Jual-Beli Akun Twitter itu Bisnis Yang Menggiurkan. Tapi …
*****
Simak Sidik Investigasi berikut ini.
Menjual akun twitter yang mempunyai banyak follower itu bisa menjadi bisnis menggiurkan bagi mereka yang paham celah kelemahan Twitter. Yang pinter dalam bisnis ini bisa mampu menghasilkan omset puluhan juta rupiah dalam seminggu. Selain itu ada juga jasa penambahan Follower di Twitter dan Like di Facebook, jasa penjualan Folllower dan Like di Instagram, Soundcloud, Google+, dan Pinterest. Juga ada jasa View di Youtube dan Vimeo. Melalui jurnal ini, saya hanya fokus ke masalah Twitter, dan yang ingin saya soroti bukan soal prospek bisnisnya, tapi lebih menyoroti bagaimana cara curang yang dilakukan sang penjual untuk memberikan pembeli akun Twitter dengan banyak follower tersebut.
KASUS AKUN TWITTER #UJEPALSU
Minggu lalu (3 Mei 2013), saya dan banyak warga twitter mulai gerah dengan adanya akun-akun palsu yang mengatas-namakan keluarga almarhum Ustad Jefri al Buchori (Uje). Akun-akun palsu tersebut bernama: @Jefry_Buchori, @PipikDirawati, @AdibaKAZahra, @AbidzarAGhifari, @AylaAzuhro.
Anehnya follower-nya sudah mencapai ratusan ribu. Dinamakan palsu karena sudah ada akun asli yaitu @jefri_buchori milik alm. Uje dan @PipiknaUJE milik umi Pipik Dian Irawati, istri Uje.
Kemudian saya dan kang Ibnux mulai nge-kultwit dengan hastag #UjePalsu, kemudian ramailah timeline dengan hastag tersebut. Tidak beberapa lama kemudian mas Mustofa Nahrawardaya juga nge-kultwit dengan hastag yang sama setelah melakukan tabayyun langsung ke umi Pipik melalui Blackberry Mesenger (BBM). Kabarnya umi Pipik merasa sangat terganggu oleh akun Uje Palsu tersebut. Berikut tampilan pesan BBM dari mas Mustofa:
*klik gambar untuk memperbesar, detailnya ada di chirpstory*
Dari keterangan umi Pipik tersebut, confirm bahwa:
1. Akun asli Uje hanya satu yang aktif yaitu @jefri_buchori.
2. Akun @Jefry_Buchori adalah palsu.
3. Informasi tambahan, Uje tidak mempunyai FB.
Kemudian, banyak pengguna twitter yang mengetahui informasi ini langsung melakukan aksi Report As Spam (RAS) dan aksi blokir akun-akun Uje Palsu tersebut.
Akun asli istrinya Uje: @PipiknaUJE, telah dipalsukan menjadi @PipikDirawati, kemudian setelah mendapat tekanan RAS, berganti menjadi @Pipikirawati, berganti lagi menjadi @SangatBerarti sampai jurnal ini ditulis. Ada juga akun palsu lainnya yaitu @Pipikdiann dan @Pipikdian.
Belakangan muncul akun @PipikDirawati dan @UjeFamily. Setelah diselidiki ini bukan akun-akun yang berasal dari #UjePalsu awal. Dua akun ini masih sedikit followernya, isinya hanya mengadu-domba, melecehkan agama, menghina / mengolok-olok Uje. Entah siapa yang bikin. Kalau akunnya masih hidup, di-RAS saja ya.
Melalui informasi awal dari @TwittHerry, akhirnya terkuak, akan kemana akun #UjePalsu @jefry_buchori diarahkan yaitu ke akun habitatnya.
Dari situ terlihat jelas bahwa akun palsu @jefry_buchori @PipikDirawati @IBUANYudhoyono @CatatanAlkitab adalah satu komplotan.
Memang kalau ditelusuri terlihat mencolok bahwa dari semua pesan – pesan bijak (yang ngakunya itu adalah ucapan Uje) kenyataannya tidak ada kata-kata khas Islami (seperti Allah SWT, Rasulullah SAW, atau tulisan arab); jauh berbeda dengan akun Uje yang asli. Sedangkan di akun Uje palsu selalu menggunakan kata “Tuhan” bukan “Allah”.
Beberapa pengguna twitter juga menyampaikan kesaksian bahwa selama acara live di TV memperingati wafatnya Uje, mereka menyaksikan umi Pipik tidak memegang hp/bb, melainkan tasbih. Anehnya pesan-pesan “keluarga Uje” terus membanjiri twitter. Maka jelas tidak mungkin selama masa berduka cita, keluarga Uje sibuk update status di twitter. Keluarga Uje yang ber-twitteran ria selama masa berduka adalah fitnah yang nyata.
Keesokan harinya, Sabtu, 4 Mei 2013, demi amannya akun agar tidak ditutup (di-suspended) oleh Twitter karena mendapat serbuan RAS, si pemilik akun segera mengganti nama dari @Jefry_buchori menjadi @KutpanEngZhou dengan tetap membawa ratusan ribu follower, seperti terlihat di bawah ini:
Tertera:
Inspirator Muda | Mengundang Saya CP (Stenly) 085299352599
Pin BB Pribadi 2195DE4B.
Indonesia
Lihatlah, mungkin karena panik, si pemilik akun lupa mengganti profile picture (PP) yang masih foto alm Uje. Dari namanya, dengan mudah ditelesuri via google dengan kata kunci “EngZhou Motivator”, ditemukan informasi tambahan di sebuah facebook: http://www.facebook.com/stenly.mokoginta
Diduga pembuat akun palsu tersebut bernama Stenly Mokoginta. Dia adalah seorang non muslim, ini terlihat begitu banyak kalimat berupa ayat-ayat Al-kitab pada status-statusnya.
Tidak lama kemudian akun #UjePalsu @KutpanEngZhou mengganti lagi namanya menjadi @KutipanEngZhou (ada tambahan huruf “i”). Kali ini dia telah mengganti profile picture-nya yang sama dengan fotonya di FB, bukan lagi menggunakan foto Uje. Nahh.. kena lu… ayo hafalkan wajahnya, namanya, telponnya, pin-nya. Inilah Biang Penipu!
Kemudian setelah saya ingatkan atas pelanggaran pasal UU ITE dimana informasi di bio-nya memudahkan penyidik hukum menjeratnya, si terduga pembuat akun #UjePalsu ini kemudian menghapus isi bio-nya, dan sekaligus mengganti nama akun menjadi @KutipanSuper_ Jelas, ia berupaya menghilangkan jejak identitas “Eng Zhou Motivator”.
Sampai jurnal ini dibuat, akun palsu Uje berganti lagi menjadi @PepatahIndah, demi mengamankan akunnya dari serbuan RAS. Dari upaya pelariannya, terlihat bahwa si pecundang ini (Stenly Mokoginta) memanfaatkan kemudahan Twitter mengganti nama akun. Setelah mendapat ratusan ribu followers dari momentum dukacita keluarga Uje, kemudian memakai topengnya yang sebenarnya.
Kepada Stenly Mokoginta pembuat akun keluarga #UjePalsu,
Akuilah perbuatan jahat Anda ini!
Memanfaatkan wafatnya Uje demi gain follower, sungguh menyedihkan!
Seluruh jagad raya internet yang membaca tulisan ini akan memasukkan Anda ke dalam Daftar Hitam event-event seminar motivasi!
Melihat gerak-gerik si pembuat akun keluarga #UjePalsu, kini ia/mereka benar-benar masih berupaya terus menggenjot jumlah followernya (yang sempat turun akibat serbuan RAS dan Unfollow massal) agar mempunyai nilai jual yang tinggi. Dengan cara menjadi bunglon, memanfaatkan momen apa yang sedang booming saat itu, dan saat itulah nama akunnya disesuaikan. Dulu sebelum bernama #UjePalsu, akun tersebut bernama seleb Novita Dewi, dan sebelumnya bernama bintang X-Factor Fatin. Dia mempromosikan terus akun-akun palsu yang dibuatnya agar terus menarik banyak follower misalnya melalui komentar-komentarnya di berita atau social-media seperti youtube. Mudah sekali ditelusuri, ini contohnya:
Bila akun palsunya tidak lagi mampu menjaring follower atau ketahuan kalau palsu, ia segera mengubah nama akunnya. Banyak orang tidak curiga ketika dia mengubahnya menjadi akun Uje sekeluarga, karena melihat followernya sudah puluhan ribu, maka dianggapnya itu akun asli Uje sekeluarga. Dengan memanfaatkan momentum dukacita ini, dia mampu meningkatkan follower menjadi ratusan ribu. Ini juga karena jasa para tweeps (pengguna Twitter) yang me-retwit pesan-pesan yang disangkanya berasal dari umi Pipik (pengelola akun Uje).
Di bawah ini salah satu contoh bagaimana tweeps yang kaget karena tiba-tiba muncul twit-twit #UjePalsu @PepatahIndah dan @SangatBerarti di TL-nya padahal dia tidak merasa mem-follow-nya, besar kemungkinan dia dulu memfollow akun Uje yang dianggapnya asli.
Kalau Anda pernah me-RAS akun #UjePalsu, Anda bisa mendeteksi segala perubahan nama akun #UjePalsu ini melalui alat bantu: blockedby.me.
Untuk mengetahui sejak kapan akun tersebut menulis twit-nya untuk pertama kali bisa menggunakan alat bantu: tweet.grader.com.
BAHAYA ATAS KELEMAHAN TWITTER
Dari kasus #UjePalsu ini kita bisa melihat potensi adanya penyalahgunaan atas lemahnya sistem di Twitter yang bisa seenaknya mengganti nama akun, antara lain:
- Berpotensi fitnah dari akun palsu terhadap akun asli.
- Berpotensi menyelewengkan pemikiran dari akun asli.
- Berpotensi pendangkalan ideologi/akidah, misalnya awalnya berupa akun Islami yang berisi pesan-pesan Islami, namun setelah menjaring banyak follower kemudian berubah menjadi akun Liberal, atau agama lain (non-Islam) seperti kasus akun #UjePalsu di atas.
- Dimanipulasi dan dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai jual akun.
Atas poin-poin potensi bahaya ini mohon dengan sangat Pemerintah RI dalam hal ini di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemKominfo) mampu menciptakan rambu-rambu untuk mencegah terjadinya kasus seperti #UjePalsu. Saya ingat, upaya ini pernah disampaikan bapak Tifatul Sembiring di sini.
KASUS SEJENIS
Kasus #UjePalsu di atas modusnya persis sekali dengan kejadian yang pernah diberitakan oleh Majalah MIX Marketing. Dimana saat itu, ratusan ribu anak baru gede (ABG) follower Twitter @soalCINTA kaget ketika akun pseudonym yang mereka follow tiba-tiba berubah nama menjadi @DennyJA_CINTA (kini sudah berubah menjadi @DennyJA_WORLD). Lebih kaget lagi karena tweet yang sebelumnya selalu berkaitan dengan tema-tema cinta yang mereka gandrungi, tiba-tiba banjir dengan berita-berita aktual, terutama soal politik. Padahal, topik ini hampir tidak pernah mendapatkan perhatian segmen umur sebagian besar follower akun @soalCINTA. Kemudian muncul dugaan bahwa akun @soalCINTA yang ketika itu memiliki sekitar satu juta follower itu telah dijual kepada Denny JA, Direktur Eksekutif Lingkaran Survey Indonesia (LSI), lembaga penelitian dan konsultan politik Indonesia. Di antara spekulasi yang beredar, ada yang menyebut nilai akuisisinya mencapai tidak kurang dari Rp500 juta.
INDIKATOR UTAMA POPULARITAS
Ada dua indikator utama popularitas di Twitter dan Facebook, yaitu follower untuk Twitter dan Like untuk Facebook.
Meskipun teori mengatakan bahwa jumlah follower di media sosial tidak sepenting interaksi yang terjadi antara para follower dengan pemilik akun, dan tidak masalah kalau Anda menganggap besarnya bilangan itu bukan persoalan. Namun FAKTA-nya, bilangan follower tetap menjadi angka seksi yang selalu menjadi tolok ukur popularitas. Masih banyak orang yang malu kalau follower-nya cuma sedikit, apalagi kalau dia figur publik atau merasa dirinya orang penting. Bagi perseorangan, dengan banyak follower mungkin mampu menaikkan ego dan rasa percaya diri mereka, sehingga bisa terlihat gaya dan hebat bila disebut sebagai seleb tweet atau dianggap sebagai orang penting. Dan, bagi merek-merek yang sudah mendunia, jumlah follower yang bejibun adalah sebuah keharusan. Hal ini dilakukan agar posisi produk dan layanan mereka terlihat nyata. Begitu juga bila akun tersebut adalah bagian dari partai politik.
FENOMENA JUAL-BELI AKUN TWITTER
Melihat kondisi indikator di atas, tidak heran kalau kemudian kecenderungannya mereka melakukan segala cara agar mempunyai banyak follower dalam waktu singkat. Kalau perlu, dengan membeli akun orang lain yang cocok dengan visi dan misi pribadinya. Sehingga kemudian muncullah fenomena jual-beli akun jejaring sosial dan jasa mendongkrak jumlah follower. Mereka yang membeli akun twitter paling tidak berupaya untuk membangun image popularitasnya di awal sampai akhirnya nanti benar-benar berinteraksi dengan followernya yang real (bukan follower palsu).
Kalau Anda searching google dengan keyword: “Jual Akun Twitter”, maka akan didapatkan banyak iklan yang berisi akun twitter siap jual dan penawaran jasa untuk mendongkrak jumlah follower supaya mencapai angka tertentu dalam jangka waktu tertentu. Banyak mereka yang menjual akun twitter dengan menggunakan follower-follower palsu, model ini memanfaakan kelemahan sistem Twitter dalam hal menangkal akun palsu atau bot. Padahal, akun-akun palsu yang dijadikan follower ini jelas tidak bisa berinteraksi. Pembeli follower dengan cara ini sebenarnya ditipu.
Dalam perkembangannya, pembeli akun twitter tidak mau lagi dengan tipe akun dengan follower pasif seperti itu. Untuk mengatasi hal tersebut, penjual akun Twitter palsu ini harus bisa memastikan bahwa akun palsu tersebut terlihat tidak palsu. Kemudian muncullah software khusus untuk membuat akun palsu saling berinteraksi. Software ini bisa mengisi tiap detail. Pekerjaan akun palsu ini me-retweet akun induk, sehingga akun palsu itu akan terlihat asli. LOL.
Di bawah ini contoh iklan penjualan akun twitter lengkap keterangan jumlah follower dan harganya, si penjual menerangkan bahwa hasil follower yang didapat adalah dengan menggunakan metode salprom (saling promote). Check iklannya di sini.
Ada banyak cara bagi si penjual untuk meningkatkan jumlah follower, meski demikian tidak menutup kemungkinan menabrak dinding kejujuran, karena memang digunakan pembeli untuk kepentingan “mengelabui” publik.
Cara yang dipakai pembuat akun keluarga #UjePalsu di atas adalah dengan menjadi bunglon memanfaatkan momentum yang sedang trend, seleb yang lagi booming, tokoh aktual, dan kemudian menjelma kembali menjadi akun motivasi atau akun pengetahuan umum setelah siap untuk dijual. Ciri-ciri sejenis bisa kita lihat betapa banyak warga twitter yang mudah dikelabui dengan akun palsu seperti Vitalia Sesha (lagi ramai atas skandal Fathanah) atau Devi Liu (yang lagi ramai digosipin kencan dengan Ariel Peterporn). Kalau mau bukti bahwa itu palsu, Anda bisa lihat isi twit-twit tanggal sebelum 2 wanita itu menjadi pembicaraan, isinya jauh dari kedua pribadi wanita tersebut, alias gak nyambung. Nanti kalo ada wanita yang menjadi berita hangat, nama akun tersebut berubah demi menjaring banyak follower. Setelah followernya sudah mencapai ratusan ribu, maka akan menjelma kembali menjadi akun motivasi dan siap untuk dijual. Untuk mengelabui publik, isi twit-twit sebelumnya dihapus, diganti menjadi kata-kata motivasi.
Inilah 4 dari 5 akun palsu keluarga Uje setelah perubahan nama.
Perhatikan gambar di atas, isi twit-twit yang berhubungan dengan nama akun sebelumnya telah dihapus, siap di-isi kembali dengan isi twit sesuai dengan nama akunnya yang baru. Orang yang peka dan pertama kali mengunjungi akun tersebut akan melihat kejanggalan bahwa bagaimana mungkin hanya nge-twit sebanyak 0 (Nol) tapi sudah mempunyai 17 ribu follower.
Mereka yang menjual akun twitter dengan bantuan software (agar follower tidak terlihat palsu) atau cara kotor seperti kasus #UjePalsu di atas, dengan pede-nya memasang iklan:
- 100 % follower asli manusia dan bukan dibuat oleh software.
- 100% follower Indonesia dan aktif dan tertarik untuk merespon dan berkomunikasi dengan Anda.
- Peluang keberhasilan bisnis Anda semakin besar.
- Jika tidak ada penambahan 100% uang kembali.
Ketahuilah, itu semua bullshit! Anda tidak tahu bagaimana permainan kotor mereka sebenarnya untuk gain follower yang ternyata merugikan orang.
JANGAN MUDAH KAGUM PADA AKUN DENGAN BANYAK FOLLOWER
Saya baca sebuah artikel NewYorkTimes, dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Andrea Stroppa dan Carlo De Micheli, diketahui bahwa bisnis ini ternyata mampu menghasilkan uang hingga jutaan dollar per bulannya. Angka ini tidak mengherankan, karena sebagian besar pembelinya merupakan klien besar. Tercatat nama-nama besar seperti Pepsi, Mercedes-Benz, Louis Vuitton, bahkan hingga perseorangan seperti 50 Cent juga masuk dalam daftar pembeli follower palsu ini.
Justin Bieber (JB), di awal karir adalah salah satu dari sedikit artis Hollywood yang mampu menjadi pusat sorotan media. Sebagai pendatang baru, JB dengan mudah mengalahkan Lady Gaga dengan memperlihatkan jumlah Followers di Twitter yang melebihi milik Lady Gaga. JB pun dinobatkan sebagai Raja Twitter di awal tahun 2013 setelah berhasil mendepak Lady Gaga di urutan pertama. Namun benarkah fans JB sebanyak apa yang tersebut dalam jumlah Followersnya?
Socialbakers, ahli analisis sosial media, menemukan fakta mengejutkan bahwa dari 37,2 juta followers yang dimiliki JB, 45% diantaranya adalah akun palsu. Akun-akun palsu inilah yang difungsikan untuk mendongkrak popularitas si JB di awal karirnya, memancing follower baru yang benar-benar manusia (bukan robot) untuk mem-follow sang bintang baru tersebut. Saat itu memang belum ada software untuk meneliti akun palsu.
Lihatlah diagram di bawah ini, bagaimana komposisi akun follower palsu dengan yang asli milik para artis papan atas, seperti Lady Gaga, Katy Perry, Obama, Rihanna, Britney Spears, Justin Timberlake, Shakira, juga presiden AS Barack Obama.
Source: http://www.statista.com/topics/737/twitter/chart/1031/top-10-twitter-accounts/
Dari diagram diatas kita juga bisa melihat bahwa ada lebih dari 10 juta akun Follower Twitter Barack Obama adalah palsu. Kemudian dalam perkembangannya, Mashable.com melansir temuan perusahaan analis bernama StatusPeople, yang menyatakan bahwa dari 19 juta akun Follower Twitter Barack Obama, ternyata sekitar 70 persen (sekitar 13 juta) diidentifikasi sebagai akun palsu dan akun tidak aktif.
StatusPeople yang didirikan Rob Waller adalah perusahaan yang memfokuskan diri pada analisa mengenai follower palsu pada Twitter. Anda pun bisa memanfaatkannya melalui alat bantu: fakers.statuspeople.com untuk mengetahui berapa persen akun follower Anda (atau milik orang lain) yang aktif, tidak aktif dan palsu.
PENUTUP
Semoga masyarakat Twitter semakin cerdas dan peka atas modus topeng seperti kasus #UjePalsu ini. Hati-hati dalam memfollow sebuah akun, kalau Anda kenal di dunia nyata, sekali-kali ajaklah ngobrol tentang akunnya.
Jual-Beli Akun Twitter itu Bisnis Yang Menggiurkan.
Tapi … tidak ada keberkahan di dalamnya. Keuntungan yang didapat akan mudah menguap begitu saja. Ini hukum alam.
Siapa yang bisa menghentikan bisnis kotor seperti ini?
Ya para calon pembeli akun twitter itu sendiri.
Bagi pembeli akun twitter dengan tujuan apapun, …Anda sama pecundangnya dengan penjual akun Twitter. Ketahuilah tidak akan ada keberkahan di dalamnya bila diawali dengan suatu kebohongan. Anda bisa terjebak dan terlena hidup di alam penuh kepalsuan yang tidak akan membawamu kemana-mana.
Mari sama-sama ubah perspektif bahwa popularitas di dunia maya bukanlah banyaknya Follower atau Like, tapi karya nyata yang dihasilkan oleh pemilik akun.
Salam hangat tetap semangat,
Iwan Yuliyanto
13.05.2013
Wah tadinya berminat dan heran, informasi nya mencerahlan, txs ya
Hampir aja aq beli akun n nambah follower..untungnya udah diingetin sama mas iwan..natural aja deh…siap berjuang sampai tetes terahir
Jujur itu nomor satu.
Semoga makin barokah usahanya. Aamiin 🙂
Waw … baru tahu seperti ginian … maklum ku sendiri kurang tertarik dengan twitter …maupun Fb yg sudah ku non aktifkan …
mungkin karena tak kenal maka tak sayang …
q lebih suka G+ …
… thanks 2 maz iwan yuliyanto 4 sharing … so complete n detailed …
Mantep , gue sampe enek liat seleb twit sekarang -_- izin share ya gan
Gila ya, sampe segitunya. Astagfirullah.
Makasih infonya, aku share ya. 🙂
[…] hal menjawab itu saya sungguh-sungguh bercanda. Sampai suatu hari Pak Iwan menulis soal jual beli twitter. Betapa rasanya saya menyesal telah mengucapkan jawaban konyol seperti itu sekaligus tiba-tiba saya […]
Sungguh sangat menyebalkan orang non muslim mengaku ngaku muslim apalagi ditujukan kepada orang yang tlh tiada…astagfirullah
Makasih banget, Mas. Sangat tercerahkan setelah sempat hampir terjebak dalam ilusi follower puluhan-ratusan ribu dalam waktu cepat. Pada akhirnya, santai ajalah. Mending sedikit tapi follower yang bener-bener follow karena merasa perlu follow, daripada banyak tapi hasil bot atau cara curang.
Nambah 3-4 sehari tapi real follower lebih terasa nikmatnya ketimbang nambah 50-100/hari tapi ternyata follower palsu semua. Haha.
#YNWA
makasih banged pencerahannya sangat-sangat berguna sekali
mohon ijin untuk share Pak. artikel yang mencerahkan, terima kasih
hari ch
[…] Ada banyak cara untuk gain follower sehingga akun social media-nya itu mempunyai nilai jual tinggi. Salah satunya ya dengan kemungkinan #1 tersebut. Cara lainnya memakai nama tenar seperti kasus yang pernah saya ungkap di sini. […]
[…] Source : https://iwanyuliyanto.wordpress.com/2013/05/13/sidik-investigasi-sisi-gelap-bisnis-jual-beli-akun-twi… […]
Untuk mengetahui kapan akun twitter dibikin: http://twbirthday.com/ | Bisa buat investigasi
Entah sudah berapa kali juga, kami MUKENA DISTRO berkali-kali ditawari untuk membeli akun tidak Barokah seperti ini
waah..gak nyangka sampe sbegitunya bisnis jual beli follower..Klo di fb, sy emang ngelike yg bener2 jelas dan pny temen aja..
makasih infonya mas..bermanfaat banget..
Coba simak cara busuknya mereka yg menipu via fans page facebook. Silakan cekidot video di sini:
YouTube: Facebook Scam Alert – 2013
Script video tsb:
Awalnya banyak fans page lucu-lucuan atau tempat-tempat indah atau motivasi, banyak yg suka dong ya. Nah… trus beberapa kali ada postingan:
“Ketik ‘JUMP’ dan klik ‘LIKE’. Tunggu beberapa saat lagi ada keajaiban yang terjadi.
Sebenarnya itu trik untuk gain follower dan pengunjung nge-LIKE postingannya. Alhasil ada ratusan ribu yg nge-LIKE.
Setelah dijual fans page tersebut ke perusahaan hamburger, postingan “ketik ‘JUMP’ yg tadi diganti / diubah isinya menjadi promosi hamburger. Ya otomatis.. sudah ada yg nge-LIKE ratusan ribu, dari hasil sebelum dijual tadi.
Bayangin aja kalo yg beli fans page lucu-lucuan adalah perusahaan rokok, bir hitam, produk dewas / porno. Jangan kaget kalo sudah ada yg nge-LIKE dan following fans page-nya ratusan ribu jumlahnya, padahal itu hasil nge-Like postingan sebelumnya.
klo ttg “jump” dan klik “like” saya pernah liat ada di fb..untung gak pernah tertarik ikutan, udah curiga juga sih pasti ada sesuatu yg gak bener..ternyata benar ya…
baiklah….meluncur ke you tube..
ijin copas mas untuk pembelajarannya..infonya benar-benar bermutu..
Silakan, mas Walidin, semoga bermanfaat ya.
selamat malem mas iwan
mohon ijin untuk mengambil salah satu imagenya dan menyertakan link page ini ke blog saya ya..mas. berkaitan dengan “Blogging “Like” ke facebook, Apakah Pemaksaan terhadap audience? “
Silakan, mas Walidin, semoga bermanfaat ya.
Untuk image dari Statista di atas mohon sertakan link source-nya:
http://www.statista.com/topics/737/twitter/chart/1031/top-10-twitter-accounts/
.. agar tidak ditegur oleh manajemen Statista, mereka mempunyai kebijakan seperti itu.
wah pembahasannya detail sekali aku suka blog iniiiii *kecup-kecup blognya*
saya jadi teringat dengan review kecil-kecilan dulu tentang akun Denny Ja yang mendapatkan sisi kejanggalan akibat muncul ’cause’ utk mereport sebagai spam. Luar biasa pergerakan mencari follower di Twitter
Review kecil-kecilanmu tentang Denny JA sungguh menarik, sayangnya tidak dilanjutkan agar paripurna. Saya sendiri juga sudah muak dg para penjual akun twitter dan pembelinya, istilah yg paling tepat bagi mereka adalah Spammer dan Manipulator.
Terimakasih telah berbagi di hack87, karena informatif isinya, saya follow blogmu. Salam kenal, mas Aulia.
Saya luput tentang kesimpulan dari aksi ’cause’ di Facebook, jd lupa sudah untuk memparipurna tulisan tersebut di blog itu. Setidaknya sudah punya arsip bayangan utk akun2 lainnya di Indonesia.
Salam kenal kembali mas Iwan 🙂
IMHO, tidak ada yang keliru dengan beli akun, sama seperti halnya si A yang mengakuisis media si B. sah-sah saja bukan?
Memang tidak ada yang keliru dengan beli akun.
Jurnal ini hanya menyoroti cara-cara tidak beradab yang dilakukan penjual akun dengan menyamar sbg figur publik demi gain follower real. Ini rentan fitnah thd figur publik yg asli tsb. Tren-nya kini, para pembeli akun tidak mau punya follower yg palsu (bot), kepalsuan followers bisa di-check. Dengan kondisi ini penyedia akun twitter berfollowers akun real itu akan menghalalkan segala cara.
Reblogged this on My blog and commented:
>——>
Reblogged this on Untold Contemplation and commented:
Bahaya dibalik Twitter. Pentingnya bertabayyun agar tidak menjadi burung beo.
komplet bener ini, mantap!!!
pengen ngecek followernya Sherina Munaf aaaahhhh…… ^_^
Ntar gue hack tu akun biar bisa log in dan mengungkapkan yang sebenarnya
Astaghfirullah…. sejak baca, dari awal sampai akhir, saya sampai melongo… ini seperti menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, tipu-tipu tak jadi soal buatnya… ujung-ujungnya akunnya dijual untuk duit…
Kupasan tajam & sangat mencerahkan mas, semoga banyak yg tercerahkan dan tidak mudah tertipu oleh akun-akun abal-abal tsb…
keren ini mas iwan, lengkap.. share ya. sebelumnya juga udh pernah dengar jual beli akun sosmed. Tapi bingung kasih tau ke teman gmn ya cara ceritanya. Tfs mas iwan, ijin share yaa.. oya apalgi gregetan banget sama akun2 fb yg nyebarin berita2 hoax. Medical hoaxes yg sering saya temui, memanfaatkan kelemahan orang Indonesia yang malas mencari sumber dan terima begitu aja
Miris sekali ya gan cara mereka mencari popularitas dan keuntungan lewat dunia maya. Seharusnya buat para Pemilik akun twitter jangan mengubah nama akunnya, terutama jika untuk tujuan bisnis yang sebenarnya, karena dengan keaslian nama brand mereka akan lebih mudah di kenal dan di ingat. Dan mungkin di kasih note Di twitter profile. Misalnya: brand A tidak pernah mengubah nama akun twitter, jika ada nama lain yang mengatasnamakan brand A maka itu palsu.
Terutama gan, link ini di share ke akunnya stenly mokoginta, biar tahu rasa. Juga link link blog lainnya. Sharr juga di kaskus, dan situs jejaring sosial dan situs berita.
Sudah saya share ke si Stenly, mas. Makanya dia sampe sekarang bolak-balik ganti akun, dan itu mudah dideteksi pake software yg nge-link ke twitter.
Info akun twitter palsu pada jurnal di atas sudah bukan itu lagi. Sekarang sudah diganti menjadi:
@TulisanNasihat, @NasehatBuatAnda, @NasehatPositif, @TulisanNasehat, @PikiranPositif_
Monggo silakan di share kemana saja. Thanks banget.
Mas Iwan izin share ya…
Silakan, mas Haryadi.
Oiya, pesan PM-nya sudah saya balas ke email-mu, semoga sampai dengan selamat 🙂
Wah terima kasih Mas Iwan, paparannya sangat bagus dan jelas…
Untung saya belum jadi beli twitter ya Pak? Hahaha 😀
Socialbakers, ahli analisis sosial media, menemukan fakta mengejutkan bahwa dari 37,2 juta followers yang dimiliki JB, 45% diantaranya adalah akun palsu.–> Eya ampyun, ini pasti sangat memalukan!
Wih pinter ya Pak yang bikin software. Jadi mikir bodohnya yang bikin akun palsu sebanyak itu, kenapa dia nggak bikin sofwer aja? Hehee
Mari sama-sama ubah perspektif bahwa popularitas di dunia maya bukanlah banyaknya Follower atau Like, tapi karya nyata yang dihasilkan oleh pemilik akun.–> Asssiiiikkk! Suka sekali dengan kalimat ini 😀
Salam semangat! #Eaaa?
Masya Allah… gimana ya cara berfikir orang” jenis ini. Keluarga Uje juga gak membutuhkannya untuk turut berbela sungkawa dengan wafatnya almarhum. Tetapi minimal nggak sampai hati memanfaatkan kesempatan seperti ini. Naudzubillah… Mudah”an dia diberi kesadaran, dan kejadiannya bisa dijadikan pelajaran bagi yang lain.
Ida gak terlalu aktif di twitter, jadi ada pegikut ya syukur, nggak ya, sudah 😀
Terimakasih berbaginya, Mas Iwan 🙂
Ida R
Wah, terima kasih infonya mas iwan… selama ini aku ngga pernah berpikir kalau akun twitter bisa diperjualbelikan…
Dan sungguh tidak terpuji banget orang-orang yang mengambil kesempatan dibalik kesempitan. Mengambil keuntungan dibalik kesedihan orang lain…
ada filmnya pak yg republik twitter itu ya, paling ga menggambarkan kerja di belakang layar, proyek jual beli akun:)
Oiya? Saya sudah punya filmnya, tapi belum sempat ditonton. ntar malam nonton ah. Terimakasih, mbak Rahma 🙂
aku sering nyimak tweet mas Iwan yg bahas tentang akun palsu ini.. hehe
ini mirip kasusnya @dwisardwita itu yaa mas Iwan.. dia bahkan sampai dibully dan dibanned habis-habisan di kaskus dan socmed lainnya.. soalnya selain beli akun, tweetnya jg cmn copas sana-sini.. tapi kerennya, si dwisardwita ini bisa sampai nulis 2 buku yang katanya isinya jg cuman copas sana copas sini loh.. jadi prihatin..
Ya, gak sama, mbak Muna. Ini kasusnya lebih tepat dibilang “menjual akun Twitter melalui cara-cara curang dalam mendapatkan banyak follower”. Yang paling parah adalah mengatas-namakan akun Ustad Jefri Al Buchori sehingga followernya sampai ratusan ribu. Para follower itu gak sadar kalo itu akun Uje palsu.
Tapi kasus @dwisardwita ini menarik juga, saya baru dengar nih… akunnya sepertinya sudah gak ada atau ditutup. Kalo gak keberatan, diungkap di blog dong… biar menjadi edukasi publik 🙂
Akhirnya nemu truestory ttg @dwitasaridwita dari sini:
http://rovylicious.blogspot.com/2013/02/dwitasaridwita-queen-of-drama.html
🙂
[Update 15 Mei 2013]
Akun palsu keluarga Uje sekarang sudah berganti lagi menjadi:
@TulisanNasihat, @NasehatBuatAnda, @NasehatPositif, @TulisanNasehat, @PikiranPositif_
Ayo, di Report as Spam (RAS)
social media itu memang banyak titik rawannya… hal ini yang bikin saya jarang share status atau retweet dari akun yang populer ataupun percaya mentah2 info yang diberikan. social media ya saya gunakan sepenuhnya untuk interaksi yang jelas dengan akun2 yang dapat dipertanggungjawabkan. thanks for sharing, mas iwan, saya malah baru tahu ada kasus semacam ini.
Dunia dunia kok ya ada-ada saja
Coba baca ini, mas Anas, di Amrik sono udah jadi Political Ballot Stuffing (di hal 2)
Forbes: Celebrities With The Most (Allegedly) Fake Twitter Followers
On average, 38% of accounts following House members on Twitter are either phony or inactive, (as are) 42% of accounts following senators. One wonders how many campaign dollars have been spent to purchase spurious Twitter followers.
lha iyo Pak, oalah yo wong-wong iku, dipikir wong sak dunyo iki iso dikibuli? bareng ketahuan kalau palsu khan malu sendiri, kok ya gak mikir???? Pemalsu…. Eh, kiro-kiro account twitter SBY banyak yang palsu gak ya?
Melalui alat bantu: http://fakers.statuspeople.com/Fakers/Scores
Hasilnya adalah:
@sbyudhoyono
Fake [27%] – Inactive [27%] – Good [46%]
@aanastunaaro
Fake [0%] – Inactive [10%] – Good [90%]
Sampeyan hebat, contoh wong jujur 🙂
aamiin wah bisa nih cari tahu status twitternya teman-teman terima kasih pak ilmunya
Wah..hebat ya sekarang follower aja bisa jadi bisnis menggiurkan.saya kebetulan kalau follow pilih2, jadi sampai sekarang follower dan following masih dibawah 100, tapi yang penting informasi tersaring yang penting2 aja!
banyak juga ya kasus seperti ini, hanya demi rupiah jalan apapun dilakukan tidak memikirkan dampak bagi yang dipalsukan,
info yang bermanfaat ini sob,
salam kenal
ehya baru periksa email, barusan dong ada yang kirim gini:
i came to your “[wipitainment] 2. alesan.. |tinsyam” page and notice you could have a lot of more traffic. i have found that the key to running a website is making sure the visitors you are getting are interested in your subject matter. there is a company that you can get traffic from and they let you try if for free. i managed to get over 300 targetted visitors to day to my website. check it out here: [deleted]
spam nih?
mbak Tin, tadi komennya dianggap spam oleh WordPress karena mengandung link spam.Hati-hati dengan link tersebut, kalo salah menggunakan bisa dicuri informasi berharganya mbak Tin, spt username & password.
Link-nya sudah saya hapus.
nahiya sudah langsung hapus waktu ga baca itu dan ga nongol dimari linknya.. emang spam ya..
jadi geregetan kalau lihat orang penipu begini
ada kemungkinan akun twit sik isine mung sampah kae emang sengaja disiapkan selain black campaign juga nggolek follower, joss nek ngono kuwi carane, tinggal apa aparat akan bergerak atau ngeliat ini cuma nganggep ini masalah “kegalauan” anak2 muda
lengkap banget investigasinya pak, terimakasih. Diingatkan kembali untuk melihat apa sebenarnya tujuan kita ngeblog, main fb, twitter dll. Bukan sekedar mencari popularitas tapi justru keberkahan di dalamnya
Akun palsu mmg ramai di bicarakan org. Terutama penjualan akun di twitter juga. Tp apa yg dilakukan Stenly mmg orientasinya keuntungan semata. Apapun cara akan dia lakukan untuk meraup byk follower meskipun dgn cara2 tidak halal. Kasian Stenly, caranya tidak cerdik krn segala perbuatannya terrekam oleh tulisan mas Iwan ini. Selamanya nama Stenly Mokoginta akan tercoreng karena ulahnya sendiri.
Trims ulasannya mas Iwan. Sy share di FB dan twitter.
Terimakasih telah men-share ke media lain, mas Dzulfikar, semoga publik makin sadar akan modus-modus seperti yg dilakukan si Stenly
Mas Iwan…., baru tahu ada jual-beli akun begini. Nggak habis pikir, ama orang-orang yang sampai hati memanfaatkan duka cita/musibah dari orang lain demi popularitas diri….
Prakteknya makin liar dan kotor, menabrak dinding-dinding kejujuran.
Betapa banyak warga twitter yg tertipu nge-follow artis atau tokoh penting yg disangkanya beneran tokoh idolanya.
Bahkan Mario Teguh pun kini tidak mempunyai akun twitter, dulu pernah punya dan kemudian ditutup (tahun 2010) akibat terpeleset ucapan pada keterbatasan penyampaian di 140 karakter. Beritanya di sini [Viva News] dan lebih memilh media yang sudah ada tanpa ada batasan karakter, klarifikasinya di sini [Viva News].
Anehnya betapa banyaknya akun Mario Teguh saat ini di jagad Twitter, followernya pun sampai ratusan ribu bahkan ada yang sampai jutaan.
Mario Teguh dalam akun/halaman facebook Mario Teguh pernah menyampaikan: “Bersama ini saya mengkonfirmasikan bahwa saya, Mario Teguh, TIDAK MEMILIKI ACCOUNT TWITTER APAPUN”
“Mari sama-sama ubah perspektif bahwa popularitas di dunia maya bukanlah banyaknya Follower atau Like, tapi karya nyata yang dihasilkan oleh pemilik akun.”
Setuju banget sama kalimat cak Iwan yang ini. Terima kasih atas laporan investigasinya, cak. Padahal setahu saya cak Iwan pemain baru di dunia Twitter ya? Tapi sudah bisa menghasilkan “karya” yang bermanfaat bagi banyak orang. Salut!
Sesama newbie harus kritis 🙂
Ini gejala masyarakat yang haus perhatiankah cak Iwan?
Ngelike satu page, (kalau saya) biasanya tahu apa yang dilike dan kita mengenal dengan baik. Bukan sekedar ikut2an (ikut arus).
*mendadak ngecek fanpage yang aku like*
Ada satu yang aku bingung karena rasanya belum pernah ngelike “Chase Community Giving.” Sepertinya disponsori Chase Manhattan Bank, karena ada logonya.
Buru buru aku unlike deh.
Coba sampeyan simak cara busuknya mereka yg menipu via fans page facebook. Silakan cekidot video di sini:
YouTube: Facebook Scam Alert – 2013
Script video tsb:
Awalnya banyak fans page lucu-lucuan atau tempat-temapt indah atau motivasi, banyak yg suka dong. Nah… trus beberapa kali ada postingan: “Ketik ‘JUMP’ dan klik ‘LIKE’. Tunggu beberapa saat lagi ada keajaiban yang terjadi.
Sebenarnya itu trik untuk gain follower dan pengunjung nge-LIKE postingannya. Alhasil ada ratusan ribu yg nge-LIKE.
Setelah dijual fans page tersebut ke perusahaan hamburger, postingan “ketik ‘JUMP’ yg tadi diganti / diubah isinya menjadi promosi hamburger. Ya otomatis.. sudah ada yg nge-LIKE ratusan ribu, dari hasil sebelum dijual tadi. Semoga sampeyan dhong penyampainku ya 🙂
Bayangin aja kalo yg beli fans page lucu-lucuan adalah perusahaan rokok atau bir hitam. Jangan kaget kalo sudah ada yg nge-LIKE dan following fans page-nya ratusan ribu jumlahnya.
Iyo, dhong cak Iwan.
wah terbuka smakin lebar jg nih mata saya, dulu mmng saya tau ada yg jual beli bgini, tp gk tau cara kerjanya…jd bgini ya..jahat itu org..kasian dong kluarga uje…
eh mas saya jg punya akun twitter sih, follower saya itu murid-murid saya di sekolahan mas, itu gmn hukumnya? hehehehe
rencananya jg mau bikin blog utk mreka nmbh ilmu bljr, trus ajak mreka klik blog saya tiap minggu, dosa juga gk? heehehehehe (lagi)
follower saya udah 400an sih (maap gk maksut sombong) tapi mreka manusia kok, asli…
Ya gak ada yang salah dong, mbak, apalagi memasyarakatkan ngeblog pada anak didik. Jarang-jarang lho ada guru yang ngajarin muridnya menulis di blog dan mengajarinya bersosialisasi (saling meng-klik atau mengunjungi) 🙂
wah makasih sdh didukung, tp sy gk ngajari ngeblog mas, sy ksh info ttg pljrn aja utk nmbh pengetahuan…kdng wktu di kls itu gk cukup…lumyan jg nnti itu trafficnya…(tetap asas pemanfaatan)…hihihihi..
eh mas, njajal cek aku fb mamataro.com…itu kok sy curiga apa adanya eh ada apanya gitu…siapa tau menarik utk diulas…hihihihi…ngasih kerjaan ke mas iwan…
fb mamataro.com isinya menarik, banyak resep masakan yg semuanya bikin ngiler. Baik banget yang bagiin resepnya.
Itu mbak Cicilia yg kelola ya?
Saya gak melihat hal negatif di sana.
Rencana setelah jurnal ini saya mau ngulas tentang facebook. Sabar ya 🙂
Oiya, blognya mbak Cicilia masih satu postingan? Trafik blog mana yg mau dinaikin? Nanti saya bisa bantu. Tapi kalo cuman satu postingan ya susah 🙂
Reblogged this on Portofolio Prita and commented:
Ternyata banyak akun dengan begitu banyak follower palsu di Twitter ya. Beneran baru tau… Menipu, dan membahayakan.
Wow, ini informatif banget. Keren. Izin reblog Mas
Silakan, semoga tidak tertipu atau terpedaya atau dimanfaatkan folllowing-nya.
saya ngos-ngosan bacanya.. panjang banget.. ga kuat nerusinnya karena mata saya cepat lelah di depan komputer. kalau ga salah pernah lihat page salah satu media di fb, like-nya udah banyak, tapi isinya bukan berita. Saya pernah screen shoot, tapi dari tadi nyari ga ketemu..
Gak papa, mbak, nanti bisa dilanjut kalau lelah.
Menyampaikan sidik investigasi & kronologi tulisannya jadi panjang, agak susah mangkasnya, karena semuanya terkait.
Kalo baca sampai habis ada tips bagaimana mengetahui palsu atau tidak, dan bagaimana belajar meng-investigasi.
alhamdulillah saya blum punya twitter,, jadi gak ada yg bisa malsuin twitter saya,, (eh bener gak ya??)
Hayo baca lagi, mas Dinar… ini bukan soal Anda punya atau tidak, dipalsuin atau tidak, tapi lebih dari itu … sesuatu yang dahsyat 🙂
Kalo ada (misalnya) akun Aa Gym (padahal palsu)… punya follower ratusan ribu, trus dalam statusnya menyampaikan pesan2 berupa ajaran bid’ah (disampaikan secara halus). Gimana?
oya ya,, repot juga ya Pak??
HAHAHAHAHA… Sukurlah dibahas di sini.. banyak loooooh yang terkagum-kagum sama jumlah follower hahahahaha.. *Saya ngakak dulu jadi mereka gak tau ada namanya jual beli akun. padahal pernah saya kjelaskan ke teman kalau ada yg namanya jual beli akun.
kalau motifnya sperti @soalcinta bisa jadi pure motif uang. dan kemungkinan besar hampir sebagian memang motif uang. ke sininya orang makin sadar peran socmed kayak apa, demi pencitraan dibelinya lah follower *makin ngakak…
selainpencitraan.. orang yang beli follower itu MISKIN PERHATIAN.. makanya demi berkesan bahwa dia itu banyak temen.. padahal siiiiiiih….
Yang jual sama yang beli sama-sama pecundangnya. Yang jual pengen kaya instan, yg beli pengen dianggap penting oleh publik (juga dengan cara instan).
Dulu pernah ada kasus pejabat publik yg memperkarakan penjual akun twitter ke polisi, karena merasa ditipu. Menjadi kasus karena setelah akun twitternya dibeli, followernya jadi berkurang jauh / turun drastis. LOL. Lha ini khan sama dengan penipu publik memperkarakan penipu. Lagian juga, siapa yg bisa mengontrol akun follower asli 😀
Follower khan punya hak meng-unfollow terhadap orang asing yg gak dikenalnya, yang tiba-tiba muncul di timeline.
Kabarnya yg tersisa hanya follower-follower palsu yg gak bisa berinteraksi, yg hanya sbg penguat bilangan saja. Setelah diselidiki awalnya itu akun motivasi (pseudonym) yg kemudian dijual. Mereka yg mem-follow krn suka dg pesan2 bijaknya.
Kalo saya … ya mending baca atau me-retwit motivasinya teman sendiri yg sudah jelas-jelas orangnya daripada akun-akun pseudonym.
mencari keuntungan dari kesusahan orang lain, tak patut!
Sampai menjadi bahan perbincangan di timeline, “itu istrinya Uje kok aktif twitteran ya… katanya lagi berduka”
Nah, khan jadi fitnah. Padahal umi Pipik istrinya Uje, terakhir nge-twit di bulan Sep 2012.
Akun2 pseudonym spt @TweetRAMALAN kalo dijual berapa tuh, followernya jutaan hasil bermain-main dg syirik. Bisa jadi followernya yg mau nge-follow itu cuma buat maen-maen, padahal (tidak menutup kemungkinan) dimanfaatkan sama pembuatnya 🙂
Ada juga yg lain si @AkunKEPO beberapa saya lihat yang jual akun twitter nama akunnya berbau “Kepo”
sampe dikumpulin gitu fotofotonya dan diselidiki.. masiwan bakat jadi detektif nih..
daku jarang ngetuit deh mas.. dan ga minat lihat akun yang followernya banyak.. apalagi palsu.. tapi jadi belajar nih hatihati di dunia pertuiteran..
*sampe baca dua kali loh..
Namanya juga sidik investigasi, mbak Tin, sebenarnya masih banyak juga bukti capture yg tidak saya upload di sini. Nanti saja ditunjukkan kalo ada yg membutuhkan, misalnya untuk penyidikan pihak yg berwajib.
hehehe sama mbak, aku mau bilang mas Iwan ini cocok banget jadi detektif, salut!!!
wah… panjang juga. tapi menarik banget mas.
makasih banyak infonya.
ada ya yang sengaja menaikkan jumlah follower untuk dijual lagi.
Sebelum saya mention ke Pak Tifatul Sembiring (kapasitanya sbg Menteri Kominfo) nanti saya coba persingkat dulu agar gak panjang.
Sebenarnya rada susah juga menyingkat kronologi, semua info saling terkait 🙂
iya mas. kalau nanti disingkat, ada yang kelewat gak?
Username pada Facebook, yang dengan orang bisa punya alamat http:// facebook.com/user-name, ternyata juga bisa diganti untuk menghilangkan jejak.
Celah inilah yg kemudian dimanfaatkan orang untuk bikin fanpage, setelah mendapatkan jumlah “LIKE” yg banyak, kemudian content2 di dalamnya banyak yang nge-LIKE sehingga punya nilai jual tinggi, maka fanpage tersebut dijual ke perusahaan-perusahaan, nama fanspage disesuaikan dg nama perusahaan yg membeli.
Salah satu andalan memancing Likers atau Followers adalah melalui postingan seperti: “Ketik ‘JUMP!’ untuk menyelamatkan diri dari terkaman beruang. Lihat apa yang terjadi!”
Bodohnya kok ya banyak bahkan ribuan yang ngasih komentar “Jump!”
Sekilas bisnis gelap fanspage Facebook, salah satunya diulas di sini
Walahhh… aku pernah tertipu sekali yg suruh ketik itu.
Sekali saja, karena penasaran, apa memang bisa dengan cuma mengetik, kita bisa tahu hasilnya.
Ternyata gak berubah apa apa, sadar deh kalau itu jebakan betmen. Mbuh jebakan model apa yang jelas aku merasa ada yg gak beres.
Selanjutnya, kalau baca hal yang sama, ada gambar dan disuruh ketik apapun, aku cuma mringis aja, penipuan tuh.
Sayang bgt ya, pinter tapi salah.
Tq infonya mas
Lebih tepatnya: Pinter tapi jahat. Hati-hati jangan mudah tertipu ya.
Tampil percaya diri apa adanya… gak perlu minder sama mereka yg banyak followernya 🙂
*pesan buat diri juga
udah pernah lihat sih akun twitter dari orang yang pernah nge-hack fb temen.. followernya 120ribuan.. jadi mikir.. sebenernya gak susah dapet follower ratusan ribu.. maen kuat2an jaringan juga udah cukup.. semisal punya teman 1000 orang, suruh masing2 bikin akun palsu 100.. jadi deh 100 ribu follower…
pas liat detil followernya juga keliatan akun kopong… jadi emang dia termasuk yang kerjaannya jualan akun/follower.
kalo dari segi pengorbanan… kayaknya duit puluhan juta itu gak sebanding deh.. coba itung2 berapa jam terbuang.. berapa lama sewa internet / warnet yang dikeluarkan.. padahal kalo kerja jujur.. bisa dapet sgitu juga dengan waktu yang sama.. atau bahkan lebih.
Setuju, mas Febi, kerja jujur, nikmatnya banyak, rezekinya ngalir terus.
Yang jualan akun twitter itu lama-lama tengkurep juga, karena dicaci maki sama banyak orang, termasuk dari pembelinya krn gak mendatangkan keuntungan apa-apa. Dulu pernah ada kasus pejabat publik yg memperkarakan penjual akun twitter ke polisi, karena merasa ditipu, setelah akun twitternya dibeli, followernya jadi berkurang jauh / turun drastis. LOL. Emang siapa yg bisa mengontrol follower 😀
Berkarya…itu yg terpenting
Sipp. Karya positif, insya Allah berkah-Nya banyak.
Yap…terus berusaha meskipun harus mulai dari awal dan tidak banyak berbahasa Indonesia.
ck… ck… ck….
terima kasih sharingnya, pak.
saya sendiri jarang ngetwit. tapi jumlah twit saya sudah ribuan…. *crossposting dari MP dulu dan WP sekarang*
😀
Kalo prosesnya dilakukan dengan jujur, insya Allah berkah dan mendatangkan rezeki. Yup semangat 🙂
Jadi teringat anak ababil yang saya ceritakan di blog..hihihi..pengen tenar purapura jadi artis..
Saya suka kalimat ini Pak, betul adanya : “Mari sama-sama ubah perspektif bahwa popularitas di dunia maya bukanlah banyaknya Follower atau Like, tapi karya nyata yang dihasilkan oleh pemilik akun.”
Saya barusan mengunjungi blognya dan menemukan kisah tentang anak ababil itu. Dan terbukti, dia menemukan kehancurannya akibat perilakunya sendiri. Semoga mentalnya anak itu kembali sehat 🙂
Mari sama-sama ubah perspektif… dan intinya jangan mudah kagum, itu saja. Banggalah pada diri sendiri dan bersemangat menjadi bagian dari agen perubahan.
Ck ck ck, sampe begitu ya
Thanks sharing-nya Mas, kebetulan saya bukan pengguna twitter , jadi tau nih seluk beluk twitter
Kalo mau ditelusuri, sesuai dengan pengantar jurnal ini, ada banyak celah di socmed lainnnya. Kalo saya bahas juga bisa jadi sangat panjang 🙂
Lihat aja fenomenanya di Facebook, kita disuruh nge-Like atau ketik “Jump” untuk sesuatu yg gak masuk akal. Padahal itu untuk menjaring jumlah Like di Fanspage dan traffik pagenya. Perlu dingat juga bahwa content Facebook bisa diubah, yg tadinya isinya beruang lucu, dan ada ribuan yg nge-Like. Kemudian someday oleh pembeli fanpage tsb diganti dgn iklan bir hitam, tentunya sudah ada yg nge-Like sebelumnya dg jumlah ribuan.
Atau fenomena Youtube, yg tiba2 muncul jutaan View dan Like hanya dalam waktu beberapa jam.
Gejala masyarakat narsis (dan ingin diakui) atau pebisnis kotor ini menjadi pasar empuk bagi mereka yang melek teknologi dan jeli melihat celah.
Soal nge-like fanpage ini pernah saya bahas dengan anak-anak Mas, belum lama ini
Jadi ada tambahan info nih buat sharing dengan Raihan dan Pandu
Sebagai tambahan info, sekilas bisnis gelap fanspage Facebook, salah satunya diulas di sini.
Sekarang simpan “Like” hanya untuk postingan teman atau fans page yg sudah jelas-jelas pemiliknya, teh Nuri.
wah, keluar juga analisa yg lebih mendalam dari mas Iwan. yup, kelemahan twitter adalah dengan mudahnya mengganti nama akun.
Nanti saya mau mention Pak Tif, karena PR-nya yang pernah disampaikan di sini belum tuntas progres-nya. Minimal ada rambu-rambunya untuk mencegah penyalahgunaannya yang kecenderungannya makin liar. Ingat, ada sebagian masyarakat kita yang sakit, maunya dapat hasil maksimal dengan cara yang instan.
Thanks informasi yang bermanfaat Mas Iwan, btw saya juga sempet ketipu dong sama DennyJA itu, dulu follow pepatah apa gitu koq jadi berubah dennyJA.. emang siapa dia gak kenal aku 🙂
Iya, teh Icho, selama seminggu lebih saya mempelajari perilaku akun-akun motivasi atau religi, sampai nyekrol ke bawah.
Banyak akun motivasi yang abal-abal, pseudonym, gak ada website-nya. Isinya juga copasan.
Rata-rata akun motivasi abal-abal adalah siap jual.
Saya lebih percaya akun motivasi yang merupakan kepanjangan tangan dari sebuah majalah online, jelas ciri-cirinya ada website-nya. Termasuk juga akun-akun religi, patut dicurigai kalo gak ada website-nya.
Mending mem-follow orang-orang yg sudah jelas, dan tentunya membawa manfaat.