Melanjutkan berbagi tentang [Dreambook] Program Mencetak Anak Penghafal Al-Qur’an, kali ini saya ingin berbagi informasi sebuah film dokumenter yang inspiratif berjudul “KORAN BY HEART”.
Film dokumenter produksi HBO ini diproduksi tahun 2011 dengan sutradara Greg Baker menceritakan tentang perjalanan hafidz (penghafal Al-Qur’an) yang berkompetisi dalam Lomba Hafalan Al Qur’an Internasional tahun 2010 di Kairo, Mesir. Lomba ini diadakan oleh pemerintah Mesir setiap tahunnya. Film ini luar biasa dan sangat inspiratif buat para penghafal Al-Quran, sesuai dengan judulnya yang menyampaikan pesan bahwa mereka menghafal Al-Quran tidak sekedar mengandalkan otak melainkan juga menggunakan hati.
Peserta lomba (sebanyak 110 penghafal Al-Qur’an) dari 70 negara hadir, mereka berusia antara 7 – 20 tahun. Tidak ada peng-klasifikasian berdasarkan usia. Usia tidak penting, yang penting adalah hafalannya. Mereka menghadapi tantangan yang berat selama waktu pelaksanaan lomba di bulan Ramadhan, dimana para peserta harus berpuasa di siang hari dan berlomba di malam hari hingga dini hari. Penggunaan komputer dalam perlombaan juga membuat beberapa peserta bertambah gugup. Komputer bertugas untuk memperdengarkan ayat Al-Qur’an, kemudian peserta diminta untuk melanjutkan bacaannya sampai ayat yang telah ditentukan. Penilaian juga meliputi ketepatan makhraj dan tajwid.
Penilaian dilaksanakan oleh beberapa juri yang telah dikenal memiliki kompetensi dalam hafalan Al-Qur’an. Bahasa komunikasi antara juri dengan peserta selama lomba adalah bahasa Arab. Jika peserta salah dalam melanjutkan ayat, namun ia mampu menyadari kesalahannya, maka ia akan dipotong setengah poin. Namun, jika juri yang membetulkan kesalahannya, maka peserta kehilangan satu poin. Kalau salah tiga kali dalam pertanyaan yang sama, maka peserta tidak akan mendapat poin.
Film “Koran by Heart” ini berfokus pada sisi parenting yaitu mengangkat kisah anak – anak sebagai contoh kasus, diantaranya Saidov Nabiollah Muhammad dari Tajikistan; Rifdha Muhammad Rasyid dari Maladewa; dan Djamil dari Senegal. Ketiganya adalah mutiara yang kini tersebar di permukaan bumi yang memiliki kesamaan, antara lain:
- Sama-sama berusia 10 tahun dan sama-sama telah hafal Al-Qur’an 30 juz;
- Tidak satu pun dari ketiga bocah itu yang bisa berbahasa Arab;
- Jarak tempat tinggal ketiganya terpisah ribuan kilometer, namun mereka mempelajari Al-Qur’an yang sama.
Melalui fakta ini, sutradara ingin menunjukkan sebuah hikmah dari mukjizat Al-Qur’an yang mudah dihafalkan sehingga terpelihara sepanjang masa, meski para penghafal tidak bisa berbahasa Arab. Begitu juga pesan-pesan keutamaan menjadi penghafal Al-Qur’an dikemas secara apik melalui penggalan kisah sederhana hidup ketiga anak ini. Dalam postingan terpisah akan saya coba sharing tentang bagaimana Greg Baker yang non-muslim ini menggarap sebuah film dokumenter yang mengupas dunia Islam yang menakjubkan, melalui riset yang sungguh-sungguh, sehingga menghasilkan sebuah karya yang menyentuh hati. Ini seharusnya menjadi pelajaran bagi sineas-sineas Indonesia agar saat mengangkat tema religi tidak malah menyulut konflik karena kekurang-pahamannya akan ajaran Islam dan tradisi yang menyelimutinya sebagai latar belakang.
Selain menggambarkan suasana kompetisi hafidz di Kairo, film ini juga menceritakan kehidupan ketiga bocah muslim tersebut di atas di kampungnya, yaitu tentang sekolah mereka, cita-cita mereka, dan harapan orang tuanya. Adegan bolak-balik dari Kairo dan di negara mereka masing-masing. Gambaran masing-masing perjalanan ketiga anak itu adalah sebagai berikut:
Perjalanan Saidov Nabiollah Muhammad
Berasal dari Tajikistan di sebelah utara Asia dan merupakan negara bekas wilayah Uni-Sovyet, berasal dari ras Kaukasus, dan bahasa sehari-harinya adalah Tajik. Ia belajar di sebuah pesantren yang sangat jauh dari keramaian kota, dibimbing seorang qari bernama Umar. Cara ia menghafal pun sangat mengagumkan setiap ayat dibacakan oleh gurunya lalu ditirukannya begitu seterusnya sampai dia selesai menghafal 30 juz Al-Qur’an. Bocah yang tidak tahu bahasa Arab sama sekali ini mempunyai kelebihan yaitu daya ingat yang luar biasa. Nabiollah terlihat sangat percaya diri, tenang, cerdas, dan ia pun pandai bergaul dengan siapa saja.
Saat perlombaan, ia sempat grogi karena tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan komputer untuk memilih ayat secara acak, sampai ada petugas yang membantunya, dan ketika penggalan surat selesai dibacakan oleh komputer, ia pun harus meneruskannya. Setelah agak tenang ia membaca hafalannya dengan memejamkan mata dan membayangkan tiap kalimat yang dia baca, seperti sedang membuka halaman-halaman Al-Qur’an dalam pikirannya. Masya Allah… sungguh suaranya itu lho … sangat menawan, merdu dan lembut. Sampai salah satu juri senior, Sha’aysha, meneteskan air mata, menangis dan mencium pipi Nabiollah setelah proses tes. Saya merasa merinding mendengar suara dan ketenangan Nabiollah ini. Sayapun melihat istri saya juga meneteskan air mata, dan beberapa kali menyeka matanya yang basah. Saya rekomendasikan Anda sekeluarga nonton film ini deh…
Di bawah ini, bagian film saat Nabiollah mengikuti lomba, termasuk pandangan dari pakar kajian lantunan dan rima Al-Qur’an dari Barat (non-muslim). Mari kita jeda sejenak untuk menyaksikannya.
Dengan skor 95 / 100, akhirnya Nabiollah menjadi juara ke-3, dan ia satu-satunya peserta yang dipilih untuk mentasmi’ Qur’an dihadapan Presiden, pejabat dan masyarakat Kairo dalam Award Ceremony perlombaan tersebut (di malam Lailatul Qadr). Meski tidak bisa berbahasa Arab, ia mampu menghadirkan bacaan Al-Qur’an dengan hati dan menghafal seluruh bacaan dengan sempurna.
Hal yang mengenaskan adalah ketika Nabiollah sedang mengikuti kompetisi internasional ini, pesantrennya dituding sebagai alat penyebar ekstremisme Islam dan akhirnya ditutup. Sungguh fitnah yang sangat keji dari mereka yang islamophobia.
Perjalanan Rifdha Muhammad Rasyid
Anak ini berasal dari Maladewa/Maldives yang terletak di Samudra Hindia. Anaknya lucu, aktif dan jenius itu bercita-cita menjadi peneliti. Ia selalu berprestasi di semua mata pelajaran sekolah. Nilainya selalu 100 untuk dua mata pelajaran yang disukainya yaitu Matematika dan Sains.
Rifdha adalah salah satu mutiara muslim di zaman modern ini, ayahnya punya pemahaman Islam yang baik, ia ingin anaknya bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya untuk mencapai cita-citanya sebagai peneliti tanpa meninggalkan kodratnya sebagai muslimah yaitu menjadi istri yang baik bagi suaminya.
Rifdha yang didampingi ayahnya dalam mengikuti lomba, di akhir kompetisi mendapat peringkat dua, dengan skor 97. Ia juga tidak bisa berbahasa Arab, namun diakui juri mampu membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang sempurna.
Perjalanan Djamil
Anak ini berasal dari Senegal, pesisir barat Afrika. Ayahnya adalah seorang imam dan khatib masjid di Senegal, ia berharap kelak Djamil akan menjadi penerusnya, seorang imam lokal yang dihormati dalam lingkungannya. Djamil diajarkan oleh gurunya di Senegal bahwa Islam adalah agama damai dan orang Islam harus menganut prinsip tersebut dalam hidupnya, tetapi pemerintah Senegal menutup sekolah yang dikhawatirkan akan mengembangkan ajaran fundamentalis. Lagi-lagi kebijakan membabi-buta dari pemerintah yang islamophobia.
Seperti keluarga Senegal pada umumnya, Djamil hidup dalam tingkat kesejahteraan yang tidak terlalu baik, sehingga ia tidak ditemani satupun keluarganya saat mengikuti lomba di Kairo, Mesir. Ketika perlombaan, Djamil gugup sekali karena ia tidak paham dengan komunikasi bahasa Arab apalagi mengoperasikan komputer lomba, sehingga dia tidak bisa berkonsentrasi dan tampak kebingungan. Ketika berkali-kali salah membaca ayat yang ditentukan, ia diingatkan oleh juri namun masih juga tidak faham, jelas bahasa menjadi kendalanya. Namun demikian, ia mempunyai kualitas bacaan yang mengagumkan, dengan penghayatannya iapun membaca sambil meneteskan air mata. Meski akhirnya, ia hanya mendapatkan skor 22,4; karena kesalahpahamannya dalam berkomunikasi yang menyebabkan ia salah mengikuti arahan juri.
Sebagai bentuk penghormatan atas kegigihan Djamil dalam menghafal Al-Quran, di-usia yang baru 10 tahun itu ia dipersilahkan membacakan Al-Qur’an di salah satu masjid terbesar di Kairo. Masya Allah… it’s simply beautiful and touching.
Peran orang tua sebagai pondasi dasar
Meski banyak dari mereka yang tidak bisa berbahasa Arab, namun mereka mampu melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan merdu nan indah. Sulit bagi saya untuk menahan emosi ketika menonton film ini. Rasanya bergelora melihat anak-anak seusia anak saya sudah mampu mencapai titik yang saya sendiri belum pernah mencapainya. Untuk itu, saya rekomendasikan kepada para keluarga muslim untuk menonton film ini, biar juga merasakan emosi yang membawa perubahan positif. Film ini benar-benar tontonan keluarga yang inspiratif, mencontohkan betapa pendidikan Al-Qur’an diawali di rumah, dari orangtuanya dulu kepada anak.
Selain ketiga tokoh sentral film ini, saya mengagumi semangat seluruh peserta dari seluruh dunia dalam menghafal Al-Quran. Para hafidz lain yang muncul dalam film dokumenter ini adalah Muhammad (10 th) dari Australia, Susana (17 th) dari Italia, Nu’man (10 th) dari Afrika Selatan, Yasser (7 th) dari Mesir, Abdel (10 th) dari Pakistan, Omar (19 th) dari Nigeria, Abdullah (17 th) dari Mesir – ia menjadi Juara 1, dan masih banyak lagi. Semua kontestan yang ikut dalam kompetisi tersebut adalah manusia luar biasa, karena dalam ingatannya-lah, ayat-ayat Al-Qur’an itu ditanam, dan mereka menjadi bagian dari para penjaga Al-Qur’an sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan seseungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” [QS Al-Hijr: 9]
Mereka dan kita, sama-sama memiliki jumlah waktu 24 jam setiap harinya. Pembedanya yakni sikap kecintaannya pada Al-Qur’an, sehingga mereka optimalkan waktu dan potensi untuk mencapai cita-cita menjadi Hafidzul Qur’an. Kunci keberhasilan mereka lainnya yang ditonjolkan dalam film ini yakni terletak pada peran keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga dan pelopor keteladanan memiliki peranan besar menjadi motivator anak untuk menghafal Al-Qur’an. Dukungan kedua orang tua lah yang menjadi pondasi terkuat mereka untuk tetap bersemangat menghafal dan mewujudkan cita-cita menjadi Hafidzul Qur’an, bagian dari generasi pewaris Qur’an yaitu orang-orang yang menjaga orisinalitas Qur’an.
Perlu perjuangan yang sungguh – sungguh untuk menghafal sebanyak 6236 ayat, 540 paragraf dalam 114 surah Al-Qur’an. Sehingga menjadi penghafal Al-Qur’an masih menjadi hal yang berat bagi sebagian masyarakat. Namun, Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menunjukkan pada kita sebaliknya, bahwa faktanya betapa banyak anak-anak di dunia ini yang menorehkan prestasi gemilang sebagai penghafal Al-Qur’an di usia belia. Sesuai dengan firman-Nya:
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” [QS Al-Qamar: 17]
Empat kali ayat tersebut diulang pada surah Al-Qamar. Pengulangan ayat ini merupakan penekanan akan janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala bahwa Al-Qur’an telah dimudahkan bagi hamba-Nya untuk dipelajari. Pilihannya adalah, maukah kita mempelajarinya atau tidak.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menambahkan ilmu dan semangat dalam diri kita dan anak cucu kita untuk menjadi pribadi yang cerdas intelektual, peduli sosial, dan penghafal Al-Quran. aamiin.
Salam hangat tetap semangat,
Iwan Yuliyanto
**********
Catatan:
Anda bisa menonton film ini secara online atau mendownloadnya di sini, terjemahan dalam bahasa Inggris sudah ada di dalamnya.
Berhubung tidak ada fitur attach file di WordPress, maka bagi yang menginginkan subtitle (terjemahan) dalam bahasa Indonesia, silakan request ke saya melalui “Message Me”.
filmnya memang bagus, menginspirasi. saya sampai nangis di beberapa part.
Assalamualaikum..
mohon maaf ana juga minta indo subtitle_ a, ini email ana sugengariadieka@gmail.com
Syukron jazakallahu khair.
Assalaamu’alaykum..
Mas saya minta subtitle indonesianya..
Mohon email ke : yantkaryanto@gmail.com
Maturmuwun sanget,
Pak saya boleh minta yg subtitle indonesia?
Terima kasih
Suara nabiollah pengen deh jadi isteri nya
Semoga ya. Aamiin. 🙂
Mas sya jg mnt subtitlebhsa indonesiany y..trima kasih… Email masniarman@gmail.com
Alhamdulillah, sudah saya kirim. Sila check email.
Mas, saya minta subtitle indonesianya ya,,,
Ini email saya saptouchiha@gmail.com
Terimakasih
.ditunggu
Alhamdulillah, sudah saya kirim, mas Sapto.
Assalamualaikum..
Akhi afwan, atas perkenannya boleh ana minta jg indo subtitle_ a, ini email ana veraamalia.husni@gmail.com
Syukron jazakallah.
Wa’alaikumsalam.
Alhamdulillah, sudah saya kirim via email, mohon di-check.
Aamiin, wa iyyaki jazakillah.
Asslmkm Pak Iwan..
Mohon dikirimkan VCD film tsb ke alamat
Jl. Tambora 6 no 22,
Perumahan Taman Sriwijaya (my home 1) , LIPPO Cikarang..
Brp ongkos kirimnya dan ditrnsfr ke mana ?
Terima kasih…
Jazakallahu
Wa’alaikumsalam, Abu Ifa.
Karena ada kendala teknis, untuk sementara saya masih belum bisa melayani pengiriman VCD.
Coba bapak download filmnya pada link yang saya sertakan di atas. Setelah berhasil men-download, insya Allah saya akan kirim file terjemahannya (bila bapak membutuhkannya) melalui email.
[…] [Film] “Koran By Heart”, Kisah Tiga Bocah Dalam Lomba Hafalan Al-Qur’an Internasional […]
Assalamualikum. Akh boleh minta subtitle indonesia…
Terimaksih.
Salam wr wb
Boleh minta subtitle nya pa, alhamdulillah sudah mendownload filmnya. Ditunggu segera. Terima kasih
punyadestiasri@gmail.com
Alhamdulillah, sudah saya kirim, sila check email ya, mbak.
Alhamdulillah filmnya sangat menginspirasi. bs minta subtitlenya? tolong email ke saya juga ya mas, sukron.
Alhamdulillah, sudah saya kirim ke email mbak Dyah Ismet.
mas, boleh minta subtitle indonesianya ya. makasih sblmnya
Alhamdulillah, sudah saya kirim ke alamat email mas Ghozali. Silakan di check ya.
Pak Iwan. sy juga request di kirim CD nya…kalo bisa sekalian film yg lain jika pak iwan ada. saya dan teman2 membantu mengelola beberapa yayasan anak2 dhuafa. Insya Alloh akan sangat bermnfaat…jazakumulloh…
Aamiin, wa iyyaki jazaakallah.
Silakan tulis alamat pengiriman di lembar “Message Me” di samping, Pak Fildan.
assalamualaikum…
mas iwan kriming website yg bwat download ke email sya bleh? n klo bsa sya mau order cd nya juga gmana cranya yah? mkasih
Wa’alaikumsalam, mbak Lailatul Istiqomah,
Lho bukankah link download fimnya sudah saya sertakan di akhir jurnal ini? Silakan di didownload di sini ya:
http://vimeo.com/56985488
Berhubung tidak ada fitur attach file di WordPress, maka Insya Allah akan saya kirimkan subtitle (terjemahan) dalam bahasa Indonesia via email.
Kabari saya lagi kalau gagal men-download.
sekedar berbagi info mas. subtitle bahasa indonesia bisa di unduh di sini http://subscene.com/subtitles/koran-by-heart-2011/indonesian/558870
Assalamu’alaikum. Saya juga tolong utk dikirimkan cd nya ya. Insya Allah nanti diganti biayanya. Email saya lustika_46@yahoo.com
Kalo bs saya mau cd sm yg dikirm lwt emal jg, siapa tau bisa saya download.
Wa’alaikumsalam, apakah sudah berhasil di download?
aku mau subtitlenya dong mas/mbak…, tp emang bayarkah?
Sudah saya kirim ke emailmu. Silakan di-check.
Gak ada bayar, ini bukan untuk di-komersil-kan 🙂
Luar Biasa, Pemain Arsenal Ini Hafal 19 Juz Al-Quran
Gelandang jangkar Arsenal, Abou Diaby, memang diketahui sebagian orang sebagai pemeluk Islam yg taat. Saking hebatnya, pria asal Prancis ini sanggup menghafal 19 juz Al-Quran di sela-sela waktu kesibukannya sebagai pesepakbola.
Salam,bagaimana cara untuk kirim pada saya di Malaysia?terima
kasih
sofiaimtiyaz@yahoo.co.uk
Maaf, sementara saya belum bisa mengirimkannya ke luar negeri. Coba di download, mudah kok.
saidov nabiolah muhamad : I Like You
Reblogged this on devinilasari and commented:
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan seseungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” [QS Al-Hijr: 9]
mas Iwan Jazakumullah atas sharing nya, sampai menitikan air mata membacanya mas apalagi menontonnya. Semoga kita dan keturunan kita termasuk para Hufaz Al Quran, Amiin.
Boleh minta dikirimkan subtitle-nya Mas ke email saya devinilasari77@gmail.com dan saya mohon ijin re-blog ya Mas.
Terima kasih
Aamiin. Jazaakillah khairan.
Alhamdulillah, file-nya sudah saya kirim.
Silakan di-reblog, semoga bermanfaat ya.
mas file nya belum saya terima, apakah bisa sekalian saja saya mendapatkan dalam bentuk CD?
Terima kasih yaa
Ditempat saya status-nya sudah terkirim. Kalo gitu coba check folder Spam, siapa tahu nyasar ke sana.
Baiklah, insya Allah saya usahakan, mohon diinfo kan alamat pengiriman via menu Private Message ya, mbak.
alhamdulillah, ana semakin terinpirasi untuk menghafal qur’an dan mengantar anak-anak saya bisa mencintai, menghafal an mengamalkan al-qur’an. afwan. gimana dapat subtitel bahasa indonesia
alamat email saya. semangatmas@gmail.com atau hp 081347843644
salaaaam….mas iwan,bs beli filmnya yg berupa cd ga?sekalian dg terjemahannya..kalo bs konfirmasi ke email ya.syukron
Film-nya tidak diperjualbelikan di Indonesia. Sayang sekali ya.
Namun demikian saya bisa bantu membagi film-nya gratis, cuma ganti biaya ongkir saja.
Silakan share email-mu via Private Message di menu blog ini.
ongkirnya berapa kira2 mas????alamat di ruko cempaka mas jakarta pusat.. email : rohman.nor@gmail.com
Dengan melalui paket Pos Indonesia, setelah mengecek tarifnya lewat sini, Batam-Jakpus, biayanya sekitar Rp 13 ribu.
kalo pake pos kira2 berapa hari nyampenya ya mas????soalnya mau pulkam
Pos biasa 4 hari, kalo kilat khusus 2 hari (biaya ongkir sekitar Rp 19 ribu)
Tapi yang saya kirim berupa film dengan format MP4, yang bisa diputar di komputer/laptop, atau televisi yang dilengkapi USB.
Filmnya sangat menginspirasi bgt….maksh banyak mas udah berbagi..heee
ok mas.makash..tp ntar hbs lebaran aja .soalnya mau pulkam.
Salaam..alhamdulillaah filmnya dh bs sy download mas…bs minta subtitlenya? Sekaligus ijin share yaa…bs dkirim ke fida.rohman@gmail.com .
Salam,
Alhamdulillah kalo sudah berhasil men-downloadnya.
Barusan saya kirim file subtitle-nya ke emailmu.
Semoga bermanfaat ya.
Oiya, silakan di share 🙂
Assalammualaikum
mas bisa minta tolong kirimkan filmnya? saya ingin menggunakannya untuk mengajar ngaji para santri. terimakasih
nobel2035@gmail.com
Wa’alaikumsalam.
Film-nya terlalu besar ukurannya untuk dikirim via email. Kasih tahu alamatmu via Private Message di menu blog ini, nanti saya kirim gratis film-nya, cuma ganti biaya ongkir saja.
Assalamu’alaikum mas tolong dikirimin filmnya dg terjemahan bahasa Indonesia di kedua email sy.erikalhijaz@yahoo.com & alhijaz.a.k@gmail.com trima kasih. Smoga kebaikan mas dbalas oleh ALLAH.
Wa’alaikumsalam. Maksudnya gimana, mas Erik, film-nya dikirim via email?
Film-nya terlalu besar ukurannya untuk dikirim via email. Kasih tahu alamatmu via Private Message di menu blog ini, nanti saya kirim gratis film-nya, cuma ganti biaya ongkir saja.
assalamu alaikum, mas bisa misa minta tolong kirimin film yang dah ada terjemahan indonesia?
Wa’alaikumsalam,
Sialakn kasih tahu alamatmu via Private Message di menu blog ini, nanti saya kirim gratis film-nya, cuma ganti biaya ongkir saja.
bisa di kirim subtitle nya ke saya pak email : kerupuk.lovers@gmail.com syukron 🙂
Alhamdulillah, sudah saya kirim via email. Semoga diterima dgn baik.
Mas Iwan bagi CD nya dong,maklum gaptek.syukron:
abdurohman,toko dede, pasar kue plered cirebon
Boleh. Alamat lengkapnya dimana?
assalamu alaikum Mas Iwan,nih almatnya;Abdurohman toko DEDE pasar kue plered cirebon
Assalamu’alaikum WR. WB
salam kenal mas, saya Irfan…. boleh minta subtitle indonesia nya mas ?
emailnya irfanilmy@rocketmail.com
Wa’alaikumsalam, mas Irfan, salam kenal juga.
Barusan saya kirim via email. Monggo di-cek ya, mas.
Semoga bermanfaat.
salam kenal mas iwan, saya hermawan blh minta subtitle indonesianya mas emailnya HUSNI21MUBARAK@GMAIL.COM
assalamualaikum, salam kenal mas iwan, saya husni. boleh minta subtitle indonesianya mas? email saya hu5ni21022011@gmail.com. terimakasih
assalamualaikum, mas iwan, saya pardi dari tangerang..aku boleh minta dikirimin translatenya mas…kirim ke email aku @pardi.fiyu84@gmail.com..terima kasih mas iwan
wassalamulaikum..
Wa’alaikumsalam.
Sudah saya kirim via email. Semoga bermanfaat.
assalaualaikum, mas iwan thanks for sharing, izin download, dan kalau boleh saya minta izin dikirimin subtitle indonesianya ke ticka.senja@gmail.com
jazaakallah khairan katsiiran..
Wa’alaikumsalam, mbak Tika.
Alhamdulillah, sudah saya kirim file-nya barusan. Semoga bermanfaat ya.
boleh minta subtitlenya? faniwardhana@gmail.com syukron
Mas Fani, maaf banget ya telat merespon. Emailnya terlewat.
Alhamdulillah sudah saya kirim file-nya.
Boleh minta sub Indonesianya pak. Dikirim ke nurulsitifauziah@ymail.com. Syukran
Alhamdulillah, sudah saya kirim.
Semoga bermanfaat ya, mbak Nurul.
assalamu’alaikum mas iwan, saya minta sub indonesianya dong ^^
Wa’alaikumsalam. Boleh. Silakan share info alamat emailnya ya.
saya juga minta sub indonesianya juga ^^
email : nurulsitifauziah@ymail.com
Belum sempat nonton film ini, pengeenn….
Pak Iwan, thank’s for sharing ya.. luar biasa..subhanallah.. Apalagi, Nabiolah Saidov ini berbahasa Persia, saya jadi teringat pada Dr Cilik Tabatabai. Sedikit komen, di akhir potongan film yang pak Iwan upload ini, Saidov dikerumunin orang-orang dan mereka mengkritik melulu bacaannya Saidov, ..duh, rese banget, khas orang-orang yang senang mencari kelemahan orang lain (tapi saya blm berhasil download versi lengkapnya sih, siapa tau konteksnya beda lagi :D).
Betul, Saidov dikritik dalam kerumunan orang. Yang berbicara banyak orang membuat Saidov bingung menangkap maksudnya, karena memang tidak bisa berbahasa Arab, meski ada penerjemahnya diantara kerumunan tersebut. Namanya anak kecil, ya jelas jadi grogi dan ngerasa kurang nyaman. Mereka seharusnya memahami psikologi seperti itu.
Kalo bu Dina kesulitan men-downloadnya, Insya Allah, saya bisa kirimi DVD salinannya.
Reblogged this on My daily life….
Satu lagi mu’jizat Al-Qur’an.
Abdurrahman Farih, 3th, Menjadi Anak Kecil Pertama di Dunia yang Hafal Al Quran 30 Juz
Media Islam An-Najah, 28 Desember 2012
Subhaanalloh,, film dokumenter yang sangat menginspirasi.
Saya dikirimi subtitle indonesianya ya, akan saya pm alamatnya
Alhamdulillah, sudah saya kirim subtitle-nya via email.
Semoga bermanfaat, mas Umar.
ass. mas boleh saya minta dikirimi subtitle indonesianya ke alamat e-mail hpurnomo@len.co.id terimakasih sebelumnya
Wa’alaikumsalam, mas Heru.
Alhamdulillah, sudah saya kirim via email.
Reblogged this on Miranty Januaresty and commented:
Masya Allaah
Kabar menggembirakan …
Penghafal Al-Qur’an Bisa Masuk Fakultas Kedokteran
Tempo.co: 11 Maret 2013 | 12:17 WIB
TEMPO.CO, Surakarta – Rektor UNS Surakarta Ravik Karsidi mengatakan UNS memiliki jalur khusus penerimaan bagi calon mahasiswa yang punya keahlian menghafal Al Quran. Sejak 2012, sudah diterima 8 orang penghafal Al Quran yang berada di Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Salah satu syaratnya harus hafal minimal 20 juz Al Quran. Ini bentuk apresiasi kepada penghafal Al Quran.
Subhanallah ya… semoga anak2 itu gedenya terus menjadi pemimpin muslim yang baik.
Aamiin. Semoga demikian, mas Ilham.
Ini ada sharing menarik dari seorang blogger di dunia akademis.
syaymakarimah.blogspot.com: hafidz quran masuk Kedokteran UNS part 1
Ya Allaah T.T dvd nya beli dimana mas? Mau nontooonnn
Merinding denger nabiollah recites :”(
DVD-nya gak ada dijual di sini, karena (setahu saya) HBO documentary gak ada jaringannya di Indonesia.
Beberapa minggu lalu saya kirim DVD-nya ke mbak Nina (siriusbintang), awalnya saya kira rumahnya deketan dengan mbak Anty agar bisa nonton bareng bersama Hufadz Club, ternyata beliau di Bandung 🙂
Kalo mau, saya kirimin DVD-nya ke mas Miftah, ntar ku mention mas Miftah untuk konfirmasi alamat. Insya Allah, Jumat bisa saya kirim.
Luaarrr.. biasa.. ijin download .. kalo boleh minta subtitlenya
Silakan. Mohon informasikan alamat emailnya, insya Allah nanti saya kirim.
abuajran@gmail.com. mohon u/ bisa dikirim alamat unduhannya. trims sebelumnya
Alamat unduhannya ada di akhir tulisan, mas Ardi.
Apakah yang dimaksud adalah membutuhkan file subtitle/terjemahannya dalam bahasa Indonesia? kalo iya, maka insya Allah saya kirim.
subhanallah, sangat menginspirasi, smoga Allah takdirkan penghafal quran dari rahimku … aamiin. smoga banyak indonesia yang tumbuh menjadi penghafal quran, izin share ya Pak 😀
Semoga dimudahkan prosesnya menjadi hafidzul qur’an. Aamiin.
Silakan di share, mbak Rida.
terimakasih utk film ini, luar biasa…larass sendiri belum bisa seperti mereka, masih sangat jauh…makasih pak Iwan
Sungguh mulia kalo diperjuangkan agar diri kita juga seperti itu, pantang menyerah untuk menghafalnya.
Subhanallah, jadi semangat, matur nuwun Pak Iwan :’)
Semangat itu harus, mbak Danty 🙂
Alhamdulillah ada Universitas Negeri di Indonesia yang mengapresiasi para hafidz untuk bisa masuk ke sekolah kedokkteran.
Pengen nyari dvdnya sekalian ngasih semangat Matt belajar ngaji😊
Semoga ketemu. Kalo susah dapatnya, silakan mbak Noni download di link tersebut, di akhir tulisan.
Pernah nonton film ini, tapi gak sampe selesai di rumah temen…
Subhanallah banget ya Pak…inspiratif sekali !
Alhamdulillah anak Sulung saya ( SMP KLS 1, 12 th ) kemarin juga lomba tartil Al Qur an di sekolah, pas latihan di rumah aja, saya juga nangis Pak..# ga tau deh kenapa airmataku menitik gitu aja 🙂
Sayang sekali tidak sampai habis nontonnya, bagusnya kalo diputer bareng keluarga di rumah agar semuanya termotivasi.
Alhamdulillah, senang mendengar perjuangan anak sulungnya. Semoga selamanya diberi kekuatan dan kemudahan dalam prosesnya. Ayo sekalian dibikin dream-nya, mbak. Awalnya dream untuk ikut MTQ hingga kemudian meningkat ke level Annual Quran Memorization Competition (tingkat dunia). Tidak akan ada kesia-siaan dalam setiap upaya / perjuangan.
Video:
Heart flying Quran recitation by a young africian child
Qori: Abu Baker Kary
Makasih banyak Pak Iwan….rasanya beruntung sekali bisa saling silaturahmi di sini
Salaut banget sama sampean Mas, yang ada di Blog ini isinya sangat berbobot. Mas…
Suwun Mas… Nati saya akan donlot Mas…
Semoga dimudahkan nge-downloadnya, mas. Kalo kesulitan download saya kirimi wis 🙂
wuuuih, baik banget heee…..
Suwun Pak, sementara saya usaha dulu..
inspiring pak:) jadi nambah semangat*wakil indonesia ga ada ya di video?* inshalloh semoga 10thn atau 5th mendatang ada wakil turki*anak saya:)
Masya Allah.. itu bisa masuk the big dream-nya Keluarga Panda. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memudahkan prosesnya.
Selamat mempersiapkan diri di event Egypt’s Annual Quran Memorization Competition.
hiks…. hapalan bukannya nambah malah banyak yg hilang
Mempertahankan ingatan memang bukan hal yang mudah. Yang saya pelajari dari para hafidz biasanya mereka membacakannya di saat sholat-sholat sunnah. Mereka bikin tabel penjadwalannya bagian yg dibaca. Atau alternatif lainnya: memainkan game edukasi qur’an.
yang dari tazkistan itu di video sebelumnya masih kecil (5 tahun)
pesantren itu emang penghasil penghasil juara tahfiz..
Video:
Beautiful Quran recitation by Russian boy, Moscow 2010
Burhoniddini Zarif Jonzoda dari Tajikistan
So beautiful recite Qur’an
aku nonton proses belajar di tazkistan.. lucu pas cara ngapal nya 😀
Melihat videonya di Youtube memang bikin gemes, tapi inspiring. Nanti saya coba attach di sini.
Islam mencapai ujung timur dan barat, ya … alhamdulillah …
Sang sutradara dan pembuat film ini, Greg Baker, adalah non-muslim, setelah bertahun-tahun menyaksikan lomba Hafidz International itu mengakui keindahan dan keajaiban Al-Qur’an yang ia sendiri heran mengapa begitu banyak orang yang mampu menghafalnya dan men-tasmi’-nya dg indah. Tidak ada karya tulis di dunia ini yg mampu dihafal oleh banyak orang sampai titik komanya bahkan oleh penulisnya sendiri.
Atas dasar keajaiban itulah lantas dia ingin mendokumentasikannya untuk dikabarkan ke seluruh dunia. Semoga ia mendapatkan hidayah-Nya.
semoga Allah memberinya petunjuk kepada Islam …
Touching ..
Menjadi penyemangat untuk menjadi orang tua yang lebih baik dlm mendidik anak2.
Terima kasih sharingnya mas Iwan 🙂
Sama-sama, mbak Winny, ayo ajak seluruh anggota keluarga nonton bareng biar masing-masing terinspirasi.
Subhanallah luar biasa 🙂 salam kenal pak
Salam kenal juga, kang Dakup, semoga bermanfaat ya.
udah pernah nonton mas dan nangis sungguh, nontonnya ramerame sama keluarga.. hebat ya bahasa alquran, dimanapun kita pake bahasa apapun kita, hebatnya alquran selalu dibacakan dengan benar sampe kapan pun..
itu satu sepupu daku blom lama lahiran anakanya, dikasih nama djamil nabiolah loh.. gegara abis nonton ini juga..
Itulah esensi mukjizatnya, terpelihara sepanjang masa.
Ortu sepupunya keren, ngasih nama berasal dari 2 anak hafidzul qur’an, semoga juga tercapai cita-citanya spt si pemilik nama tsb.
niatnya gitu pengen anaknya jadi hafidz.. jadi tiap hari dilantunkan dari cd..
Aku pernah nonton penggalan film itu, heuu..kereeen..dan bikin jleb..
Ayo ditonton penuh, mbak Nina, udah kukasih link-nya tuh 🙂
Semoga gak ada kendala agar bisa ditonton bareng-bareng bersama keluarga atau sodara.
saya gak bisa donwload pak 😦
Saya kirimin CD-nya gimana? agar bisa nonton bareng keluarga / sahabat / tetangga / ponakanmu di sana. Silakan tulis alamatnya mbak Nina via PM ya.
Waah dengan senang hati pak, jika tidak merepotkan. Nanti saya tonton dengan teman2 hufadzclub juga.
^^
Alamat pengiriman ke Hufadz Club juga boleh, menu Private Message ada di header ya 🙂
Siap, sudah dikirim Pak ^^
Sipp… pesannya sudah saya terima, insya Allah, besok saya kirim. Supaya menambah manfaat weekend-nya Hufadz Club.
Salut sama orang tuanya juga ya mas
Betul, mbak Ely, tidak mudah memang untuk mengelola amanah-Nya.
hal yang patut dicontoh oleh sutradara indonesia untuk menyuguhkan film yang mendidik.
betapa mereka melakukan sesuatu dg sungguh2/riset dan hasilnya luar biasa.
jadi ingat neno warisma saat memainkan peran sayekti dan hanafi. bu neno melakukan riset tuk mainkan peran tersebut.
Nanti saya coba bikin postingan terpisah tentang sutradara tsb, semoga melalui karya ini, bisa mendekatkan hidayah-Nya dan mendapatkannya..
Tentang Neno Warisman, ya saya ingat itu, bahkan ia rela berhari-hari jadi buruh angkut beras. cmiiw.
MasyaAlloh.. hmmm *Speachless
Semoga bisa memetik pelajaran dari pengalaman dan perjuangan mereka.
Merinding saat membacanya, malu pada diri sendiri 😦
Sayapun demikian, mas. Semoga ini menginspirasi dan menambah semangat mencetak generasi qur’ani.
Reblogged this on Blognya Bunda Ze.
Masya Allah…*nangis terharu*
Semoga makin bersemangat mencetak generasi qur’ani, dimulai dari men-challenge diri sendiri.
Tanpa peran orang tua, semua itu mustahil.
Betul. Karena jelas di usia belia mereka belum punya kemandirian.
Subhanallah 🙂 #merinding Pak dan pengen nangis
Apalagi kalo bisa nonton dan mendengarkan lantunan para qori cilik tersebut, wah… nyesss.
kemungkinan sih, jelas nangis Pak, ahaha
Subhanallaah…
Semoga menjadi pelajaran yang baik bagi kita semua.
Subhanallah….
terimaksih kabar ini, saya pasti akan lihat videonya
Semoga tidak ada kendala melihat videonya ya, mas Budi.
Masya Allah, luar biasa kisah tentang anak-anak ini.
Saya koq terharu ya membacanya…
Salam,
Semoga menjadi pelajaran yang baik bagi kita semua.
Saya sudah menontonnya beberapa kali.. memang film yang luar biasa.. bermutu dan bermanfaat.. 🙂
Alhamdulillah, mbak Sonia, memang film dokumenter seperti ini layak menjadi referensi para keluarga muslim dalam mempersiapkan generasi qur’ani.
Tersentuh baca cerita ini :’)
Sudah lama tak sentuh quran :’|
Mari menyayanginya kembali 🙂
Iyaaah! 😥
Reblogged this on _matahari terbit_ and commented:
kereeeeeeeeeeeeeeen.. masyaAllaah…
Semoga gak ada kendala nonton film dokumenter ini ya… sehingga menambah spirit menghafal setelah melihat anak-anak pewaris Qur’an itu 🙂
mboten pak.. dah sukses kedonlot… hehehe
manteeeb.. 1 jam 19 menit keren banget dokumenternya..
aih, orang tua ketiga anak niku hebaaaat.. n_nb
Assalamualaikum..
Akhi afwan, atas perkenannya boleh ana minta jg indo subtitle_ a, ini email ana uzen86@gmail.com
Syukron jazakallah.
Wa’alaikumsalam.
Alhamdulillah, sudah saya kirim ke email.