Home » Social Network » [Sidik Investigasi] Sisi Gelap Bisnis Jual-Beli Akun Twitter

[Sidik Investigasi] Sisi Gelap Bisnis Jual-Beli Akun Twitter

Blog Stats

  • 2,305,427

PERLINDUNGAN HAK CIPTA

Lisensi Creative Commons

Adab Merujuk:
Boleh menyebarluaskan isi blog ini dengan menyebutkan alamat sumber, dan tidak mengubah makna isi serta tidak untuk tujuan komersial kecuali dengan seizin penulis.
=====
Plagiarisme adalah penyakit yang menggerogoti kehidupan intelektual kita bersama.

Follow me on Twitter

Bila Anda merasa blog ini bermanfaat, silakan masukkan alamat email Anda untuk selalu mendapat artikel terbaru yang dikirim melalui email.

Join 6,365 other subscribers

116 Comments

  1. Wah tadinya berminat dan heran, informasi nya mencerahlan, txs ya

  2. Hampir aja aq beli akun n nambah follower..untungnya udah diingetin sama mas iwan..natural aja deh…siap berjuang sampai tetes terahir

  3. Nur irul says:

    Waw … baru tahu seperti ginian … maklum ku sendiri kurang tertarik dengan twitter …maupun Fb yg sudah ku non aktifkan …
    mungkin karena tak kenal maka tak sayang …

    q lebih suka G+ …

    … thanks 2 maz iwan yuliyanto 4 sharing … so complete n detailed …

  4. hafidh says:

    Mantep , gue sampe enek liat seleb twit sekarang -_- izin share ya gan

  5. Elyta J. says:

    Gila ya, sampe segitunya. Astagfirullah.
    Makasih infonya, aku share ya. 🙂

  6. […] hal menjawab itu saya sungguh-sungguh bercanda. Sampai suatu hari Pak Iwan menulis soal jual beli twitter. Betapa rasanya saya menyesal telah mengucapkan jawaban konyol seperti itu sekaligus tiba-tiba saya […]

  7. Sungguh sangat menyebalkan orang non muslim mengaku ngaku muslim apalagi ditujukan kepada orang yang tlh tiada…astagfirullah

  8. Makasih banget, Mas. Sangat tercerahkan setelah sempat hampir terjebak dalam ilusi follower puluhan-ratusan ribu dalam waktu cepat. Pada akhirnya, santai ajalah. Mending sedikit tapi follower yang bener-bener follow karena merasa perlu follow, daripada banyak tapi hasil bot atau cara curang.

    Nambah 3-4 sehari tapi real follower lebih terasa nikmatnya ketimbang nambah 50-100/hari tapi ternyata follower palsu semua. Haha.

    #YNWA

  9. Hardy Utama says:

    makasih banged pencerahannya sangat-sangat berguna sekali

  10. mohon ijin untuk share Pak. artikel yang mencerahkan, terima kasih

    hari ch

  11. […] Ada banyak cara untuk gain follower sehingga akun social media-nya itu mempunyai nilai jual tinggi. Salah satunya ya dengan kemungkinan #1 tersebut. Cara lainnya memakai nama tenar seperti kasus yang pernah saya ungkap di sini. […]

  12. […] Source : https://iwanyuliyanto.wordpress.com/2013/05/13/sidik-investigasi-sisi-gelap-bisnis-jual-beli-akun-twi… […]

  13. Untuk mengetahui kapan akun twitter dibikin: http://twbirthday.com/ | Bisa buat investigasi

  14. Mukena Disto says:

    Entah sudah berapa kali juga, kami MUKENA DISTRO berkali-kali ditawari untuk membeli akun tidak Barokah seperti ini

  15. herma1206 says:

    waah..gak nyangka sampe sbegitunya bisnis jual beli follower..Klo di fb, sy emang ngelike yg bener2 jelas dan pny temen aja..
    makasih infonya mas..bermanfaat banget..

    • Coba simak cara busuknya mereka yg menipu via fans page facebook. Silakan cekidot video di sini:
      YouTube: Facebook Scam Alert – 2013

      Script video tsb:
      Awalnya banyak fans page lucu-lucuan atau tempat-tempat indah atau motivasi, banyak yg suka dong ya. Nah… trus beberapa kali ada postingan:
      “Ketik ‘JUMP’ dan klik ‘LIKE’. Tunggu beberapa saat lagi ada keajaiban yang terjadi.

      Sebenarnya itu trik untuk gain follower dan pengunjung nge-LIKE postingannya. Alhasil ada ratusan ribu yg nge-LIKE.

      Setelah dijual fans page tersebut ke perusahaan hamburger, postingan “ketik ‘JUMP’ yg tadi diganti / diubah isinya menjadi promosi hamburger. Ya otomatis.. sudah ada yg nge-LIKE ratusan ribu, dari hasil sebelum dijual tadi.

      Bayangin aja kalo yg beli fans page lucu-lucuan adalah perusahaan rokok, bir hitam, produk dewas / porno. Jangan kaget kalo sudah ada yg nge-LIKE dan following fans page-nya ratusan ribu jumlahnya, padahal itu hasil nge-Like postingan sebelumnya.

    • herma1206 says:

      klo ttg “jump” dan klik “like” saya pernah liat ada di fb..untung gak pernah tertarik ikutan, udah curiga juga sih pasti ada sesuatu yg gak bener..ternyata benar ya…
      baiklah….meluncur ke you tube..

  16. ijin copas mas untuk pembelajarannya..infonya benar-benar bermutu..

  17. Silakan, mas Walidin, semoga bermanfaat ya.

  18. walidin_wall says:

    selamat malem mas iwan
    mohon ijin untuk mengambil salah satu imagenya dan menyertakan link page ini ke blog saya ya..mas. berkaitan dengan “Blogging “Like” ke facebook, Apakah Pemaksaan terhadap audience? “

  19. wah pembahasannya detail sekali aku suka blog iniiiii *kecup-kecup blognya*

  20. Aulia says:

    saya jadi teringat dengan review kecil-kecilan dulu tentang akun Denny Ja yang mendapatkan sisi kejanggalan akibat muncul ’cause’ utk mereport sebagai spam. Luar biasa pergerakan mencari follower di Twitter

    • Review kecil-kecilanmu tentang Denny JA sungguh menarik, sayangnya tidak dilanjutkan agar paripurna. Saya sendiri juga sudah muak dg para penjual akun twitter dan pembelinya, istilah yg paling tepat bagi mereka adalah Spammer dan Manipulator.

      Terimakasih telah berbagi di hack87, karena informatif isinya, saya follow blogmu. Salam kenal, mas Aulia.

    • Aulia says:

      Saya luput tentang kesimpulan dari aksi ’cause’ di Facebook, jd lupa sudah untuk memparipurna tulisan tersebut di blog itu. Setidaknya sudah punya arsip bayangan utk akun2 lainnya di Indonesia.

      Salam kenal kembali mas Iwan 🙂

  21. lalangwaya says:

    IMHO, tidak ada yang keliru dengan beli akun, sama seperti halnya si A yang mengakuisis media si B. sah-sah saja bukan?

    • Memang tidak ada yang keliru dengan beli akun.
      Jurnal ini hanya menyoroti cara-cara tidak beradab yang dilakukan penjual akun dengan menyamar sbg figur publik demi gain follower real. Ini rentan fitnah thd figur publik yg asli tsb. Tren-nya kini, para pembeli akun tidak mau punya follower yg palsu (bot), kepalsuan followers bisa di-check. Dengan kondisi ini penyedia akun twitter berfollowers akun real itu akan menghalalkan segala cara.

  22. Summer says:

    Reblogged this on My blog and commented:
    >——>

  23. Reblogged this on Untold Contemplation and commented:
    Bahaya dibalik Twitter. Pentingnya bertabayyun agar tidak menjadi burung beo.

  24. 0mali says:

    komplet bener ini, mantap!!!

    pengen ngecek followernya Sherina Munaf aaaahhhh…… ^_^

  25. Rifani says:

    Ntar gue hack tu akun biar bisa log in dan mengungkapkan yang sebenarnya

  26. Zakia says:

    Astaghfirullah…. sejak baca, dari awal sampai akhir, saya sampai melongo… ini seperti menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, tipu-tipu tak jadi soal buatnya… ujung-ujungnya akunnya dijual untuk duit…

    Kupasan tajam & sangat mencerahkan mas, semoga banyak yg tercerahkan dan tidak mudah tertipu oleh akun-akun abal-abal tsb…

  27. ummfatih says:

    keren ini mas iwan, lengkap.. share ya. sebelumnya juga udh pernah dengar jual beli akun sosmed. Tapi bingung kasih tau ke teman gmn ya cara ceritanya. Tfs mas iwan, ijin share yaa.. oya apalgi gregetan banget sama akun2 fb yg nyebarin berita2 hoax. Medical hoaxes yg sering saya temui, memanfaatkan kelemahan orang Indonesia yang malas mencari sumber dan terima begitu aja

  28. walidin says:

    Miris sekali ya gan cara mereka mencari popularitas dan keuntungan lewat dunia maya. Seharusnya buat para Pemilik akun twitter jangan mengubah nama akunnya, terutama jika untuk tujuan bisnis yang sebenarnya, karena dengan keaslian nama brand mereka akan lebih mudah di kenal dan di ingat. Dan mungkin di kasih note Di twitter profile. Misalnya: brand A tidak pernah mengubah nama akun twitter, jika ada nama lain yang mengatasnamakan brand A maka itu palsu.

    Terutama gan, link ini di share ke akunnya stenly mokoginta, biar tahu rasa. Juga link link blog lainnya. Sharr juga di kaskus, dan situs jejaring sosial dan situs berita.

    • Sudah saya share ke si Stenly, mas. Makanya dia sampe sekarang bolak-balik ganti akun, dan itu mudah dideteksi pake software yg nge-link ke twitter.
      Info akun twitter palsu pada jurnal di atas sudah bukan itu lagi. Sekarang sudah diganti menjadi:
      @TulisanNasihat, @NasehatBuatAnda, @NasehatPositif, @TulisanNasehat, @PikiranPositif_

      Monggo silakan di share kemana saja. Thanks banget.

  29. omnduut says:

    Mas Iwan izin share ya…

  30. latansaide says:

    Wah terima kasih Mas Iwan, paparannya sangat bagus dan jelas…

  31. Dyah Sujiati says:

    Untung saya belum jadi beli twitter ya Pak? Hahaha 😀

    Socialbakers, ahli analisis sosial media, menemukan fakta mengejutkan bahwa dari 37,2 juta followers yang dimiliki JB, 45% diantaranya adalah akun palsu.–> Eya ampyun, ini pasti sangat memalukan!

    Wih pinter ya Pak yang bikin software. Jadi mikir bodohnya yang bikin akun palsu sebanyak itu, kenapa dia nggak bikin sofwer aja? Hehee

    Mari sama-sama ubah perspektif bahwa popularitas di dunia maya bukanlah banyaknya Follower atau Like, tapi karya nyata yang dihasilkan oleh pemilik akun.–> Asssiiiikkk! Suka sekali dengan kalimat ini 😀

    Salam semangat! #Eaaa?

  32. Ida Raihan says:

    Masya Allah… gimana ya cara berfikir orang” jenis ini. Keluarga Uje juga gak membutuhkannya untuk turut berbela sungkawa dengan wafatnya almarhum. Tetapi minimal nggak sampai hati memanfaatkan kesempatan seperti ini. Naudzubillah… Mudah”an dia diberi kesadaran, dan kejadiannya bisa dijadikan pelajaran bagi yang lain.

    Ida gak terlalu aktif di twitter, jadi ada pegikut ya syukur, nggak ya, sudah 😀

    Terimakasih berbaginya, Mas Iwan 🙂

    Ida R

  33. Wah, terima kasih infonya mas iwan… selama ini aku ngga pernah berpikir kalau akun twitter bisa diperjualbelikan…
    Dan sungguh tidak terpuji banget orang-orang yang mengambil kesempatan dibalik kesempitan. Mengambil keuntungan dibalik kesedihan orang lain…

  34. rahmabalcı says:

    ada filmnya pak yg republik twitter itu ya, paling ga menggambarkan kerja di belakang layar, proyek jual beli akun:)

  35. bundamuna says:

    aku sering nyimak tweet mas Iwan yg bahas tentang akun palsu ini.. hehe
    ini mirip kasusnya @dwisardwita itu yaa mas Iwan.. dia bahkan sampai dibully dan dibanned habis-habisan di kaskus dan socmed lainnya.. soalnya selain beli akun, tweetnya jg cmn copas sana-sini.. tapi kerennya, si dwisardwita ini bisa sampai nulis 2 buku yang katanya isinya jg cuman copas sana copas sini loh.. jadi prihatin..

  36. [Update 15 Mei 2013]
    Akun palsu keluarga Uje sekarang sudah berganti lagi menjadi:
    @TulisanNasihat, @NasehatBuatAnda, @NasehatPositif, @TulisanNasehat, @PikiranPositif_

    Ayo, di Report as Spam (RAS)

  37. social media itu memang banyak titik rawannya… hal ini yang bikin saya jarang share status atau retweet dari akun yang populer ataupun percaya mentah2 info yang diberikan. social media ya saya gunakan sepenuhnya untuk interaksi yang jelas dengan akun2 yang dapat dipertanggungjawabkan. thanks for sharing, mas iwan, saya malah baru tahu ada kasus semacam ini.

  38. genthuk says:

    Dunia dunia kok ya ada-ada saja

  39. Ailtje says:

    Wah..hebat ya sekarang follower aja bisa jadi bisnis menggiurkan.saya kebetulan kalau follow pilih2, jadi sampai sekarang follower dan following masih dibawah 100, tapi yang penting informasi tersaring yang penting2 aja!

  40. arif says:

    banyak juga ya kasus seperti ini, hanya demi rupiah jalan apapun dilakukan tidak memikirkan dampak bagi yang dipalsukan,
    info yang bermanfaat ini sob,
    salam kenal

  41. tinsyam says:

    ehya baru periksa email, barusan dong ada yang kirim gini:
    i came to your “[wipitainment] 2. alesan.. |tinsyam” page and notice you could have a lot of more traffic. i have found that the key to running a website is making sure the visitors you are getting are interested in your subject matter. there is a company that you can get traffic from and they let you try if for free. i managed to get over 300 targetted visitors to day to my website. check it out here: [deleted]

    spam nih?

    • mbak Tin, tadi komennya dianggap spam oleh WordPress karena mengandung link spam.Hati-hati dengan link tersebut, kalo salah menggunakan bisa dicuri informasi berharganya mbak Tin, spt username & password.

      Link-nya sudah saya hapus.

    • tinsyam says:

      nahiya sudah langsung hapus waktu ga baca itu dan ga nongol dimari linknya.. emang spam ya..

  42. umarfaisol says:

    jadi geregetan kalau lihat orang penipu begini

  43. anotherorion says:

    ada kemungkinan akun twit sik isine mung sampah kae emang sengaja disiapkan selain black campaign juga nggolek follower, joss nek ngono kuwi carane, tinggal apa aparat akan bergerak atau ngeliat ini cuma nganggep ini masalah “kegalauan” anak2 muda

  44. simplyndah says:

    lengkap banget investigasinya pak, terimakasih. Diingatkan kembali untuk melihat apa sebenarnya tujuan kita ngeblog, main fb, twitter dll. Bukan sekedar mencari popularitas tapi justru keberkahan di dalamnya

  45. Dzulfikar says:

    Akun palsu mmg ramai di bicarakan org. Terutama penjualan akun di twitter juga. Tp apa yg dilakukan Stenly mmg orientasinya keuntungan semata. Apapun cara akan dia lakukan untuk meraup byk follower meskipun dgn cara2 tidak halal. Kasian Stenly, caranya tidak cerdik krn segala perbuatannya terrekam oleh tulisan mas Iwan ini. Selamanya nama Stenly Mokoginta akan tercoreng karena ulahnya sendiri.
    Trims ulasannya mas Iwan. Sy share di FB dan twitter.

  46. non ragil says:

    Mas Iwan…., baru tahu ada jual-beli akun begini. Nggak habis pikir, ama orang-orang yang sampai hati memanfaatkan duka cita/musibah dari orang lain demi popularitas diri….

    • Prakteknya makin liar dan kotor, menabrak dinding-dinding kejujuran.
      Betapa banyak warga twitter yg tertipu nge-follow artis atau tokoh penting yg disangkanya beneran tokoh idolanya.

      Bahkan Mario Teguh pun kini tidak mempunyai akun twitter, dulu pernah punya dan kemudian ditutup (tahun 2010) akibat terpeleset ucapan pada keterbatasan penyampaian di 140 karakter. Beritanya di sini [Viva News] dan lebih memilh media yang sudah ada tanpa ada batasan karakter, klarifikasinya di sini [Viva News].

      Anehnya betapa banyaknya akun Mario Teguh saat ini di jagad Twitter, followernya pun sampai ratusan ribu bahkan ada yang sampai jutaan.

      Mario Teguh dalam akun/halaman facebook Mario Teguh pernah menyampaikan: “Bersama ini saya mengkonfirmasikan bahwa saya, Mario Teguh, TIDAK MEMILIKI ACCOUNT TWITTER APAPUN”

  47. penuhcinta26 says:

    “Mari sama-sama ubah perspektif bahwa popularitas di dunia maya bukanlah banyaknya Follower atau Like, tapi karya nyata yang dihasilkan oleh pemilik akun.”

    Setuju banget sama kalimat cak Iwan yang ini. Terima kasih atas laporan investigasinya, cak. Padahal setahu saya cak Iwan pemain baru di dunia Twitter ya? Tapi sudah bisa menghasilkan “karya” yang bermanfaat bagi banyak orang. Salut!

  48. enkoos says:

    Ini gejala masyarakat yang haus perhatiankah cak Iwan?

    Ngelike satu page, (kalau saya) biasanya tahu apa yang dilike dan kita mengenal dengan baik. Bukan sekedar ikut2an (ikut arus).

    *mendadak ngecek fanpage yang aku like*
    Ada satu yang aku bingung karena rasanya belum pernah ngelike “Chase Community Giving.” Sepertinya disponsori Chase Manhattan Bank, karena ada logonya.
    Buru buru aku unlike deh.

    • Coba sampeyan simak cara busuknya mereka yg menipu via fans page facebook. Silakan cekidot video di sini:
      YouTube: Facebook Scam Alert – 2013

      Script video tsb:
      Awalnya banyak fans page lucu-lucuan atau tempat-temapt indah atau motivasi, banyak yg suka dong. Nah… trus beberapa kali ada postingan: “Ketik ‘JUMP’ dan klik ‘LIKE’. Tunggu beberapa saat lagi ada keajaiban yang terjadi.

      Sebenarnya itu trik untuk gain follower dan pengunjung nge-LIKE postingannya. Alhasil ada ratusan ribu yg nge-LIKE.

      Setelah dijual fans page tersebut ke perusahaan hamburger, postingan “ketik ‘JUMP’ yg tadi diganti / diubah isinya menjadi promosi hamburger. Ya otomatis.. sudah ada yg nge-LIKE ratusan ribu, dari hasil sebelum dijual tadi. Semoga sampeyan dhong penyampainku ya 🙂

      Bayangin aja kalo yg beli fans page lucu-lucuan adalah perusahaan rokok atau bir hitam. Jangan kaget kalo sudah ada yg nge-LIKE dan following fans page-nya ratusan ribu jumlahnya.

    • enkoos says:

      Iyo, dhong cak Iwan.

  49. wah terbuka smakin lebar jg nih mata saya, dulu mmng saya tau ada yg jual beli bgini, tp gk tau cara kerjanya…jd bgini ya..jahat itu org..kasian dong kluarga uje…

    eh mas saya jg punya akun twitter sih, follower saya itu murid-murid saya di sekolahan mas, itu gmn hukumnya? hehehehe
    rencananya jg mau bikin blog utk mreka nmbh ilmu bljr, trus ajak mreka klik blog saya tiap minggu, dosa juga gk? heehehehehe (lagi)
    follower saya udah 400an sih (maap gk maksut sombong) tapi mreka manusia kok, asli…

    • Ya gak ada yang salah dong, mbak, apalagi memasyarakatkan ngeblog pada anak didik. Jarang-jarang lho ada guru yang ngajarin muridnya menulis di blog dan mengajarinya bersosialisasi (saling meng-klik atau mengunjungi) 🙂

    • wah makasih sdh didukung, tp sy gk ngajari ngeblog mas, sy ksh info ttg pljrn aja utk nmbh pengetahuan…kdng wktu di kls itu gk cukup…lumyan jg nnti itu trafficnya…(tetap asas pemanfaatan)…hihihihi..

      eh mas, njajal cek aku fb mamataro.com…itu kok sy curiga apa adanya eh ada apanya gitu…siapa tau menarik utk diulas…hihihihi…ngasih kerjaan ke mas iwan…

    • fb mamataro.com isinya menarik, banyak resep masakan yg semuanya bikin ngiler. Baik banget yang bagiin resepnya.
      Itu mbak Cicilia yg kelola ya?
      Saya gak melihat hal negatif di sana.

      Rencana setelah jurnal ini saya mau ngulas tentang facebook. Sabar ya 🙂

      Oiya, blognya mbak Cicilia masih satu postingan? Trafik blog mana yg mau dinaikin? Nanti saya bisa bantu. Tapi kalo cuman satu postingan ya susah 🙂

  50. niprita says:

    Reblogged this on Portofolio Prita and commented:
    Ternyata banyak akun dengan begitu banyak follower palsu di Twitter ya. Beneran baru tau… Menipu, dan membahayakan.

  51. niprita says:

    Wow, ini informatif banget. Keren. Izin reblog Mas

  52. zahraflo says:

    saya ngos-ngosan bacanya.. panjang banget.. ga kuat nerusinnya karena mata saya cepat lelah di depan komputer. kalau ga salah pernah lihat page salah satu media di fb, like-nya udah banyak, tapi isinya bukan berita. Saya pernah screen shoot, tapi dari tadi nyari ga ketemu..

    • Gak papa, mbak, nanti bisa dilanjut kalau lelah.
      Menyampaikan sidik investigasi & kronologi tulisannya jadi panjang, agak susah mangkasnya, karena semuanya terkait.

      Kalo baca sampai habis ada tips bagaimana mengetahui palsu atau tidak, dan bagaimana belajar meng-investigasi.

  53. alhamdulillah saya blum punya twitter,, jadi gak ada yg bisa malsuin twitter saya,, (eh bener gak ya??)

    • Hayo baca lagi, mas Dinar… ini bukan soal Anda punya atau tidak, dipalsuin atau tidak, tapi lebih dari itu … sesuatu yang dahsyat 🙂

      Kalo ada (misalnya) akun Aa Gym (padahal palsu)… punya follower ratusan ribu, trus dalam statusnya menyampaikan pesan2 berupa ajaran bid’ah (disampaikan secara halus). Gimana?

    • oya ya,, repot juga ya Pak??

  54. HAHAHAHAHA… Sukurlah dibahas di sini.. banyak loooooh yang terkagum-kagum sama jumlah follower hahahahaha.. *Saya ngakak dulu jadi mereka gak tau ada namanya jual beli akun. padahal pernah saya kjelaskan ke teman kalau ada yg namanya jual beli akun.

    kalau motifnya sperti @soalcinta bisa jadi pure motif uang. dan kemungkinan besar hampir sebagian memang motif uang. ke sininya orang makin sadar peran socmed kayak apa, demi pencitraan dibelinya lah follower *makin ngakak…

    selainpencitraan.. orang yang beli follower itu MISKIN PERHATIAN.. makanya demi berkesan bahwa dia itu banyak temen.. padahal siiiiiiih….

    • Yang jual sama yang beli sama-sama pecundangnya. Yang jual pengen kaya instan, yg beli pengen dianggap penting oleh publik (juga dengan cara instan).

      Dulu pernah ada kasus pejabat publik yg memperkarakan penjual akun twitter ke polisi, karena merasa ditipu. Menjadi kasus karena setelah akun twitternya dibeli, followernya jadi berkurang jauh / turun drastis. LOL. Lha ini khan sama dengan penipu publik memperkarakan penipu. Lagian juga, siapa yg bisa mengontrol akun follower asli 😀
      Follower khan punya hak meng-unfollow terhadap orang asing yg gak dikenalnya, yang tiba-tiba muncul di timeline.

      Kabarnya yg tersisa hanya follower-follower palsu yg gak bisa berinteraksi, yg hanya sbg penguat bilangan saja. Setelah diselidiki awalnya itu akun motivasi (pseudonym) yg kemudian dijual. Mereka yg mem-follow krn suka dg pesan2 bijaknya.
      Kalo saya … ya mending baca atau me-retwit motivasinya teman sendiri yg sudah jelas-jelas orangnya daripada akun-akun pseudonym.

  55. thetrueideas says:

    mencari keuntungan dari kesusahan orang lain, tak patut!

    • Sampai menjadi bahan perbincangan di timeline, “itu istrinya Uje kok aktif twitteran ya… katanya lagi berduka”
      Nah, khan jadi fitnah. Padahal umi Pipik istrinya Uje, terakhir nge-twit di bulan Sep 2012.

      Akun2 pseudonym spt @TweetRAMALAN kalo dijual berapa tuh, followernya jutaan hasil bermain-main dg syirik. Bisa jadi followernya yg mau nge-follow itu cuma buat maen-maen, padahal (tidak menutup kemungkinan) dimanfaatkan sama pembuatnya 🙂
      Ada juga yg lain si @AkunKEPO beberapa saya lihat yang jual akun twitter nama akunnya berbau “Kepo”

  56. tinsyam says:

    sampe dikumpulin gitu fotofotonya dan diselidiki.. masiwan bakat jadi detektif nih..
    daku jarang ngetuit deh mas.. dan ga minat lihat akun yang followernya banyak.. apalagi palsu.. tapi jadi belajar nih hatihati di dunia pertuiteran..

    *sampe baca dua kali loh..

    • Namanya juga sidik investigasi, mbak Tin, sebenarnya masih banyak juga bukti capture yg tidak saya upload di sini. Nanti saja ditunjukkan kalo ada yg membutuhkan, misalnya untuk penyidikan pihak yg berwajib.

    • Badai says:

      hehehe sama mbak, aku mau bilang mas Iwan ini cocok banget jadi detektif, salut!!!

  57. ryan says:

    wah… panjang juga. tapi menarik banget mas.
    makasih banyak infonya.

    ada ya yang sengaja menaikkan jumlah follower untuk dijual lagi.

    • Sebelum saya mention ke Pak Tifatul Sembiring (kapasitanya sbg Menteri Kominfo) nanti saya coba persingkat dulu agar gak panjang.
      Sebenarnya rada susah juga menyingkat kronologi, semua info saling terkait 🙂

    • ryan says:

      iya mas. kalau nanti disingkat, ada yang kelewat gak?

  58. Ahmad says:

    Username pada Facebook, yang dengan orang bisa punya alamat http:// facebook.com/user-name, ternyata juga bisa diganti untuk menghilangkan jejak.

    • Celah inilah yg kemudian dimanfaatkan orang untuk bikin fanpage, setelah mendapatkan jumlah “LIKE” yg banyak, kemudian content2 di dalamnya banyak yang nge-LIKE sehingga punya nilai jual tinggi, maka fanpage tersebut dijual ke perusahaan-perusahaan, nama fanspage disesuaikan dg nama perusahaan yg membeli.

      Salah satu andalan memancing Likers atau Followers adalah melalui postingan seperti: “Ketik ‘JUMP!’ untuk menyelamatkan diri dari terkaman beruang. Lihat apa yang terjadi!”
      Bodohnya kok ya banyak bahkan ribuan yang ngasih komentar “Jump!”

      Sekilas bisnis gelap fanspage Facebook, salah satunya diulas di sini

    • enkoos says:

      Walahhh… aku pernah tertipu sekali yg suruh ketik itu.
      Sekali saja, karena penasaran, apa memang bisa dengan cuma mengetik, kita bisa tahu hasilnya.
      Ternyata gak berubah apa apa, sadar deh kalau itu jebakan betmen. Mbuh jebakan model apa yang jelas aku merasa ada yg gak beres.

      Selanjutnya, kalau baca hal yang sama, ada gambar dan disuruh ketik apapun, aku cuma mringis aja, penipuan tuh.

  59. nyonyasepatu says:

    Sayang bgt ya, pinter tapi salah.
    Tq infonya mas

    • Lebih tepatnya: Pinter tapi jahat. Hati-hati jangan mudah tertipu ya.
      Tampil percaya diri apa adanya… gak perlu minder sama mereka yg banyak followernya 🙂
      *pesan buat diri juga

  60. havban says:

    udah pernah lihat sih akun twitter dari orang yang pernah nge-hack fb temen.. followernya 120ribuan.. jadi mikir.. sebenernya gak susah dapet follower ratusan ribu.. maen kuat2an jaringan juga udah cukup.. semisal punya teman 1000 orang, suruh masing2 bikin akun palsu 100.. jadi deh 100 ribu follower…

    pas liat detil followernya juga keliatan akun kopong… jadi emang dia termasuk yang kerjaannya jualan akun/follower.

    kalo dari segi pengorbanan… kayaknya duit puluhan juta itu gak sebanding deh.. coba itung2 berapa jam terbuang.. berapa lama sewa internet / warnet yang dikeluarkan.. padahal kalo kerja jujur.. bisa dapet sgitu juga dengan waktu yang sama.. atau bahkan lebih.

    • Setuju, mas Febi, kerja jujur, nikmatnya banyak, rezekinya ngalir terus.

      Yang jualan akun twitter itu lama-lama tengkurep juga, karena dicaci maki sama banyak orang, termasuk dari pembelinya krn gak mendatangkan keuntungan apa-apa. Dulu pernah ada kasus pejabat publik yg memperkarakan penjual akun twitter ke polisi, karena merasa ditipu, setelah akun twitternya dibeli, followernya jadi berkurang jauh / turun drastis. LOL. Emang siapa yg bisa mengontrol follower 😀

  61. Berkarya…itu yg terpenting

  62. jampang says:

    ck… ck… ck….

    terima kasih sharingnya, pak.

    saya sendiri jarang ngetwit. tapi jumlah twit saya sudah ribuan…. *crossposting dari MP dulu dan WP sekarang*

    😀

  63. Jadi teringat anak ababil yang saya ceritakan di blog..hihihi..pengen tenar purapura jadi artis..

    Saya suka kalimat ini Pak, betul adanya : “Mari sama-sama ubah perspektif bahwa popularitas di dunia maya bukanlah banyaknya Follower atau Like, tapi karya nyata yang dihasilkan oleh pemilik akun.”

    • Saya barusan mengunjungi blognya dan menemukan kisah tentang anak ababil itu. Dan terbukti, dia menemukan kehancurannya akibat perilakunya sendiri. Semoga mentalnya anak itu kembali sehat 🙂

      Mari sama-sama ubah perspektif… dan intinya jangan mudah kagum, itu saja. Banggalah pada diri sendiri dan bersemangat menjadi bagian dari agen perubahan.

  64. Ck ck ck, sampe begitu ya
    Thanks sharing-nya Mas, kebetulan saya bukan pengguna twitter , jadi tau nih seluk beluk twitter

    • Kalo mau ditelusuri, sesuai dengan pengantar jurnal ini, ada banyak celah di socmed lainnnya. Kalo saya bahas juga bisa jadi sangat panjang 🙂

      Lihat aja fenomenanya di Facebook, kita disuruh nge-Like atau ketik “Jump” untuk sesuatu yg gak masuk akal. Padahal itu untuk menjaring jumlah Like di Fanspage dan traffik pagenya. Perlu dingat juga bahwa content Facebook bisa diubah, yg tadinya isinya beruang lucu, dan ada ribuan yg nge-Like. Kemudian someday oleh pembeli fanpage tsb diganti dgn iklan bir hitam, tentunya sudah ada yg nge-Like sebelumnya dg jumlah ribuan.

      Atau fenomena Youtube, yg tiba2 muncul jutaan View dan Like hanya dalam waktu beberapa jam.

      Gejala masyarakat narsis (dan ingin diakui) atau pebisnis kotor ini menjadi pasar empuk bagi mereka yang melek teknologi dan jeli melihat celah.

    • Soal nge-like fanpage ini pernah saya bahas dengan anak-anak Mas, belum lama ini

      Jadi ada tambahan info nih buat sharing dengan Raihan dan Pandu

    • Sebagai tambahan info, sekilas bisnis gelap fanspage Facebook, salah satunya diulas di sini.

      Sekarang simpan “Like” hanya untuk postingan teman atau fans page yg sudah jelas-jelas pemiliknya, teh Nuri.

  65. debapirez says:

    wah, keluar juga analisa yg lebih mendalam dari mas Iwan. yup, kelemahan twitter adalah dengan mudahnya mengganti nama akun.

    • Nanti saya mau mention Pak Tif, karena PR-nya yang pernah disampaikan di sini belum tuntas progres-nya. Minimal ada rambu-rambunya untuk mencegah penyalahgunaannya yang kecenderungannya makin liar. Ingat, ada sebagian masyarakat kita yang sakit, maunya dapat hasil maksimal dengan cara yang instan.

  66. ibuseno says:

    Thanks informasi yang bermanfaat Mas Iwan, btw saya juga sempet ketipu dong sama DennyJA itu, dulu follow pepatah apa gitu koq jadi berubah dennyJA.. emang siapa dia gak kenal aku 🙂

    • Iya, teh Icho, selama seminggu lebih saya mempelajari perilaku akun-akun motivasi atau religi, sampai nyekrol ke bawah.
      Banyak akun motivasi yang abal-abal, pseudonym, gak ada website-nya. Isinya juga copasan.

      Rata-rata akun motivasi abal-abal adalah siap jual.

      Saya lebih percaya akun motivasi yang merupakan kepanjangan tangan dari sebuah majalah online, jelas ciri-cirinya ada website-nya. Termasuk juga akun-akun religi, patut dicurigai kalo gak ada website-nya.
      Mending mem-follow orang-orang yg sudah jelas, dan tentunya membawa manfaat.

Mari Berdiskusi dan Berbagi Inspirasi. Terimakasih.

Let me share my passion

””

My passion is to pursue and share the knowledge of how we work better with our strengthen.
The passion is so strong it can do so much wonder for Indonesia.

Fight For Freedom!
Iwan Yuliyanto

Kantor Berita Umat