Home » Motivation » Berproses tidak diraih dalam waktu semalam

Berproses tidak diraih dalam waktu semalam

Blog Stats

  • 2,305,469

PERLINDUNGAN HAK CIPTA

Lisensi Creative Commons

Adab Merujuk:
Boleh menyebarluaskan isi blog ini dengan menyebutkan alamat sumber, dan tidak mengubah makna isi serta tidak untuk tujuan komersial kecuali dengan seizin penulis.
=====
Plagiarisme adalah penyakit yang menggerogoti kehidupan intelektual kita bersama.

Follow me on Twitter

Bila Anda merasa blog ini bermanfaat, silakan masukkan alamat email Anda untuk selalu mendapat artikel terbaru yang dikirim melalui email.

Join 6,365 other subscribers

Dari Fan Page Lingkar Komik Edisi “Proses”, 3 April 2013.

"Lingkar Komik"

Seringkali tanpa sadar kita mengkritik, mencibir, bahkan menghina saudara seiman kita, yang sedang berproses untuk menjadi muslim yang baik.

Saat jilbab masih cekak | “mending ga usah jilbaban aja sekalian, neng!”
Saat belajar berdzikir lewat shalawatan | “huh, taqlid buta!”
Saat belajar pake gamis | “bajunya muslim, kelakuannya masih kayak orang nggak inget akherat!”

Tahukah engkau, bahwa kaffah itu tidak diraih dalam waktu semalam?
Dia butuh proses.

Ya, proses.

Jadi, tahan lisanmu saat melihat saudaramu agamanya belum sempurna. Semangati ia, arahkan ia.

Salam hangat tetap semangat,
Iwan Yuliyanto
03.04.2013

———–

Baca juga artikel terkait:
Berikan solusi, bukan memvonis.
Bedah Buku Fatwa Kontroversial Yusuf Al-Qardhawi.
Psikologi Dakwah Yang Hampir Mulai Dikesampingkan.


77 Comments

  1. butiran debu says:

    betul betul.. kita ng boleh sombong ^_^ yang tahu isi hati manusia hanya Allah.. positif thinking

  2. Ayat Hidayat says:

    Ijin share yaa bang….

  3. pemikirulung says:

    mestinya mencontoh para ulama dulu ya, tajam ke dalam, tumpul ke luar. lebih banyak koreksi keras yang dihujamkan ke diri sendiri. bukan ke orang lain

    nice share pak *buru-buru cari lingkar komik di fb*

  4. saya share yah Pak.

    Salam Kenal…

  5. Reblogged this on あさぎえんぴつ 'Asagi Enpitsu' and commented:
    izin reblog, pak Iwan… postingan Anda sangat menarik.. semoga saya termasuk dari muslimah yang terus berproses lebih baik dari tiap harinya… 🙂

  6. Keren bang. Salut sama tulisan2nya di blog ini…

  7. suka tulisan yang ini. baarokallaahu fiikum pak. saya kurang suka dengan cara sebagian orang yang kadang menjudge dalam segala persoalan. manusia makhluk ciptaan Allah, bukan malaikat.

  8. Zakia says:

    Subhanallah, jazakallah remindernya 🙂

  9. kickasspenguin says:

    JLEBBBB!!!!

  10. Larasati says:

    Larass juga masih berproses pak Iwan, makasih artikelnya….

  11. cinderellazty says:

    Hu um berproses sepanjang hayat
    Tentu proses yg berjangka juga yaaa ada timeline nya 😀 jangan ampe ga ada perubahan #notetomyself
    Mas iwan sekeluarga pakabar? ^___^

    • Perubahan menuju yang lebih baik itu harus, dan masanya tergantung kadar/kualitas keimanan masing-masing.

      Alhamdulillah, kabar kami sekeluarga baik dan sehat, semoga demikian juga buat mbak Anty & mas Miftah, serta baby Taqiyya. Semoga kita semua dalam lindungan-Nya selalu.

  12. 'Ne says:

    suka dengan tulisannya Pak Iwan.. kadang tanpa sadar kita terlalu mudah mengkritik dan berpikir negatif atas tindakan orang lain..
    semoga kita selalu saling mengingatkan dalam kebaikan..

  13. debapirez says:

    mari kita saling mendoakan spy saudara2 kita menjadi lebih baik….

  14. nafi12mp says:

    izin share yaaa….
    like this sangaaat….

  15. Iyasih, sy jg msh brproses

  16. syifarah03 says:

    Reblogged this on syifarahmp and commented:
    Pengritik, haters, hanya akan terus sibuk dengan celaan dan cemooh. Tanpa sadar dia hanya jalan di tempat, begitu-begitu saja, malah ketinggalan dari orang yang dicelanya. #selfreminder

  17. syifarah03 says:

    reblog nggih paaak 🙂

  18. karinamumtaz says:

    setuju banget pak Iwan, underestimate itu menurutku salah satu tanda adanya kesombongan..

  19. Yukina Hawmie says:

    membaca komik-komiknya mereka ngebuat tersenyum sendiri. untuk yang kayak gini, kadang tanpa sadar, walau tidak disuarakan, juga terlintas pikiran seperti ini. padahal kalau melihat refleksi pada diri sendiri, cuma bisa mengurut dada juga istighfar, sama tidak sempurnanya!

  20. Waah, ini pencerahan banget karena sering banget terjadi di sekitar kita…

  21. Yani 雅妮 says:

    Saya suka tulisan +komik mini nya cerita nya membuat saya terharu dan Deggg menusuk ulu hati saya. Sebuah peringatan yang di gagas apik. Saya jadi malu sendiri mas….

  22. waw…., like this banget
    rasanya seperti tersemangati kembali
    *senyumlebarbanget*

  23. Ndak boleh sembarang menilai seseorang ya pak. Kita belum tentu lebih baik dari yang lain 🙂

  24. duniaely says:

    Menjaga ucapan memang nggak mudah ya mas

    btw, saya pindah rumah nih ke alamat baru http://duniaely.com … ditunggu kedatangannya ya mas , trims 😛

  25. thetrueideas says:

    nitip quote -yg nurut saya bagus-;

    Orang2 yg punya pengaruh di tengah manusia lalu terjatuh dlm kesalahan berulangkali, maka pantas bila ummat diperingati akan kesalahannya.

  26. enkoos says:

    Semoga kita selalu diingatkan untuk menjaga lisan.

  27. Dyah Sujiati says:

    saya kira tadi bahas ‘proses’ apa Pak, hehee

  28. Ani says:

    Intinya ngga usah mencela toh blm tentu anda lbh baik dr mrk yg dicela…ngomong2 kok ada dinosaur

  29. Ho oh, bener adanya

  30. Sikap yg kurang bijaksana dalam menasehati justru jadi kontra produktif dengan tujuan dakwah itu sendiri ya Mas, orang bukan mendekat pada kebenaran, bahkan menjauh. Sepantasnya ajaran yang indah disampaikan dengan cara yang indah pula, orang ingin bersyari’at bukan karena takut, tapi karena rindu dan malu 🙂

  31. Rawins says:

    begitu yo..?
    berarti kalo tar aku pake jilbab, mas iwan ga bakal komentarin negatip kan..?

    *sampluk panci

  32. tinsyam says:

    aha pernah daku bahas tuh di empi.. proses..
    jadi buat instropeksi diri juga nih mas.. buat daku terutama..

  33. wetwetz says:

    Betul pak, harus belajar jaga lidah 🙂

  34. lambangsarib says:

    Betul, proses yang sangat panjang. Terkadang melelahkan dan kaki berdarah darah,.

  35. rahmabalcı says:

    sip:) *jadi inget aja kejadian beberapa tahun silam,ketemu muslimah berjilbab lebar yg merasa paling ‘shaleha’ di kereta, dakwah kan bagusnya mengajak bukan mengejek, mengkritik gaya jilbab saya yg ga selebar dia,didepan org banyka-.-‘ coba apa rasanya, mending kl nyampeinya santun,kl kyk ngomelin org*dan kenal pun kagak* : bener pak, kaffah itu butuh proses, percuma jilbab di lebarin bermeter2 tp blm bs memperbaiki akhlaknya kesesama sodara muslimnya,, sampai org yg duduk dekat dia ga nyaman semua-.-‘ lah piyee.

  36. boemisayekti says:

    menjaga lisan juga perlu belajar ya…. :))

  37. kerennn,,,,,
    JLEB banget bacanya,,,,

  38. ayanapunya says:

    makasih udah mengingatkan, mas iwan 🙂

  39. jampang says:

    katanya…. seorang pemenang akan melihat kebaikan di antara tumpukan keburukan, sekecil apa pun kebaikan itu.

    dan seorang pecundang akan melihat keburukan di antara tumpukan kebaikan, sekecil apa pun keburukan itu

  40. saya kira serial komik “The Muslim Show” yang juga ada di Facebook, tapi yang ini isinya juga bagus mas.

    Memang kadang perbedaan antara memotivasi dengan memojokkan itu cukup tipis jadi konflik kadang sulit dihindari

  41. nyonyasepatu says:

    Kunci mulut kalo mau komen hehe

  42. j4uharry says:

    Bukan Muslim Karbitan 😀

  43. Julie Utami says:

    Semoga kita semua bisa mengikuti perintah agama untuk kebaikan bersama. Terima kasih sudah mengingatkan.

  44. onits says:

    sebetulnya ada yg lebih penting lagi dari pelajaran komik di atas: GHIBAH (jarang2 saya nulis pakai huruf besar). atau bhs indonesia “bergunjing”. komik itu mencontohkan kalimat “guys, udah denger kabar belom?”, yg pas bgt dgn gaya para penggunjing. kalau di ajaran islam, bergunjing diibaratkan memakan bangkai ybs. dan amal si penggunjing juga diserahkan pada ybs.

    bergunjing = beritanya benar
    bergosip = beritanya belon tentu benar

    mengkritik sih jauh lebih baik drpd menggunjing. selama kritikannya disampaikan langsung ke ybs dgn terlebih dahulu mengerti situasi ybs, dan ybs juga mau menerima kritik yg sudah baik2 disampaikan langsung (bukan dijadikan bahan gunjingan). semuanya jadi pelajaran yg baik.

    • Sungguh suatu kehormatan bisa mendapatkan penekanan tulisan GHIBAH di sini 🙂

      nambahin ya, fitnah = kalo ternyata beritanya salah.

      Betul, ada baiknya memang kalo mengkritik itu menyampaikannya langsung, bukan ngomong di belakang.

  45. santipanon says:

    GLEK!!!

    baca postingan ini jadi malu sendiri…

  46. Pak, wordpress di tempat saya kok beberapa hari ini susah diakses, apa begitu? *OOT

    Apa wordpress juga sedang berproses? 😀

    • Wah, saya belum pernah dengar ada kasus susah diakses, atau gak bisa login, Pak Wid.

      Kalo lama loading saat baca Readers (Inbox), solusinya pernah saya sharing di sini.

      Beberapa hari yg lalu, pernah jaringat internet lambat, karena ada DDOS project dari hacker untuk menyerang perusahaan keamanan jaringan di Eropa. Dampaknya, jaringan internet seluruh dunia jadi melambat. Infonya di sini.

  47. Haryo Wicaksono says:

    Jadi analogi ini juga berlaku untuk proses perbaikan pemerintahan kita sekarang Pak? 😀

    • Iya, masih banyak yang suka nyinyir ketika pemerintahan baru berumur 100 hari 🙂
      Namanya membangun sistem itu belum langsung kelihatan oleh publik, karena masih ditataran pondasi dan perbaikan internal, belum masuk step implementasi.

    • Haryo Wicaksono says:

      Tapi publik ada benarnya juga dalam hal ini,
      Karena faktanya kita ketinggalan dengan negara-negara tetangga yang juga berproses. Dan start prosesnya lebih lambta dari kita.

  48. kebomandi says:

    asli baca ini langsung berkaca sama diri sendiri 🙂 makasih mas, diingatkan lewat blog ini 😀

Mari Berdiskusi dan Berbagi Inspirasi. Terimakasih.

Let me share my passion

””

My passion is to pursue and share the knowledge of how we work better with our strengthen.
The passion is so strong it can do so much wonder for Indonesia.

Fight For Freedom!
Iwan Yuliyanto

Kantor Berita Umat