Home » Film Pendek » Cerita Ivy – Korban Egoisme Perokok Aktif

Cerita Ivy – Korban Egoisme Perokok Aktif

Blog Stats

  • 2,305,340

PERLINDUNGAN HAK CIPTA

Lisensi Creative Commons

Adab Merujuk:
Boleh menyebarluaskan isi blog ini dengan menyebutkan alamat sumber, dan tidak mengubah makna isi serta tidak untuk tujuan komersial kecuali dengan seizin penulis.
=====
Plagiarisme adalah penyakit yang menggerogoti kehidupan intelektual kita bersama.

Follow me on Twitter

Bila Anda merasa blog ini bermanfaat, silakan masukkan alamat email Anda untuk selalu mendapat artikel terbaru yang dikirim melalui email.

Join 6,365 other subscribers
Bismillah …

Pada dasarnya manusia itu merupakan makhluk yang egois. Sifat egois bisa positif, bisa negatif. Sifat egois yang positif akan memberikan dampak keselamatan, kesuksesan, kasih sayang, kepedulian terhadap orang lain dan kepekaan dengan lingkungan. Sedangkan sifat egois yang negatif akan memberikan dampak musibah, bencana, permusuhan, pertengkaran, kriminalitas, dan pasti akan ditinggalkan oleh orang-orang terdekat serta lingkungan.

Kali ini, saya ingin berbagi contoh kasus dampak sifat egois negatif yang dikemas dalam sebuah film pendek berjudul “Cerita Ivy” karya Rizky Indra Purnama. Film ini diputar pertama kali dalam Tebas Award 2013. Meski hanya berdurasi kurang dari 2 menit, tapi pesannya sangat kuat, dan cocok bila kelak dijadikan iklan layanan masyarakat oleh Kementerian Kesehatan.

Kekuatan film terletak pada kesederhanaan dan keluguan cara penceritaan dan alur yang disampaikan Ivy (pemeran utama). Sederhana bukan berarti tak mampu menyentuh emosi. Pesan penting justru muncul di detik-detik terakhir … yang mungkin saja bisa membuat Anda terhenyak. Pesan yang divisualisasikan dengan kuat (dalam bahasa gambar yang nge-‘twist’) untuk sebuah penyadaran bahwa manusia adalah makhluk sosial, apa yang dilakukan akan berdampak pada dirinya dan orang lain di sekelilingnya.

Baiklah… sekarang waktunya Ivy bercerita di depan kelas tentang pahlawan menurutnya. Siapa pahlawan Ivy, orang yang membuatnya kini bahagia?
Selamat menyimak.


Karena keluguannya, Ivy tidak menyadari bahwa orang tuanya yang ia anggap pahlawan itu adalah pembunuh dirinya secara perlahan. Bagi Ivy, dihatinya kini hanya perasaan senang dan bahagia karena ayahnya mau berubah … (padahal sudah terlambat).

Saya jadi teringat kisah pilu (alm.) Noor Atika Hasanah yang menulis pesan di akun facebook dan twitter-nya, 3 hari sebelum malaikat maut menjemputnya. Berikut bunyi pesannya:

Noor Atika Hasanah[Kisah Noor Atika bisa dibaca di sini.]

Menurut laporan National Geographic, di seluruh dunia, lebih dari 600.000 orang bukan perokok meninggal dunia akibat asap rokok. Dengan resiko 3 kali lebih besar dari perokok aktif, ada 7 penyakit berbahaya yang mengancam perokok pasif. Apa saja itu? Check saja di sini.

perokok pasif
Kepada para perokok aktif,
hargailah hak hidup perokok pasif.
Buanglah sifat egois yang negatif dalam diri.

Salam hangat untuk para pahlawan keluarga,
Iwan Yuliyanto
17/04/2015

————————-
Sebaiknya Anda simak juga:
1. [Video] #TolakJadiTarget
2. Menjadi Perokok Pasif, Wanita Ini Kehilangan Suara [Kompas, 25/5/2015]
3. Negara Tekor Banyak Akibat Rokok. Apa Solusinya?


28 Comments

  1. […] Cerita Ivy – Korban Egoisme Perokok Aktif […]

  2. Kota Beijing terapkan aturan keras larangan merokok
    http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2015/06/150601_dunia_larangan_merokok_cina

    Mulai berlaku pada tanggal 1 Juni 2015.
    1. Semua orang yang berada di kota Beijing yang melanggar larangan rokok akan didenda 200 yuan atau sekitar Rp422.500.
    2. Perusahaan yang tidak patuh terhadap peraturan larangan rokok di kantor, denda yang berlaku adalah 10.000 yuan.
    3. Setiap orang yang melanggar peraturan rokok baru akan didaftar dan diumumkan di laman resmi pemerintah.

    Catatan:
    Jumlah perokok di Cina mencapai lebih dari 300 juta orang dan lebih dari satu juta orang China meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok setiap tahun.

  3. araaminoe says:

    Jempol sepuluh Pak dari dalem buat artikel bermanfaat ini. Terima kasih Pak, salam hormat.

    • Terimakasih sudah menyimak.

      Film tersebut tidak mencaci atau mencibir para perokok aktif, hanya minta mereka untuk bisa mengerti.
      Ekspresi yang ditunjukkan gurunya Ivy benar-benar ngena banget, ia tampak malu di hadapan Ivy dan murid-muridnya.
      Kondisi riil memang ada, guru klebas-klebus di kelas, di hadapan anak didiknya. Mereka tidak memahami betapa terancamnya jiwa perokok pasif di sekitarnya akibat ulahnya.

      Memang harus ada semacam iklan layanan masyarakat tentang perokok pasif, namun disampaikan dengan cara-cara yang cerdas, tidak provokatif, agar tidak menimbulkan friksi di masyarakat.

  4. alrisblog says:

    Pendek tapi mengena.Salut

  5. Andik Taufiq says:

    Saya trenyuh Mas… dulu pas masih tinggal di Jawa Timur itu parah, hampir semuanya merokok, termasuk para kyai kyai yang katanya jadi panutan masyarakat. Sekarang alhamdulillaah di Bandung relatif lebih bagus iklimnya, walaupun tetap saja ada, di angkutan umum, di warung-warung makan. Biasanya kalau ada yang seperti itu langsung saya tegur dengan isyarat. Tapi kalau masih ga ngeh, ya udah “tak congori”, maksudnya diberi tahu dengan lebih jelas. 😀

    • Tindakan sampeyan wis bener iku, mas Andik.

      Di negeri kita ini memang banyak keanehan, makanan atau zat yang berbahaya bagi kesehatan seperti tahu berformalin, bisa langsung disita atau ditarik dari pasaran. Bahkan pembuatnya juga ditangkap oleh aparat kepolisian. Alasannya terlibat dalam produk beracun.
      TAPI mengapa rokok yang jelas-jelas kandungannya beracun dan berbahaya bagi kesehatan tidak mendapat perlakuan yang sama?

      Rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia berbahaya dan lebih dari 43 zat yang menyebabkan kanker. Rokok juga terbukti sebagai produk adiktif yang dapat menimbulkan ketergantungan bagi penggunanya.

  6. Ahmad says:

    Perokok dan bukan perokok ibarat pemeluk agama yang berbeda. Keduanya harus saling menghormati hak masing-masing.

    Perokok menghormati hak bukan perokok untuk tidak terpapar asap rokok. Bukan perokok memberikan kebebasan kepada perokok untuk menjalankan hak “ibadahnya”.

    Dasar: Pancasila sila ke-1 dan ke-2.

  7. Hafidh Frian says:

    Uh filmnya jleb banget pak. Semoga banyak orang makin peduli dengan orang lain. Paling tidak, nggak membuat orang lain terganggu. Bagi sebagian besar orang, asap rokok di tempat umum itu sangat mengganggu. Right?

  8. Rini says:

    Sekeliling saya perokok aktif Pak, 😦 Semoga segera sadar untuk berhenti sebelum ajal menjemput ya.

    • Coba sodorin film ini ke mereka, mbak Rini.
      Mungkin mereka kurang edukasi. Iklan layanan masyarakat tentang rokok selama ini hanya mengedepankan bahayanya merokok di sisi pelakunya (perokok aktif). Sehingga mereka pegang prinsip: “ini urusan gue, gue sendiri yg nanggung resiko,”

      Padahal sebenarnya ia telah berproses membunuh sekelilingnya. Asap (mengandung racun) yang keluar dan dihirup orang lain efeknya lebih besar 3 kali lipat dari dirinya yang merokok itu.

    • Sodorin juga artikel dari Kompas Health ini. Fakta lain yang lebih mengerikan.

      Wanita Ini Kehilangan Suara, Karena Jadi Perokok Pasif [Kompas Health, 25/5/2015]

  9. kekekenanga says:

    Ivy bener2 polos banget yah Pak, sedih liatnya 😦
    Dikantorku sangat mendukung pola hidup sehat, jika ada yang ketahuan merokok pasti dikeluarkan, aku ngerasa sangat aman kalau ada di kantor.
    Berbeda jika sudah keluar kantor, dikanan kiri semua menghisap rokok dengan jantannya, saat saya melihat dan merasa terganggu dengan asap rokok itu saya tidak segan untuk langsung menegurnya Pak, benar kata Bapak Iwan, kita perokok pasif juga mempunyai hak untuk menghirup udara yang bersih 🙂

    • Benar-benar kantor yang baik, yang peduli terhadap kesehatan dan gaya hidup karyawannya. Kereen 🙂

      Mari sama-sama mengedukasi para perokok aktif, bahwa mereka sejatinya sedang berproses membunuh orang-orang di sekelilingnya.

  10. boemisayekti says:

    sebentar tapi mengena! 🙂

  11. katacamar says:

    egoisme..yang kadang tidak disadari pelaku…atau memang bebal…
    disini kadang saya merasa sedih

    • Kita positif thinking aja … mungkin mereka memang kurang edukasi bahwa asap (mengandung racun) yang keluar dan dihirup orang lain efeknya lebih besar 3 kali lipat dari dirinya yang merokok itu.

      Iklan layanan masyarakat tentang rokok selama ini hanya mengedepankan bahayanya merokok di sisi pelakunya (perokok aktif).

    • katacamar says:

      untuk orang-orang disekitar sudah terlalu sering pak Iwan mengingatkan…
      Setiap yang sembuh dari kebiasaan merokok, kita ikut gembiranya bukan main… semoga semakin banyak yang tercerahkan

  12. jampang says:

    kasihan si ivy

Leave a reply to katacamar Cancel reply

Let me share my passion

””

My passion is to pursue and share the knowledge of how we work better with our strengthen.
The passion is so strong it can do so much wonder for Indonesia.

Fight For Freedom!
Iwan Yuliyanto

Kantor Berita Umat

RSS Seruji | Kantor Berita Umat

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.