Menjadikan Anak Shalih Dengan Pendidikan Yang Baik :–
- Suami adalah pemimpin keluarga, Istri adalah pemimpin rumah dan anaknya. Sebagai pemimpin mereka berdua akan dimintai pertanggungjawabannya di akherat kelak.
Dari Ibnu Umar ra. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian. Seorang peguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah seorang pemimpin seluruh keluarganya, demikian pula seorang isteri adalah pemimpin atas rumah suami dan anaknya. Kalian adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian.” –[H.R Bukhari dan Muslim]
Post terkait: #1 | #2 - Sungguh beruntung dan berbahagialah orang tua yang telah mendidik anak-anaknya sehingga menjadi anak yang shalih, yang selalu membantu orang tuanya, mendo’akan orang tuanya, membahagiakan mereka, dan menjaga nama baik kedua orang tua. Karena anak yang shalih akan senantiasa menjadi investasi pahala, sehingga orang tua akan mendapat aliran pahala dari anak shalih yang dimilikinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.” –[HR. Muslim: 1631]
- Kelak di hari kiamat, seorang hamba akan terheran-heran, mengapa bisa dia meraih derajat yang tinggi padahal dirinya merasa amalan yang dia lakukan dahulu di dunia tidaklah seberapa, namun hal itu pun akhirnya diketahui bahwa derajat tinggi yang diperolehnya tidak lain dikarenakan do’a ampunan yang dipanjatkan oleh sang anak untuk dirinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
“Sesunguhnya Allah ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surge. Kemudian dia akan berkata, “Wahai Rabb-ku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku? Maka Allah menjawab, “Hal itu dikarenakan do’a yang dipanjatkan anakmu agar kesalahanmu diampuni.” –[HR. Ahmad: 10618. Hasan]
- Oleh karenanya, saking urgennya pembinaan dan pendidikan sang anak sehingga bisa menjadi anak yang shalih, Allah ta’ala langsung membebankan tanggung jawab ini kepada kedua orang tua. Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” –[QS At Tahrim: 6]
Tanggung jawab pendidikan anak harus ditangani langsung oleh kedua orang tua. Para pendidik yang mendidik anak di sekolah–sekolah, hanyalah partner bagi orang tua dalam proses pendidikan anak.
Orang tualah yang seharusnya berusaha keras mendidik anaknya dalam lingkungan ketaatan kepada Allah, maka pendidikan yang diberikannya tersebut merupakan pemberian yang berharga bagi sang anak, meski terkadang hal itu jarang disadari.
- Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
أدب ابنك فإنك مسؤول عنه ما ذا أدبته وما ذا علمته وهو مسؤول عن برك وطواعيته لك
“Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.” –[Tuhfah al Maudud hal. 123]
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما نحل والد ولده أفضل من أدب حسن
“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” –[HR. Al Hakim: 7679]
Mengenai tanggung jawab pendidikan anak terdapat perkataan yang berharga dari imam Abu al-Hamid al-Ghazali rahimahullah. Beliau berkata, “perlu diketahui bahwa metode untuk melatih/mendidik anak-anak termasuk urusan yang paling penting dan harus mendapat prioritas yang lebih dari urusan yang lainnya. Anak merupakan amanat di tangan kedua orang tuanya dan qalbunya yang masih bersih merupakan permata yang sangat berharga dan murni yang belum dibentuk dan diukir. Dia menerima apa pun yang diukirkan padanya dan menyerap apa pun yang ditanamkan padanya. Jika dia dibiasakan dan dididik untuk melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik dan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat. Dan setiap orang yang mendidiknya, baik itu orang tua maupun para pendidiknya yang lain akan turut memperoleh pahala sebagaimana sang anak memperoleh pahala atas amalan kebaikan yang dilakukannya. Sebaliknya, jika dibiasakan dengan keburukan serta ditelantarkan seperti hewan ternak, niscaya dia akan menjadi orang yang celaka dan binasa serta dosa yang diperbuatnya turut ditanggung oleh orang-orang yang berkewajiban mendidiknya” [Ihya Ulum al-Din 3/72].
Senada dengan ucapan al-Ghazali di atas adalah perkataan al-Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullah, “Siapa saja yang mengabaikan pendidikan anaknya dalam hal-hal yang berguna baginya, lalu dia membiarkan begitu saja, berarti dia telah berbuat kesalahan yang fatal. Mayoritas penyebab kerusakan anak adalah akibat orang tua mengabaikan mereka, serta tidak mengajarkan berbagai kewajiban dan ajaran agama. Orang tua yang menelantarkan anak-anaknya ketika mereka kecil telah membuat mereka tidak berfaedah bagi diri sendiri dan bagi orang tua ketika mereka telah dewasa. Ada orang tua yang mencela anaknya yang durjana, lalu anaknya berkata, “Ayah, engkau durjana kepadaku ketika kecil, maka aku pun durjana kepadamu setelah aku besar. Engkau menelantarkanku ketika kecil, maka aku pun menelantarkanmu ketika engkau tua renta.” [Tuhfah al-Maudud hal. 125].
Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Hi guys, I am Mehmet a professional in report writing.
I love solving people’s problems and make them happy. That is what I have been doing for decades now.
I have been writing since I was 12 years old and never knew it would turn out to be a full-time career. I have also been able to manage several projects that involves writing. And I worked in three organizations as a volunteer to assist people.My interest has always been to help people succeed. And I go the extra mile to make that happen.
I enjoy writing academic papers and have helped people from countries like Mexico.
I work with a service provider whose mission is to provide quality papers and make people happy. In fact, many people come to me for professional help on a daily basis because they know I always deliver. And I will continue to provide nothing but quality to build trust like I have been doing for the past few years.
Expert writer – Mehmet – suisselifescience.com Corp
[…] Himpunan Ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang Parenting […]
izin copast ya pak..jazakallah khoiron katsir
izin copy y..
syukran katsiro 🙂
Good spech and amazing …jazakumullahu khairan
Aslkm, izin copy and share mas… thanks
ditunggu tulisan selanjutnya..
hadits tentang kemandirian paling atas ada dimana ya sumbernya pak.. terimakasih
Subhannallah . Sy bahagia sekali membacanya. Semoga kita selalu diberikan petunjuk dan kesabaran oleh Allah swt agar dapat menjadi orang tua yg selalu istikomah dan menjadi hamba- hamba Allah yg selalu bersyukur.. Aamiin..
Note : apakah sudah ada buku nya ?
Barokallohu fika.SUBHANALLOH, bagus sekali, semoga bermanfaat mohon ijin share pak Iwan
Jazakumullah..
Luar biasa bermanfaat.
alhamdulillah….dapat banyak informasi. mohon ijin untuk share ilmunya ya Pak Iwan… jazakallah khoir
[…] Himpunan Ayat Al-Qur’an & Hadits Tentang Parenting […]
Assalamu Alaikum Wr.Wb….Jazakallahu Bi Khair,Subhanallah sebagai orang tua Sy benar2 brsyukur dpat membaca artikel bapak untuk mnambah pengetahuan sy mengenai parenting dlm Islam…
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu.
Aamiin jazakillahu bi khair. Semoga bermanfaat ya, bu Nuraeny.
Ass. Mas Iwan Yuliyanto. Menarik dan tertarik sekali atas artikelnya Mas baru baca bagian awal terlihat sangat sistematis. Mau saya baca dan pahami lebih mendalam. Walau anak2 saya sudah dewasa dan satu sudah berumah tangga, in syaa Allah bermanfaat bwt cucuku. Wass.
Wa’alaikumsalam, Pak Doddy. Semoga bermanfaat bagi keluarga dan cucunya.
Selama nyawa kita belum dicabut oleh malaikat maut, kita masih bertanggung jawab sebagai orang tua terhadap anak-anak. Saya juga masih belajar banyak kok, pak, mengingat kondisi kehidupan di dunia ini begitu dinamis dan penuh tantangan.
Wah.. semoga jadi amal sholeh pak..
Assalam Alaikum Izin share ya pak Iwan….
Wa’alaikumsalam. monggo. Semoga bermanfaat ya.
Ketika sahabat yang mulia, Malik bin al-Huwairits dan kaumnya mengunjungi Rasulullah selama dua puluh hari untuk mempelajari Al-Qur’an dan sunnah beliau, kemudian Rasulullah bersabda kepada mereka: “Pulanglah kepada keluargamu, tinggallah bersama mereka dan ajarkanlah (petunjuk Allah/Al-Qur’an) kepada mereka.” –[HR. Bukhari no. 602]
mohon bantu cari hadistnya mas yang tulisannya arab
Redaksi hadits lengkapnya di sini: http://sunnah.com/bukhari/78
No 27.
Chapter: Being merciful to the people and to the animals
.
.
Reference : Sahih al-Bukhari 6008
In-book reference : Book 78, Hadith 39
USC-MSA web (English) reference : Vol. 8, Book 73, Hadith 37
Izin share ya Pak
Silakan, Bunda Asma.
Assalamulaikum, pa Iwan, mohon ijin share
Wa’alaikumsalam. Monggo… semoga bermanfaat.
http://makassar.tribunnews.com/2015/03/11/ini-cara-didik-anak-sebelum-lahir-sampai-usia-18-tahun-anjuran-nabi
يا رسول الله هل بقى من بر أبوي شيء أبر هما به بعد موتهما قال نعم الصلاة عليهما والاستغفار لهما وإنفاذ عهد هما وصلة الرحم التي لا توصل إلا بهما و إكرام صديقهما
“Wahai Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam, adakah tersisa perbuatan berbakti kepada orang tua yang masih dapat saya lakukan setelah mereka meninggal?”
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Ada. Berdoa untuk mereka, memohonkan ampunan untuk mereka, memenuhi janji mereka sepeninggal mereka, menyambung tali persaudaraan yang tidak terhubung kecuali melalui mereka, serta memuliakan teman-teman mereka.”
(HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam kitab “Al-Adabul Mufrad”, dan Abu Dawud)
Reblogged this on Birena Al-Hurriyyah IPB.
Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Dear Mas Iwan Yulianto, jazakallah atas sharing ilmu bermanfaatna..mohon ijin Donny share dan jadikan rujukan buat menyampaikan materi parenting yaa…
Salam hormat
Donny Syamsudin Danaatmadja
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,
Aamiin wa iyyak jazakallah…
Salam kenal.
Ya monggo, semoga bermanfaat, mas Donny.
Ini postingan yang sangat bermanfaat Mas Iwan…
Aku bookmark yang halaman ini… Dan aku share ntar yaa
nice share bgt, inilah softskill yg belum tentu n pasti dpt di raih di jalur pendidikan formal.. Ortu is Leader beyond of the child growth
Sangat bermanfaat…berkunjung dan menyimak..
Syukron katsiir pak Iwan sgt bmanfaat
saya masih belajar menjadi orang tua neh pak….mohon ijin baca dan save ya., mudah2an amalnya dibalas oleh yg Berhak membalas…:)
Sama-sama, pak. Mari kita didik anak kita agar kelak bisa menjadi orang tua yang baik.
baru aku baca point-pointnya aja hehe
جزاكم الله خيرا
Sudah disimpen untuk dibaca-baca kembali, baru baca sedikit nih mas Iwan…
waah.. sip ini, makasih pak .. lgsg ctrl+d 🙂
Sipp, ctrl+d itu langkah tepat 🙂
Menjadi orangtua memang tak mudah ya mas.
Susahnya memang seperti menempa berlian. Kabar baiknya Allah sudah menyiapkan petunjuk-Nya.
Alhamdulillah dapat sharing yang sangat bermanfaat buat bekal saya dan suami untuk mendidik Khayla..
Semoga kami bisa jadi orang tua yang baik..
Aamiin ya robbal ‘alamin.
lengkap sekali, pak
Belum seberapa, mas Rifki, ini masih nyicil dilengkapi 🙂
Saya pernah baca buku “mendidik anak bersama nabi” covernya kuning…bagusss bgt isinya,dan bukunya ilang 😦 Alhamdulillah,tergantikan bgt dgn postingan ini. Syukron katsiiir
Alhamdulillah, semoga bermanfaat ya, mbak Nurul. Journal Book ini masih terus saya update isinya, sebab masih banyak dalil yang belum disampaikan dalam daftar di atas. ntar di Ctrl-D aja 🙂
wah, postingan yang keren sekali pak. Kebetulan saya sering diskusi seputar parenting dengan kawan-kawan dari lembaga kepemudaan yang kami ikuti. Diskusi sederhana via whatsapp (bentuknya grup sementara) dengan pembicara seorang pakar atau pegiat parenting dan psikologi, moderator, dan notulen layaknya acara seminar offline di ruangan.
mungkin pak Iwan bersedia berbagi pengalaman dan ilmunya dalam diskusi selanjutnya? 🙂
Alhamdulillah, semoga bermanfaat ya. Journal Book ini masih terus di-update isinya, sebab masih banyak dalil yang belum disampaikan dalam daftar di atas. Silakan di-bookmarked saja 🙂
Sepertinya menarik grup diskusinya, semoga barokah disana ya, bertaburan ilmu, saling melengkapi. Aamiin. Tapi maaf ya, mbak Sekar, saya sedang tidak menggunakan WA.
semoga saya bisa mengamalkan semuanya ….T_T
Semoga kita semua dimudahkan dan bisa istiqomah. Aamiin.
Saya senang sekali mendengar tentang peningkatan dua kali lipat mualaf di UK (dari republika). Allahu Akbar.
banyak sekali Mas halamannya. Saya sudah save di bookmark parenting. Belum semuanya saya baca sih. 😀 Maturnuwun Mas.
Bookmarked .. nah itu yg bener 🙂
ntar bacanya base on index saja, mas Dani, pas lagi butuh dalilnya, klik halamannya. Gak harus dibaca semuanya.
Ini sengaja saya buat halaman khusus untuk menghimpun jadi satu dalil-dalil yang berserakan.