Seperti biasa setiap Sabtu atau Minggu, blog ini menggelar konser untuk menemani weekend Anda.
Terinspirasi dari Metallica yang membawakan lagu kebangsaan Perancis “La Marseillaise”, Manowar dengan lagu kebangsaan Bulgaria pada pembukaan konsernya. Dengan tema “Fight For Freedom” maka seluruh peserta konser kali ini wajib membawakan lagu perjuangan atau lagu nasional dengan sentuhan irama rock / metal. Menarik, bukan?!
Okey, let’s start …
Konser dibuka dengan lagu kebangsaan negeri ini yaitu “Indonesia Raya” karya WR. Supratman, yang diaransemen ulang dalam format heavy metal oleh Adam A7X Shredderz. Mari kita simak permainannya.
Benar-benar sebuah pembukaan yang sudah bikin semangat hari ini. Selanjutnya “Nuha Experience of Mel Shandy” menghadirkan medley lagu nasional dengan format progressive rock. Irama yang dimainkan seperti mengusung nafas khas gitaris Joe Satriani pada bagian intro, dan interlude sebelum pergantian judul. Silakan Anda menebak satu persatu judul lagu dan siapa penciptanya yang dibawakan secara medley itu. Kalo berhasil menebak dengan benar… saya salut dengan Anda, karena berarti Anda tidak melupakan aset negeri ini yang sudah dipelajari sejak SD.
Dua lagu di awal sudah cukup membuat darah kita mendidih dan menyingsingkan lengan baju.
Okey, selanjutnya OLDTIMERS Band membawakan lagu karya Ismail Marzuki yang berjudul “Gugur Bunga” dengan format heavy metal. Intro yang dimainkan mengingatkan kita pada lagu “Blackened”-nya Metallica. Dengan sentuhan ala Metallica menjadikan lagu berkabung ini menjadi terasa cadas. Mari bersama-sama menyimak penampilannya:
Bagi yang terkendala mengakses Youtube, sudah saya upload audionya di SoundCloud.
Selanjutnya kita coba menurunkan temponya dengan beralih ke genre pop rock. Kali ini band legendaris papan atas, Padi, membawakan lagu karya H. Mutahar yaitu “Syukur. Lagu “Syukur” dan “Indonesia Pusaka” hasil aransemen Padi telah menjadi bagian soundtrack film “Nagabonar Jadi 2”. Check this out.
Setelah menikmati tempo sedang, The Super Glad Band tampil menggebrak cadas dengan lagu “Indonesia Pusaka” karya Ismail Marzuki, yang diaransemen ulang dengan dominasi pedal drum dan sentuhan musik punk rock.
Session pertama konser ini ditutup dengan sebuah lagu nasional “Pantang Mundur” karya Titiek Puspa, yang diaransemen ulang oleh Begoren dengan format perpaduan antara musik Melayu dengan Gothic Metal. Band asal Bandung yang didirikan tahun 1999 ini telah menghasilkan 6 album. Band yang kerap membawakan lagu-lagu perjuangan dengan warna gothic metal, menghadirkan vocalist ‘n choir Siska, perempuan berjilbab yang begitu menghayati setiap lirik lagu-lagu perjuangan yang diciptakan oleh komposer masa lalu.
Salah satu video konsernya yang memadukan lagu “Pantang Mundur” (Titiek Puspa) dengan “Syukur” (H.Mutahar), bisa disimak pada channel YouTube ini.
Session pertama Konser “Fight For Freedom” cukup sampai di sini dulu. Session kedua akan digelar kembali di masa yang akan datang. So… keep stay tune.
Konser ini saya dedikasikan kepada seluruh bangsa Indonesia supaya tidak lupa akan jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia sampai titik darah penghabisan. Karena walau bagaimanapun sebuah bangsa bisa menjadi sebuah bangsa yang besar karena bangsa tersebut mau mengingat dan menghargai jasa para pahlawannya.
Melalui pesan yang dibawa dalam konser ini, saya berharap para generasi penerus menjadi generasi yang merdeka, memiliki rasa melindungi, mencintai tanah air baik secara pola pikir maupun tindakan dan ucapan.
Semoga lagu-lagu ini bisa menggelorakan semangat kita meraih prestasi dalam membangun negeri ini. Sehingga kita semua tidak pernah kehilangan cinta dan optimisme kepada Bangsa Indonesia untuk menjadi lebih baik.
Maju terus Indonesiaku.
Fight For Freedom!
Iwan Yuliyanto
lagu syukur h.mutahar dnyanyikan dengan irama apa???
Coba dengerin dulu, menurutmu itu irama apa?
Ada video yg kebuka Pak Iwan
Kayaknya browserku yah huhuhu
mgkn berikutnya yg versi GNR 🙂
Hampir kena tebakannya, sayangnya bukan GnR, karena yg konser masih Indonesian rockers. Okey, keep stay tune on next saturday, 22 Dec 2012 🙂
Untuk GnR langsung saya mainkan di kolom komentar sini.
Pak.. aku gagal bikin cerita buat Trough the Barricade..
😦
Gak papa, nanti saya coba ganti requestnya 🙂
Udah aku tulis, tapi nanggung. Nggak selesai…
Nanti ku ganti aja yg lain, duhhh… yg request jadi ngrepotin gini.
sorry 🙂
Pak, apa konser ini ada versi livenya ? ataukonser ini dbuat versi digital ? Saya tertarik uuntuk membuat versi keduanya untuk project no thesis saya. Mohon balasanya ke AndriasNoian@yahoo.com pak, Trimakasih
wah, bakal seru ini kalo ex-musician nya langsung turun gunung, mengingat dulu saya pernah mendengarkan beberapa track-nya di kampung sebelah 🙂
Biasanya untuk meng-aransemen ulang nada-nadanya menggunakan fruttyloop. Selamat berkarya, mbak Onit, ditunggu di SoundCloud 🙂
wah, baru tau kalo lagu kebangsaan kita boleh diaransemen beda? denger2 katanya gak boleh?
dulu saya sempet pengen banget bikin, krn terinspirasi sama punyanya k-pop 😀 http://www.youtube.com/watch?v=DOoW-GQJtqw waktu worldcup 2006. seru deh, agak ska. dan pake nyanyi, bukan cuma instrumental.
*moga2 efek gitar listrik masih ter-install di laptop tua*
Memang gak boleh, ada peraturan pemerintah yang mengatur pelarangan tsb.
Peraturan Pemerintah RI No 44 Tahun 1958, tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Pasal 4.
(1) Lagu Kebangsaan diperdengarkan & dinyanyikan :
a) Untuk menghormat Kepala NegarafWakil Kepala Negara.
b) Pada waktu penaikanfpenurunan Bendera Kebangsaan yang diadakan dalam upacara, untuk menghormat Bendera itu.
c) Untuk menghormat negara asing.
(2) Lagu Kebangsaan dapat pula diperdengarkan & dinyanyikan:
a) Sebagai pernyataan perasaan nasional.
b) Dalam rangkaian pendidikan dan pengajaran
Pasal 5.
Dilarang :
a) Menggunakan Lagu Kebangsaan untuk reklame dalam bentuk apapun juga.
b) Menggunakan bagian-bagian daripada Lagu Kebangsaan dalam gubahan yang tidak sesuai dengan kedudukan Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
Detailnya di sini
Namun tidak disebutkan sanksi yg tegas atas pelanggarannya dlm PP tsb. Terimakasih atas pengingatnya, mbak Onit. Baiklah, saya akan coba menyiapkan tulisan khusus soal lagu “Indonesia Raya” ini.
ditunggu artikelnya 🙂
penjelasan pasal 5 bilang begini: ” tidak boleh mempergunakan dalam musik dansah, mars, dan sebagainya, bagian-bagian yang menurut kesan pertama nyata adalah bagian-bagian dari Lagu Kebangsaan.”
rock gak disebut sih, lagian itu uu thn 58 🙂 tapi bisa masuk “dan sebagainya” ^^;;
Pemilihan lagu yang tepat. Menambah semangat pagi ini.
Yoss… keep fighting spirit, mas Umar 🙂
Selain konsernya, saya memang selalu suka dengan dibawakannya lagu Indonesia Raya sebagai pembuka konser. Meski kesannya seremonial saja sih..
Mestinya demikian ya, mas, tidak hanya untuk acara olahraga saja.
1. indonesia raya, refrainnya bikin kaget.. awalnya asik didenger ga kaya metal malah melowbelow eehh begitu refrain langsung “ngamuk”.. keren nih..
2. nyerah deh mas.. ga denger lagu apa aja itu, ga jelas medleynya.. buat telingaku sih..
3. dengernya kog pusing ya.. dulu suka loh lagu metalica, deeppurple, blacksabbath, musik cadas jadul.. sekarang kog pusing pala? padahal gugur bunga itu lagu fav daku loh..
4. syukur ditangah padi jadi enak..
5. yang indonesia pusaka ini sukaaaaa.. keren deh.. baru tahu ada band kaya gitu.. baru?
6. pantang mundur ini ga kaya lagu metal.. {baru tahu ada istilah musik gotic}
keren nih m.iwan, nemu aja musik gini dengan grup band yang baru ku tahu pula.. yang kenal dari sebutan m.iwan cuma padi..
Kalo nyerah, nanti saya coba kasih tebakan yg lainnya lagi, biar mudah saya kasih yg versi piano aja. Pasti mbak Tin bisa nebak. Keep stay tune ya 🙂
Grup-grup itu terkenalnya di kalangan underground saja, mereka komersialkan sendiri di manajeri sendiri, berinteraksi lewat fanpage di socmed atau blog. Malah bisa dikatakan jarang / hampir tidak pernah nongol di tipi, tapi kalo manggung yg hadir memenuhi stadium, bahkan kalo diajak berinteraksi banyak yg hapal lagu2nya. Simak saja salah satu video konser-nya yg saya link dari Youtube di atas untuk Begoren (Pantang Mundur + Syukur).
asik ini mo dibikin konsen setiap weekend?
seep kalu piano.. masih bisa ikutin.. pernah kursus tapi emang ga bakat kali ya.. jejari lebih enak dipake ngetik keyboard PC daripada steinbach..
kece2 niiih arragmentnya..
btw lagu paling atas sana, musiknya ala2 film korea deh 🙂
Film Korea dan juga film-film hero Jepang spt Power Rangers, atau anime musical spt Beck.
Asik-asik nih lagunya.
Ikut ngedengerin ya Pak 🙂
Silakan, mbak, semoga musiknya yg cadas bersahabat dg telinga 🙂
Cadas Pangeran banget Pak, hehehhe
Oke deh….
Oke sipp
yg pantang mundur juga keren pak ada aliran sepultura nya hehe
Itu namanya aliran gothic metal yang dominasinya melodius, namun ada suara latar ala grindcore. Grup dari Bandung ini vocalis-nya yg kadang juga sbg choir ada 3 perempuan berjilbab. Musiknya cadas, namun dibawakan dg anggun, gak perlu jingkrak-jingkrak. Ini penampakan personilnya.
wuih keren sekali yah pak, walau berjilbab tetap bisa eksis dgn aliran begini mantaappp
Tetap eksis sampai menelurkan 6 album yg diedarkan secara indie, tanpa promosi media TV, namun cukup terkenal di kalangan underground.
Barusan ku-upload lagu “Syukur” dari Geboren dalam warna Gothic yang didalamnya ada puisinya. Ini salah satu bocoran untuk konser part 2 nanti. Sengaja tidak ditampilkan dalam part 1 karena jatah lagunya sudah diambil Padi duluan 🙂
Mendengarkan lagu Syukur ini meski dalam bentuk metal, tapi bikin merinding pas tiba puisinya, kala membayangkan kondisi Indonesia saat ini.
Cekidot di sini tuk dengerin ya,
*bayanginnya berasa ada konser lagu perjuangan beneran nih*
*kapaaan ada promotor yang mau ngadain acara ginian?*
suka tuh yg gugur bunga…makasih pak iwan utk konsernya
Oldtimers Band itu proyek sampingan yang digarap secara profesional. Mereka garap sendiri manajemennya, makanya gak kelihatan publikasinya atau komersialnya di tipi-tipi. Padahal personilnya para musisi yang hebat lho.
tak tag dulu ya mas.
*cari-cari tombol buat ngetag ^^
Maaf, sengaja tak sembunyiin tombolnya, hahaha
*emang di WP ada?*
keren-keren pak lagunya …
bangkitlah Indonesiaku
Terimakasih, mas. Komentar sampeyan ini langsung menginspirasi saya bikin refleksi diseputar kebangkitan Indonesia. Nanti saya coba bikin jurnalnya.
malam, mas Iwan,
enak nya dengar ini malem-malem, hehe.. 🙂
lebih baik jangan part mas.. episode aja, biar kaya sinetron, ga ada habisnya.. hehe^^
Selamat pagi, mbak Mahia. Pagi ini gak kemana-mana karena hujan lagi bergembira mengguyur kota Batam 🙂
Kalo “episode” nanti terjebak jadi tematis yg mau diposting, repot ngaturnya, biarin aja jadi “part” yg isinya tidak terikat tema. Tapi bicara soal episode ini saya jadi terpikir untuk mengulas pesan dalam lagu yg dibawakannya itu tentang kondisi Indonesia, bukan ulasan tentang profil band-nya. Terimakasih masukannya, mbak Mahia.
mas iwaan, saya gak bisa nebak medleynya.. cuma ada beberapa lagu yang bisa ketebak, tahu-tahu nyanyi, itupun juga ada yang lupa judulnya…*maluu..
kemarin aku mau download videonya dek nana yang main luckynya jason mraz di keepvid,. tapi jaringan disini jelekk..:(
Yaa… kok gak bisa nebak sih, padahal gampang lho 🙂
Baiklah, nanti saya kasih tebakan lagi di postingan berikutnya. Versi piano, lagunya familiar banget, dan pasti mbak Mahia tahu.
Kompilasi video Nana yg di Youtube saya kirim CD-nya aja gimana? nanti share alamatnya yg di KG by sms / private message blog ini ya.
hwaaa, mau dong dikasi albumnya dek nana.. *ngarep.com
tapi jangan dulu deh, aku mau kirim yang buat dek nana dulu ya..
untuk edisi pianonya, dek nana yang main ya? ^^
btw, emang di wp bisa pm-an ya mas? gimana cara? haduuuh cape deeh, maaf ya mas iwan, punya temen ga keren pisan, gatau apa-apa, jadi nanya mulu..:(
mas Iwaan..
Keren pak…. mantebs lagu lagunya. Itu Indonesia raya kok bisa di share disini yah ? Tempo hari saya coba tidak berfungsi.
Semua material-material di SoundCloud bisa di-embed di blog, seharusnya memang demikian.
Saya cuma klik “Share” pada player-nya, kemudian memilih WordPress untuk meng-copas kode embed-nya. Kemudian diletakkan di lembar edit jurnal, dengan mode “Text”, bukan mode “Visual”.
Kalo gak muncul, bisa jadi koneksinya saat posting tidak bagus, coba saja di-refresh (setelah preview/publish), siapa tahu bisa muncul.
aah..gile nih keren2, baru tau banyak lagu2 wajib yg di aransemen keren gini, besok aja dengerin satu2 ah..thx Mas Iwan
Santai aja, Teh Icho, muternya besok-besok juga bisa karena konser ini digelar sepanjang usia WordPress 🙂
Masih banyak stok lagu-lagu perjuangan yang antri untuk saya keluarkan di sini, makanya saya bikin Part 1.
Kelak saya juga akan menghadirkan lagu-lagu perjuangan dg format jazz, ini juga gak kalah serunya, karena yg ngaransemen kreatif abiss 🙂
menunggu yg jazz neh, penasaran juga
Mantaapp… bookmark kalo gitu 🙂
aah saya koq baru tau yya lagu lagu wajib yang diaransemen ulang jadi musik rock kaya gitu.. asik juga ternyata
Iya, mbak Amel.
Biar menjadi pengingat bagi generasi penerus (terutama yang suka musik cadas) agar tidak melupakan karya-karya agung komposer Indonesia masa lalu.
Asal tetap mematuhi ketentuan khusus yang telah diundang-undangkan yaitu untuk tidak membuat versi remix lagu kebangsaan Indonesia Raya. Khan ada tuh yg suka kebiasaan menjadikan lagu-lagu populer diaransemen ulang dengan format extended remix.