–: Kisah Sukses Pola Pengasuhan Muhammad Ade Irawan
Mari menyimak kembali bukti keadilan Allah dan dahsyatnya kekuatan fokus dan komitmen. Jurnal ini adalah lanjutan tentang pianis tunanetra, Muhammad Ade Irawan, yang cerita perjalanannya telah saya sharing sebelumnya di sini:
Setelah berkomunikasi via email dengan ibu Endang Irawan, orangtua Ade Irawan, Alhamdulillah saya mendapatkan tambahan penjelasan yang sangat detail tentang perjalanan bagaimana beliau, –yang ditengah-tengah kesibukannya yang padat sebagai pegawai negeri sipil di salah satu kementerian RI yang bertahun-tahun ditugaskan di Amerika Serikat hingga kini–, bersama keluarganya membentuk kepribadian Ade Irawan yang unggul sehingga mampu meraih berbagai prestasi, baik tingkat nasional maupun internasional.
Saya minta ijin kepada ibu Endang, agar saya bisa men-share informasi yang saya dapat tersebut kepada Anda semua. Alhamdulillah, beliau menyetujuinya dan hal ini sekaligus juga meluruskan informasi kronologi yang kurang benar tentang Ade Irawan di beberapa media, website dan berbagai blog (hanya karena tidak meng-konfirmasi terlebih dahulu kepada beliau). Namun demikian, beliau menyampaikan perasaan senang dan bersyukur kepada Allah bahwa kiprah Ade sebagai pianis tunanetra dapat menjadikan ‘motivasi tersendiri’ bagi kalangan difabel dan masyarakat awas (normal).
Jurnal ini disusun dengan pendekatan pengetahuan parenting, agar bermanfaat bagi para orangtua dalam menerapkan pola pengasuhan yang terbaik bagi anak-anaknya, baik anak yang terlahir normal maupun anak yang terlahir difabel (different ability people / orang dengan kemampuan yang berbeda).
Agar fokus pada pembahasan, jurnal ini saya bagi menjadi 5 halaman yang terdiri atas:
Page 1: Pengantar
Page 2: Prinsip ke-1 sampai ke-6
Page 3: Prinsip ke-7 sampai ke-10
Page 4: Prinsip ke-11 sampai ke-15
Page 5: Biodata dan Daftar Prestasi
Bagi Anda yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi ibu Endang dengan alamat email: “endang_mardeyani@yahoo.com” atau FB: “Endang Mardeyani”
Selamat menyimak dan semoga bermanfaat.
Iwan Yuliyanto
30.07.2013
===========

Ade Irawan menerima MURI Award [credit: fanpage]
PENGANTAR:
Muhammad Ade Irawan dilahirkan 19 tahun yang lalu di Colchester, Inggris, sebagai seorang anak tunanetra. Ade, putra pertama dari Keluarga Irawan Subagio, telah mengenal nada-nada musik sejak berumur 2,5 tahun. Dengan kasih sayang yang berlimpah dan dukungan yang tiada hentinya dari orang tua dan adiknya, Halimah Dewi Irawan, keterbatasan fisik yang dimiliki Ade tidak pernah menjadi hambatan untuk terus meningkatkan diri sebagai seorang musisi, sehingga memperoleh pengakuan secara nasional dan internasional.
Menyadari kekurangan yang dimilikinya, Ade mempunyai disiplin yang sangat tinggi terhadap dirinya sendiri. Hal itu antara lain dengan tetap melatih jari-jarinya di atas tuts piano atau keyboard-nya minimal dua jam sehari hingga sekarang, walau decak kagum sering diperolehnya dari setiap pertunjukan permainan piano / keyboard Ade, baik dalam penampilan tunggal maupun dalam group musik (band).
Berbekal hanya dengan pancaindera pendengaran dan kerja kerasnya sebagai musisi / pianis tunanetra, serta anugerah talenta yang diberikan Allah SWT, saat ini Ade telah berhasil membuktikan bahwa musik dan alat musik yang dipelajarinya tanpa guru, dapat memperoleh pengakuan banyak musisi jazz dan blues, tidak hanya di forum musik Indonesia, tetapi juga di luar negeri.
Berbagai prestasi telah diukir dalam kehidupan musiknya sebagai musisi otodidak seperti antara lain pemenang lomba cipta lagu antar pelajar di seluruh Negara Bagian Illinois (USA) tahun 2004 s.d. 2007; pemegang Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pianis tunanetra Indonesia termuda (16 tahun) yang telah melakukan resital piano tunggal di Indonesia dan di luar negeri; dan berpartisipasi di berbagai festival jazz nasional dan internasional, termasuk di Chicago Jazz Festival (2006 & 2007) dan Jakarta Java Jazz Festival (2010, 2011, 2012 & 2013). Sejak bulan Juni 2013 Ade kembali menimba ilmu musik jazz dan blues ke Los Angeles.
=========================================================
Lanjut ke halaman 2: 15 Prinsip Parenting – Pola Pengasuhan Ade Irawan
=========================================================
sy ibu yg puny anak difabel (hanya punya1 tangan) umr 3 th MasyaAlloh dia sangat lincah.tdk pnakut .bagaimana bsk di usia sekolahny biar dia tetap jd ank yg percaya diri
Materi tambahan:
Selintas Tentang Pengasuhan Anak Berkebutuhan Khusus
oleh Dr. Wiwin Hendriani, M.Si.
Dept. Psikologi Pendidikan dan Perkembangan.
Fak. Psikologi Unair Surabaya
Terharu bacanya, banyak ilmu disharing disini
Subhanallah ya, ini pelajaran bermanfaat sekali pak. yang saya tangkap dari cerita ini kalau kitanya ikhlas menerima apapun ketentuan allah, seorang anak yang memiliki keterbatasan sekali pun bisa menghasilkan prestasi yang memukau dan pasti membuat orang tuanya bangga 🙂
Luar biasaa.. perlu dicontoh itu disiplin dirinya.. 🙂
sy nyimak dulu, pak. rugi gak dibaca tuntas. super sekali orang tua yg sukses mendidik dan merawat anaknya seperti itu
Luar biasa Ibu Endang dengan 15 prinsipnya dalam membesrkan Ade…
Ini bisa dijadiin buku loh Mas Iwan…
Subhanamaakholaqta hadza bathila…
Saatnya menghargai potensi anak tak hanya dari sisi akademis semata ya pak
Dear Pak Iwan,
Terima kasih banyak atas kerjasama dan bantuannya untuk menyebarluaskan Kebesaran Tuhan melalui kehidupan Ade sbg pianis tunanetra. Semoga Tuhan yang membalas semua kebaikan2 dan niat baik Pak Iwan kepada sesama, dengan limpahan Rahmat NYA …. Amin YRA…
Mohon ijin saya akan tag ke fb saya utk lebih luas lagi sharing bgmn Tuhan begitu adil, dan saya merasa lebih indah, serta lebih enak dibaca, setelah disusun ulang oleh ahlinya seperti tulisan parenting Pak Iwan.
Best, Endang
________________________________
Subhanallah… Standing ovation buat Ibu Endang yang telah berhasil mendidik putranya dan untuk Mas Ade four tumbs up, dan untuk Bapak Iwan matur nuwun sudah memberikan informasi yang menginspirasi, dan juga linknya ke Ibu Endang… 🙂
Seorang Ibu memang hebat….
Saya lagi mencoba terhubung dengan para ibu yang luar biasa sabar mengasuh putra/putrinya yang difabel dan mampu mencetak prestasi mendunia, list & contact sudah ada di tangan, makanya itu saya kasih jilid 1.
Pastinya ada kesamaan prinsip di antara mereka.
Keep stay tune ya… akan dirilis ibu luar biasa berikutnya. Ibu siapakah dia?
*Duh, baru inget… saya lupa memasang foto sang ibu. Bentar nanti saya edit lagi.*
Nggih insyaallah asmie akan tetap stay tune… 😀
Matur nuwun…
Ternyata anak difabel namun dengan pola pengasuhan yang benar akan menghasilkan anak yang penuh prestasi luar biasa.
Saya punya teman, yang anaknya dengan gangguang tulang belakang meski masih satu tahun namun perkembangannya yang jauh dari anak pada umumnya menunjukkan kalau ada yang bermasalah pada diri sang anak, namun si orang tua malah tidak mau menerima kalau si anak harus ada pengasuhan khusus. sangat di sayangkan
Sayang sekali ya, mbak Anis.
Semoga orang tuanya cepat sadar. Ayo dibantu menyadarkan temanmu, mbak. Biasanya menggunakan pendekatan orang ketiga lebih mendekati keberhasilan.
makasih mas postingannya.
Tuhan maha adil 🙂 . Mereka yang punya keterbatasan secara fisik malah bisa menorehkan prestasi yang memukau yang kadang tidak bisa dilakukan orang normal.
Mereka yang sudah benar-benar yakin bahwa keadilan Tuhan itu nyata akan punya semangat untuk Fight for Freedom, melawan belenggu keterbatasan.
orangtua yang hebat menghasilkan anak yang hebat.. dimana ada kekurangan disitulah kelebihan..
Itulah prinsip keseimbangan yang terbukti nyata.
Semoga apa yang disampaikan ibu Endang mampu menjadikan semangat bagi para orangtua yang berupaya menjadikan putra/putrinya berkepribadian unggul.
buah kasih sayang orang tua….
Tentunya pola pengasuhan yang dilakukan Bunda dari Mas Ade bisa jadi pelajaran yang bermanfaat. Semoga bisa jadi tambahan pengetahuan juga nantinya.
luar biasa talenta dan kemampuannya, pak
Betul, semoga semangatnya menular kepada kita semua ya, mas Yudhi.
tauladan kehidupan spt ini yang perlu sekali ditampilkan,pak. perlu untuk menumbuhkan optimisme dan sikap nggak mudah menyerah dengan keadaan.
makasih postingannya pak Iwan