan Liu Wei 🙂 )

  45. arfun says:

    fightforfreedom said: Gambaran dlm video itu juga sudah ada versi cetaknya, bukunya berjudul: Life Without Limits.

    Wah baru tahu ternyata ada bukunya.Wajib cari nih…Thx Om Iwan 🙂

  46. arfun said: Anak-anak difabel bisa berprestasi, yang teramat paling sangat hebat itu orang tua + lingkungannya. Setuju gak om?Oh ya, ada tambahan video lagi ni, siapa tau ada yg belum liat:

    Setuju banget, mas :)Gambaran dlm video itu juga sudah ada versi cetaknya, bukunya berjudul: Life Without Limits. Terimakasih sharing videonya di sini, mas. Nick memang motivator yg pedenya gede banget.

  47. tintin1868 says:

    fightforfreedom said: Wah, kalo dengan merem gitu berarti udah hebat banget, mbak Tin, bisa nyampe 7 baris menjelajahi keypad QWERTY.Apalagi kalo mbak Tin melek, pasti lebih dari 7 baris :)Saluuuttt….

    lah ku kan terbiasa ngetik pake 10 jari.. ga lihat keyboard toh.. jadi ga merem juga ga lihat keyboard.. cuma tadi ngetestnya berasa ngetest ala braille gitu..

  48. arfun says:

    Walau susah untuk menonton satu2, saya sependapat sama Om Iwan, gak ada yang sia-sia dari apa-apa yang terlahir di dunia. Anak-anak difabel bisa berprestasi, yang teramat paling sangat hebat itu orang tua + lingkungannya. Setuju gak om?Oh ya, ada tambahan video lagi ni, siapa tau ada yg belum liat:

  49. yulidrifaduru said: Terima kasih Mas Iwan tulisan dan vidionya keren…Jadi terharu dan semangat nih.Memang benar everything is posible…, asal mau berusaha, bersabar dan bersyukur.

    Sama – sama, mbak Yuli, semoga bermanfaat dan menginspirasi.Ya, everything is possible, … ini juga berlaku buat impian mbak Yuli yg akan menerbitkan buku – buku. Dulu khan kabarnya mau fokus dalam penulisan buku. Semoga segera terealisasi. aamiin.Senang rasanya melihat mbak Yuli back to MP, berarti ada membawa kabar baik setelah fokus 🙂

  50. henidebudi said: 🙂

    Great, mbak Heni… 🙂

  51. agamfat said: wah malu nih. anakku lebih suka main angry bird dibandingkan main piano

    Game itu memang lagi booming saat ini ya .. yang penting porsinya wajar :)Kalo sering diajak nonton konser, mungkin lambat laun mas Agam bisa menurunkan kesukaannya pada dunia musik, ya gak harus piano sih.

  52. nonragil said: Semua butuh kebesaran hati orang tua untuk menerima kelebihan dan kekurangan anak.Saya pernah mengalami hal semacam ini, di saat Hugo merasa rendah diri, karena hrs mengikuti speech therapy. Karena dia sempat mengalami ganggu dengar, walaupun tidak parah, dan saya bersyukur, masa-masa itu telah lewat, dan Hugo bisa menemukan kembali rasa percaya dirinya kembali.

    Serasa damai membacanya.Tentunya mbak Helene & hubby juga begitu all out berjuang mengatasinya saat itu. Gak kebayang betapa sibuknya mengupayakannya, mulai dari menjelajah informasi yg benar sampai eksekusi therapy-nya.Alhamdulillah, kalo masa-masa itu telah lewat.Malah saya yakin semenjak ikut beladiri karate, kepercayaan diri Hugo pasti melesat peningkatannya, terlihat dg gampangnya Hugo diajak / berinisiatif becanda.

  53. fightforfreedom said: Ketigax…Silakan simak Edisi Melawan Belenggu Keterbatasan pada edisi sebelumnya di siniDan bersabar menantikan edisi selanjutnya :)Fight for freedooommmm !!!

    Terima kasih Mas Iwan tulisan dan vidionya keren…Jadi terharu dan semangat nih. Memang benar everything is posible…, asal mau berusaha, bersabar dan bersyukur.

  54. gadisamnesia said: waw… !ini baru semangat

    Always keep fighting spirit, mbak Sefa 🙂

  55. tintin1868 said: ikut senang bacanya.. kaki satu ga menghalanginya untuk terus ya mas..

    Saya sendiri juga senang kalo memanfaatkan jasa tetangga saya itu. Hasil karyanya rapi dan termasuk tipe yg bertanggungjawab.

  56. tintin1868 said: butuh latihan lagi deh biar ga kalah sama liuwei.. *jadi semangat..tapi eh ku ketiknya pake merem loh mas..

    Wah, kalo dengan merem gitu berarti udah hebat banget, mbak Tin, bisa nyampe 7 baris menjelajahi keypad QWERTY.Apalagi kalo mbak Tin melek, pasti lebih dari 7 baris :)Saluuuttt….

  57. srisariningdiyah said: wow sangat menginspirasi…

    Senang bisa menginspirasi, mommy Tije 🙂

  58. agamfat says:

    wah malu nih. anakku lebih suka main angry bird dibandingkan main piano

  59. nonragil says:

    Semua butuh kebesaran hati orang tua untuk menerima kelebihan dan kekurangan anak. Saya pernah mengalami hal semacam ini, di saat Hugo merasa rendah diri, karena hrs mengikuti speech therapy. Karena dia sempat mengalami ganggu dengar, walaupun tidak parah, dan saya bersyukur, masa-masa itu telah lewat, dan Hugo bisa menemukan kembali rasa percaya dirinya kembali.

  60. gadisamnesia says:

    waw… ! ini baru semangat

  61. tintin1868 says:

    fightforfreedom said: Pekerjaan tetangga saya yg difabel itu sebagai tukang kayu dan renovasi bangunan. Saya melihat sendiri, bagaimana dengan lincahnya bekerja menaiki plafon dan di atas genting, gesit kesana kemari spt layaknya pekerja bangunan yg normal.Alhamdulillah, ia sudah menikah dan dikaruniai anak.

    ikut senang bacanya.. kaki satu ga menghalanginya untuk terus ya mas..

  62. tintin1868 says:

    fightforfreedom said: Nahh.. khan, masih kalah.Sama, saya juga kalah cepat dg Liu Wei yg mampu 9 baris itu 🙂 )Dalam tayangan video lainnya, Liu Wei juga rajin menulis (mengetik), berinteraksi dg teman-teman dunia mayanya tanpa hambatan.

    butuh latihan lagi deh biar ga kalah sama liuwei.. *jadi semangat.. tapi eh ku ketiknya pake merem loh mas..

  63. wow sangat menginspirasi…

  64. nanabiroe said: But love this post so much.*sbg bahan renungan*

    Terimakasih, mbak Nana, semoga menginspirasi dan mendapatkan banyak hal yg positif setelah refleksi.

  65. subhanallahu said: InsyaAllah hari Selasa besok ini saya juga menyaksikan pertunjukan alat musik yang dimainkan oleh para anak tuna rungu, mudah2an bisa saya rekam deh…

    Dengan sabar saya menunggu sharingnya, mas Wid.Semoga makin menambah semangatnya Nadifa dan juga anak-anak lainnya yang berkebutuhan khusus untuk terus berkarya dan berprestasi. aamiin.

  66. nanabiroe says:

    Speechlees.But love this post so much.*sbg bahan renungan*

  67. nanazh said: *melongo*terpana*bengong*amazed*apalagi ya… saluuuuuuuuuut

    Ayoo… jangan sampe kalah, mas Anaz. Mari kita lawan kelemahan yg ada pada diri 🙂

  68. tintin1868 said: jangan jadikan kekuranganmu untuk ga majumaju kan?*jadi inget nita..

    Wise word-nya mbak Nita memang telah dibuktikan pada dirinya sendiri ya.Semoga ia berada dalam kedamaian bertemu kekasihnya di alam sana.

  69. tintin1868 said: mo bilang nulis gini teringat ohtrie yang nulis soal asean paragames di solo juga..

    Lha ini, malah dapat semangat sharing dari tulisannya mas Tri 🙂

  70. jampang said: terima kasih sharingnya, pak

    Sama – sama, mas Rifki, semoga menginspirasi.

  71. tintin1868 said: udah test pake notepad, 7 baris lebih dikit ngetik abjad dengan merem.. eh pake typo tapi.. 😀

    Nahh.. khan, masih kalah.Sama, saya juga kalah cepat dg Liu Wei yg mampu 9 baris itu 🙂 )Dalam tayangan video lainnya, Liu Wei juga rajin menulis (mengetik), berinteraksi dg teman-teman dunia mayanya tanpa hambatan.

  72. tintin1868 said: btw, m.iwan punya anak ato sodara kaya gini?ku jadi kagum sama mama&babeku sendiri loh..yang itu liu wei pemenang gwr yang ngetik dengan jari kaki dalam semenit berapa baris sih?dalam semenit ku bisa berapa baris ya? ntar ngetest..

    Alhamdulillah, tidak ada, mbak Tin. Kalo tetangga ada, berkaki satu. Saya kagum bagaimana orangtuanya sabar membentuk kepribadiannya. Pekerjaan tetangga saya yg difabel itu sebagai tukang kayu dan renovasi bangunan. Saya melihat sendiri, bagaimana dengan lincahnya bekerja menaiki plafon dan di atas genting, gesit kesana kemari spt layaknya pekerja bangunan yg normal.Alhamdulillah, ia sudah menikah dan dikaruniai anak.Good, memang harus kagum sama babe & mama sendiri :)Liu Wei dalam semenit bisa 9 baris mengetikkan A to Z.Siip, silakan dicoba, mbak Tin :)Saya sendiri terus terang gak secepat Liu Wei meski pake 10 jari 🙂 )

  73. rengganiez says:

    fightforfreedom said: Kalo meyakini bahwa tidak ada penciptaan-Nya yang sia-sia, maka seharusnya kita memang kudu sabar mendampinginya. Saya teringat postingannya mas Trie di sini. Mas Trie: “Alasan saya selebihnya untuk tidak menyandangkan istilah “cacat” adalah karena saudara-saudari kita kaum difabel itu sejatinya hanya dibatasi oleh (hal kasat mata yaitu) kurang memiliki hal sebagaimana yang dimiliki manusia lain. Soal kemampuan, saya rasa banyak dari mereka yang juga memiliki kelebihan.”

    iya mas Iwan…malah kadang ngadepi adiknya justru lebih membutuhkan kesabaran daripada kakaknya ini 🙂

  74. rengganiez says:

    tintin1868 said: belom satu menit udah ketahuan anak2 yang pake kursi roda.. nyanyinya penuh semangat ya.. aduh anak2 itu.. cium satusatu..

    iya dan mereka ceria, bahagia..

  75. rengganiez says:

    fightforfreedom said: Que Sera Sera … Forever will be… will be…

    Dan sampe skg pun masih terpaku melihat video tersebut, ditambah beragam kisah yang dilink mas Iwan…

  76. rirhikyu said: en bikin nangins T_T

    sama, mbak Feb, malah mereka memberikan contoh / pelajaran bagi kita untuk tetap semangat.

  77. katerinas said: Dan saya mencatat bagian yang saya quote ini sebagai pengingat untuk diri saya sebagai seorang ibu :)Terima kasih mas Iwan

    Sama – sama, mbak Rien.Terkadang hal – hal kecil (yg bernilai baik) yg telah dilakukan sang anak itu terlewatkan dalam pandangan & perhatian kita. Padahal yg mereka butuhkan adalah sentuhan dan pengakuan, yg akan membuatnya selalu bersemangat melakukan hal – hal baik lainnya, bahkan untuk cenderung berlomba untuk menunjukkan kelebihannya, tanpa kita minta.

  78. karinamumtaz said: Yes sir…I’m with u

    Yes… always keep fighting spirit too , mbak Fe 🙂

  79. intan0812 said: Very inspiring ma iwan

    Thanks, mbak Intan 🙂

  80. anotherorion said: inspiratif mas iwan 😀

    Semoga bermanfaat, mas Priyo, yakin bahwa tidak ada yang sia – sia dalam penciptaan-Nya.

  81. tranparamole said: *flagged*

    Silakan, mas Romi, semoga bermanfaat ya 🙂

  82. avicena1986 said: awal desember lalu pas banget diperingati untuk harinya mereka..but, setiap hari adalah harinya mereka. Saya mereka, karena mereka ‘the special one’ ^______^v

    Ooo.. iya, saya ingat postingan itu, mbak Miftah. Sekarang mulai digelar event ASEAN ParaGames 2011 sampai tanggal 22 Desember 2011. Pasti mereka semangat banget hari ini, membuktikan bahwa mereka juga bisa berprestasi dan bermanfaat.

  83. subhanallahu says:

    InsyaAllah hari Selasa besok ini saya juga menyaksikan pertunjukan alat musik yang dimainkan oleh para anak tuna rungu, mudah2an bisa saya rekam deh…

  84. rengganiez said: ..apalagi saya juga punya ponakan yang berkebutuhan khusus. Dan sejauh ini masih meraba-raba apa yang jadi minat dia..

    Kalo meyakini bahwa tidak ada penciptaan-Nya yang sia-sia, maka seharusnya kita memang kudu sabar mendampinginya. Saya teringat postingannya mas Trie di sini. Mas Trie: “Alasan saya selebihnya untuk tidak menyandangkan istilah “cacat” adalah karena saudara-saudari kita kaum difabel itu sejatinya hanya dibatasi oleh (hal kasat mata yaitu) kurang memiliki hal sebagaimana yang dimiliki manusia lain. Soal kemampuan, saya rasa banyak dari mereka yang juga memiliki kelebihan.”

  85. tintin1868 says:

    rengganiez said: pernah terpaku ketika melihat video ini di B-Channel :

    belom satu menit udah ketahuan anak2 yang pake kursi roda.. nyanyinya penuh semangat ya.. aduh anak2 itu.. cium satusatu..

  86. nanazh says:

    *melongo*terpana*bengong*amazed* apalagi ya… saluuuuuuuuuut

  87. rengganiez said: pernah terpaku ketika melihat video ini di B-Channel :

    Que Sera Sera … Forever will be… will be…wah… saya sampe mbrebes mili melihat keceriaan mereka menyanyikan Que Sera – Sera. Apalagi melihat wajah-wajah haru orang tuanya.Terimakasih sharingnya, mbak Niezt, sungguh menginspirasi 🙂

  88. penasulung said: tinggalin jejak dulu

    Silakan mbak Pena, semoga tidak sampe mabok video yg bakal banyak di-sharing di sini 🙂

  89. hwwibntato said: setiap kita memang istimewa … he he he …

    Tepat sekali, mas Hendra 🙂

  90. luluminishop said: subhanallah….malu ya rasanya klo kita2 ini mengucap: aku tidak bisa…

    Jelas malu banget, mbak Ika, apalagi kalo sudah merasa dikarunia pancaindera yang berfungsi dengan baik, tapi punya mental mudah menyerah.Semoga menginspirasi buat mbak Ika dan team playernya.

  91. bambangpriantono said: *Lumayan, klimaks aman*

    Selamat !… cak Nono memang spesialis klimax, hehehe… tapi maaf, kalo gagal pertamax dimarih 🙂

  92. bambangpriantono said: If you believe

    … itu memang pondasi dasar untuk kebahagiaan hidup. Yakin adanya pertolongan Allah Subhanalahu wa Ta’ala yang menyertai setiap do’a dan ikhtiar kita.

  93. tintin1868 says:

    jangan jadikan kekuranganmu untuk ga majumaju kan? *jadi inget nita..

  94. jampang says:

    terima kasih sharingnya, pak

  95. tintin1868 says:

    mo bilang nulis gini teringat ohtrie yang nulis soal asean paragames di solo juga..

  96. tintin1868 says:

    udah test pake notepad, 7 baris lebih dikit ngetik abjad dengan merem.. eh pake typo tapi.. 😀

  97. bambangpriantono said: Nothing is impossible

    Iya, betul, makanya kita jangan menganggap remeh (pesimis dengan cita-cita)… apalagi sudah ada contoh success story-nya ya 🙂

  98. tintin1868 says:

    btw, m.iwan punya anak ato sodara kaya gini?ku jadi kagum sama mama&babeku sendiri loh.. yang itu liu wei pemenang gwr yang ngetik dengan jari kaki dalam semenit berapa baris sih?dalam semenit ku bisa berapa baris ya? ntar ngetest..

  99. rirhikyu says:

    en bikin nangins T_T

  100. katerinas says:

    fightforfreedom said: Ketika sang anak selesai melakukan kebaikan – kebaikan kecil, seperti membantu orang tua, sholat tepat waktu, membereskan tempat tidurnya sendiri, menggosok gigi sebelum tidur, dll… berbagilah kebahagiaan dengan sang anak, ungkapkan perasaan bangga dengan memujinya, memberikan senyuman, memberikan pelukan hangat atau kecupan di kepalanya sebagai tanda terimakasih. Bersabar memberikan perhatian kepada sang anak, akan memupuk semangat sang anak, dan orang tua akan lebih mampu melihat keistimewaan yang dimilikinya.

    wow…luarbiasa postingan ini! Sangat menginspirasi.Dan saya mencatat bagian yang saya quote ini sebagai pengingat untuk diri saya sebagai seorang ibu :)Terima kasih mas Iwan

  101. karinamumtaz says:

    Yes sir…I’m with u

  102. intan0812 says:

    Very inspiring ma iwan

  103. anotherorion says:

    inspiratif mas iwan 😀

  104. avicena1986 says:

    *terharu*awal desember lalu pas banget diperingati untuk harinya mereka..but, setiap hari adalah harinya mereka. Saya mereka, karena mereka ‘the special one’ ^______^v

  105. rengganiez says:

    sangat menginspirasi mas Iwan..tengkiyu..apalagi saya juga punya ponakan yang berkebutuhan khusus. Dan sejauh ini masih meraba-raba apa yang jadi minat dia..

  106. rengganiez says:

    pernah terpaku ketika melihat video ini di B-Channel :

  107. penasulung says:

    tinggalin jejak dulu

  108. hwwibntato says:

    setiap kita memang istimewa … he he he …

  109. luluminishop says:

    subhanallah….malu ya rasanya klo kita2 ini mengucap: aku tidak bisa…*merinding*

  110. *Lumayan, klimaks aman*

  111. Ketigax…Silakan simak Edisi Melawan Belenggu Keterbatasan pada edisi sebelumnya di siniDan bersabar menantikan edisi selanjutnya :)Fight for freedooommmm !!!

  112. Keduax…Inilah contoh bentuk perhatian orangtua Nobuyuki Tsuji ketika bermain dengan anaknya yang masih berusia 2 th 7 bulan, sekaligus melatih piano dan bernyanyi.

  113. Pertamax…Ditulis dalam rangka menyemangati seluruh atlet Asean ParaGames 2011 yang bertanding di Solo mulai hari ini, 12 – 22 Desember 2011.

Leave a reply to santipanon Cancel reply

Let me share my passion

””

My passion is to pursue and share the knowledge of how we work better with our strengthen.
The passion is so strong it can do so much wonder for Indonesia.

Fight For Freedom!
Iwan Yuliyanto

Kantor Berita Umat