Sungguh mengagetkan, lusa kemaren saya menerima email dari Avaaz.org. Isi pesannya sebagai berikut:
Dari: Stephanie B – Avaaz.org
Kepada: “iwan_pipeline@yahoo.com”
Dikirim: Kamis, 19 April 2012 15:17
Judul: The government stole her uterusDear friends,
Uzbekistan’s President is forcing doctors to cut out women’s uteruses without their knowledge or consent to promote “birth control” across the country. It’s a vile and bloody crime against women being orchestrated by an odious dictator, and now is the time for it to end.Uzbekistan’s Karimov is one of the world’s worst dictators, he’s even boiled opposition activists alive. Yet he’s propped up by millions of dollars from the US government who pay him for military transport across the country. This latest round of brutality, this time against his country’s women, has turned the global spotlight on this monster. Let’s use this awful moment to persuade his biggest backer to ditch him. US Secretary of State Hillary Clinton can cut him off. She has already publicly condemned Karimov for human rights abuses and this most recent assault on women’s rights – a topic she champions – only ups the stakes.
Sign the petition below calling on Clinton to end Karimov’s reign and stop the brutal attack on women: https://secure.avaaz.org/en/uzbekistan_sterilisation_meme/?vl
Activists estimate tens or even hundreds of thousands of women were sterilised secretly when they went into the hospital for a routine procedure or to give birth — waking up with no idea that their uterus has just been removed. One Uzbek gynecologist admitted, ‘Every doctor is told…how many women are to be sterilised … my quota is four women a month’. The use of arbitrary arrest and torture is so widespread that women don’t speak out for fear of reprisals, and foreign journalists and human rights activists are routinely thrown out of the country. It doesn’t have to be like this — the US could play hardball with Karimov, who relies on the steady flow of money from transit to Afghanistan to fund his lavish lifestyle.
The human rights horror show in Uzbekistan has gone under the radar for years — but we have a real chance to break the silence now, using the explosive BBC report that details forced sterilisations, and stand with the brave Uzbek women who have dared to tell their stories in the face of stunning oppression. The human rights horror show in Uzbekistan has gone under the radar for years — but we have a real chance to break the silence now, using the explosive BBC report, and stand with the brave Uzbek women who have dared to tell their stories in the face of stunning oppression. Join the call for a first victory for the good guys in the war on women — sign the petition to Clinton and forward to everyone:
https://secure.avaaz.org/en/uzbekistan_sterilisation_meme/?vl
Time and again, Avaaz members have stood up for the rights of women around the world. Let’s join together now and remind the US that opting for human rights or national interest is a false choice — and that we’ll continue the fight for women’s rights wherever they are threatened.With hope and determination,
Stephanie, Pedro, Morgan, David, Emma, Dennis, Lisa, Wissam and the rest of the Avaaz team
Sungguh ini pelanggaran hak asasi manusia yang sangat keji.
Melalui beberapa link yang disampaikan dalam email tersebut, saya ringkas sebagai berikut:
Berdasarkan sumber berita BBC: Uzbekistan’s policy of secretly sterilising women, BBC melaporkan investigasinya tentang adanya program sterilisasi rahasia di kalangan para wanita Uzbekistan, dimana para wanita tersebut di-sterilisasi tanpa persetujuan atau bahkan sepengetahuan mereka. Innalillahi …
Kesaksian salah seorang korban sterilisasi rahasia, Adolat, baru mengetahui kalau tidak bisa lagi mempunyai anak setelah seorang dokter ahli mengungkapkan kondisi dirinya. Adolat mencoba hamil setelah anak keduanya lahir. Namun upayanya selalu gagal. Belakangan ia tahu, ternyata ia diam-diam disterilisasi.
Kesaksian lainnya, Nigora (24th), ia secara darurat harus melahirkan secara caesar. Sehari kemudian ia diberitahu bahwa dirinya telah disterilkan. Pada hari yang sama, bayi yang baru ia lahirkan meninggal dunia. Nigora akhirnya harus menghadapi kenyataan perih bahwa ia tidak akan pernah memiliki anak, karena Pemerintah Uzbekistan telah mengangkat rahimnya secara paksa tanpa persetujuannya. Juga banyak kesaksian lainnya dari para ibu yang mengatakan mereka mengalami sakit misterius dan pendarahan berat setelah kelahiran anaknya. Kemudian mereka melakukan pemeriksaan USG dan menemukan bahwa rahimnya telah diangkat tanpa sepengetahuannya.
Benarkah Program Sterilisasi adalah program resmi Pemerintah Uzbekistan?
Memang secara resmi Kementerian Kesehatan memerintahkan seluruh fasilitas medis untuk “memperkuat kontrol atas pemeriksaan kesehatan wanita usia subur”. Melalui Surat Keputusan disampaikan bahwa “kontrasepsi bedah harus disediakan secara gratis untuk perempuan yang sukarela melakukan prosedur”. Namun kenyataan prakteknya, program tersebut dilaksanakan secara jahat. Bukti yang dikumpulkan oleh BBC menunjukkan bahwa Pemerintah Uzbekistan dibawah kendali Presiden Islam Karimov telah menjalankan program sterilisasi di seluruh negeri selama dua tahun terakhir, tanpa pengetahuan mereka. Program rahasia ini dijalankan secara diam-diam, yang ditujukan untuk mengontrol angka kelahiran di negeri itu, yang kini jumlah populasi penduduknya mencapai 28 juta orang. Prakteknya adalah dengan menyumbat tuba fallopi sejumlah wanita, dan sementara sejumlah wanita lainnya diangkat rahimnya setelah melahirkan anaknya.
Dampak adanya program sterilisasi rahasia ini adalah:
1. Banyak wanita Uzbekistan yang diceraikan suaminya setelah mengetahui mereka tidak bisa lagi memiliki anak.
2. Juga banyak wanita Uzbekistan yang khawatir melahirkan di negara tersebut, karena mereka takut disterilisasi langsung secara diam-diam setelah melahirkan.
Bagaimana sikap pemerintah setelah rahasianya terbongkar?
Sejak Februari 2012, pemerintah mendeportasi wartawan BBC dari Uzbekistan, dan sejak itu wartawan asing tidak diterima di Uzbekistan. Pemerintah bersikap otoriter, dengan menerapkan sanksi yaitu barangsiapa yang berbicara dengan seorang wartawan asing akan dikenakan hukuman penjara. Dengan sanksi / hukuman ini membuat tak satupun perempuan ingin memberikan nama asli mereka bila diwawancarai, begitu juga dengan dokter yang selalu berbicara pada kondisi anonimitas. Beberapa dokter anonym menyampaikan adanya tekanan yang sangat kuat dari pemerintah pada para dokter baik di perkotaan maupun di pedesaan. Mereka mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan memerintahkan mereka (para ginekolog) memenuhi target sterilisasi per bulan. Kalau di perkotaan jumlahnya 4 wanita per bulan, sedangkan di pedesaan jumlahnya 32 wanita setiap bulan. Sehingga dalam dua tahun terakhir telah terjadi peningkatan dramatis operasi caesar pada proses persalinan untuk memberikan kesempatan pada dokter melakukan proses sterilisasi.
Silakan simak wawancara Jurnalis BBC, Natalia Anteleva, dengan Marco Werman tentang program rahasia ini [klik]
Hasil investigasi BBC bersama LSM di sana selama 7 bulan disampaikan bahwa pada periode 2005 ~ 2010 ada 80 ribu wanita mengakui disterilisasi. Namun, angka ini dibantah Pemerintah Uzbekistan yang mengatakan mereka tidak menerapkan kebijakan tersebut. Dalam jawaban tertulis atas permintaan BBC, Presiden Islam Karimov mengatakan tuduhan dari program sterilisasi paksa adalah fitnah. Ia mengklaim bahwa catatan Uzbekistan sangat baik dalam melindungi ibu dan bayi dan dapat dianggap sebagai model bagi negara-negara di seluruh dunia. Sepertinya pak presiden itu bohong.
Siapa Presiden Islam Karimov?
Islam Karimov lahir pada tahun 1938, menjadi sekretaris Partai Komunis Uzbekistan pada tahun 1989, dan kemudian menjadi Presiden Partai Uzbek Socialist Republic pada tahun 1990. Ia terpilih menjadi Presiden Uzbekistan pada tahun 1991 (dengan suara 86%), kemudian terpilih lagi pada tahun 2000 (dengan suara 92%), dan terpilih lagi pada tahun 2007 (dengan suara 88%). Pemilihan itu dituduh tidak adil, dengan propaganda yang diselenggarakan oleh negara, dan manipulasi penghitungan suara, meski kandidat dan pemimpin oposisi Partai Erk (Kebebasan), Muhammad Solih, memiliki kesempatan berpartisipasi. Segera setelah pemilihan, diambil tindakan politik yang keras memaksa para pemimpin oposisi mengasingkan diri, sementara banyak lagi yang lainnya dijatuhkan hukuman penjara dalam jangka panjang dan beberapa lagi hilang.
Karimov mengadakan mobilisasi melawan Gerakan Islam Uzbekistan dan Hizb-ut-Tahrir, organisasi Islam yang dianggap teroris oleh pemerintah. Pemerintah Uzbek menghukum mati Tohir Yo‘ldosh dan Juma Namangani, pemimpin IMU, in absentia. Namangani meninggal di Afganistan pada 2001 tetapi Tohir Yo‘ldosh masih hidup.Di Uzbekistan, puluhan ribu Muslim dan Muslimah telah ditahan tanpa diadili, ribuan lainnya disiksa, dan ratusan telah dibunuh di luar pengadilan. Muslimahnya selalu terancam tindak pelecahan seksual selama interogasi. Mereka yang dipenjara melaporkan bahwa mereka menjadi sasaran pemukulan, kurungan di ruang bawah tanah dalam kondisi yang tak tertahankan untuk manusia, serta suntikan dengan darah terinveksi HIV karena mereka tetap sholat dan menolak memohon ampunan kepada Karimov.
Pfuhhh… betul kata Shakespeare, apa arti sebuah nama. Karimov menggunakan kata “Islam” dalam namanya, tapi kenyataannya ia seorang diktator yang kejam. Semoga mereka yang dizalimi di sana diberikan kemulian, kesabaran dan tetap dalam nikmat Islam sampai akhir hayatnya.
Fight!
Iwan Yuliyanto
21.04.2012
—————-
Sumber:
Langkah ini kemudian diusulkan pimpinan Hindu di India
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/04/13/nmqcpk-ancam-populasi-hindu-muslim-india-akan-dimandulkan
Pertumbuhan penduduk muslim India dituding menjadi ancaman bagi kelangsungan masyarakat Hindu di sana. Salah satu pimpinan Hindu di India, Sadhi Deva Thakur, meminta pemerintah India untuk memberlakukan pemandulan terhadap Muslim India, termasuk penganut Kristen.
semoga Indonesia di masa depan tidak dipimpin oleh diktator
ISLAM KTP!!!masya Allah…merinding
11 12 sama rumor berita vaksin di Indonesia.. pernah di suntik waktu SMA.. perempuan satu sekolahan, katanya suntik untuk hal yg berhubungan dg reproduksi.. tp smp skrg Rani ga ngerti itu suntik apa sebenernya..
Mengerikan…menyedihkan :((
masyaAllah, sungguh kejamdulu pernah bertemu teman dari Uzbekistan, katanya kesukuan disana masih tinggi, masih sulit disatukan rakyatnya
wkekeke…mencegah terjadinya kediktatoran di uzbek
salam akhi…jadi ingat sama si setan hitler deh……….
harusnya program sterilisasi dimulai sebelum anak ini lahir 😉
aduh jahat banget yaserem nya lahiran disana
namanya bagus, tapi kok kelakuannya…
Masya Allah….. merinding bacanya. Kenapa bisa sampai seperti itu? Sedangkan dia punya anak perempuan. Astaghfirullah…… semoga Allah memberikan dia petunjuk.
Astaghfirullah..Semakin gila saja tindakan kaum kafir ini..Semoga Allah melindungi saudara-saudara kita di Uzbekistan
Naudzubillah…Semoga tidka terjadi di Indonesia.Saudaraku umat islam… sekiranya apa yang dapt kita lakukan ?
Tentang vasektomi & tubektomi, saya sependapat dengan pernyataan:”Kontrasepsi halal jika tujuannya adalah mengatur jarak kelahiran dan proses kelahiran tanpa menutup peluang untuk melakukan regenerasi.”Artinya bila ada kasus anaknya yg masih balita meninggal dunia, dan ia masih dalam usia subur kemudian ia ingin punya program making baby lagi, maka ia bisa tidak menggunakan alat kontrasepsi, dengan harapan lahir anak yg kedua sbg pengganti.Soal prosedur vasektomi bisa disambung lagi, saya sendiri tidak ahli dalam hal ini. Semoga ada kawan-kawan di sini yg bisa menjelaskannya, terutama yg ahli dalam bidang kedokteran.
Wekekek baru terbaca hihihi
Lha itu khan list per tahun 2010 para diktator yg masih hidup dan berkuasa. Mungkin ia sudah masuk World’s Worst Dictators Died.
hahaha.. memang ucul tenan iki.
Saya sependapat dg mbak Hery.Kalo dua anak saja, maka yang punya rencana adalah pemerintah, bukan keluarga itu sendiri.
Saya coba baca sejarah singkatnya di: http://asianhistory.about.com/od/profilesofasianleaders/p/ProfileKarimov.htmIslam Abduganievich Karimov dilahirkan pada tanggal 30 Januari 1938 di Samarkand. Berarti sekarang sudah berusia 74 tahun. Ibunya dari etnis Tajik, sedangkan ayahnya dari etnis Uzbek. Sampai sekarang belum diketahui bagaimana kehidupan orangtuanya Karimov, sebab Karimov sendiri dibesarkan di panti asuhan di Soviet. Dan hampir tidak ada kisah-kisah masa kecil Karimov secara detail yang dirilis ke publik.Ia menikah dengan ahli ekonomi, Tatyana Akbarova Karimova. Dari mereka lahir 2 anak perempuan, dan 3 cucu.Menariknya dalam artikel yang dirilis majalah Foreign Policy, menyebutkan bahwa putrinya yang pertama, Gulnara Islamovna Karimova, adalah masuk dalam “The World’s Worst Daughters”. Kabarnya ia telah dipersiapkan sbg pengganti ayahnya yg brutal itu. Semoga dirinya segera mendapatkan hidayah-Nya.Apa yg bisa kita lakukan selain berDoa?Membantu menyebarkan info ini untuk secara bersama-sama menandatangani petisi. Perlu desakan dari seluruh penjuru dunia untuk menghentikan kebiadabannya.
Saya juga masih penasaran, mencari tahu asal-usul dia memakai nama yg indah itu, yg kenyataannya perilaku syaitonnirojim.
Bila mbak Monik dan yg lainnya ingin melihat kekejaman Karimov (Firaun abad 21), silakan lihat kumpulan videonya di sini: UzbekHelpFree Uzbekistan !
Terimakasih, mas Bimo.Ayo, yang lainnya jangan lupa nge-sign petisinya ya.
Yo mulakno kuwi, mahdep, ayo jangan lupa nge-vote. Perlu desakan dari seluruh penjuru dunia untuk menghentikan kebiadabannya.
Communism dead? think again!
iki koyone “pesanan” ndoro… 😀
nek ngono, enake, presidene di culik terus dikebiri… begitu bangun pagi…:
:((*spicles, ada ya org begitu
Balikpapan, Ada anggapan vasektomi haram karena prosedur itu tidak dapat dikembalikan atau direkanalisasi. Padahal, prosedur bisa disambung lagi. Karena itu, BKKBN tengah mengupayakan agar vasektomi dapat fatwa halal.Salah satu kendala dalam mengajak masyarakat mau mengikuti program KB adalah adanya anggapan bahwa menggunakan alat kontrasepsi haram hukumnya. Anggapan ini masih sangat kental di masyarakat, terutama di kalangan konservatif.Pada dasarnya, tujuan KB juga untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat. Dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk, maka ketersediaan penghidupan dan sumber daya yang tersedia juga dapat diseimbangkan.”Saat ini kami sedang mengupayakan agar program KB mendapat fatwa halal dari MUI. Sebelumnya majelis ulama di Padang Panjang memang mengkharamkan KB, tapi majelis ulama di Situbondo sudah menghalalkan vasektomi dan tubektomi dan sudah dibawa ke majelis ulama Jawa Timur dan dihalalkan di Jawa Timur,” kata DR Dr Sugiri Syarief, MPA, ketua BKKBN dalam acara Forum Konsultasi Nasional Kepala Seksi BKKBN di Hotel Jatra, Balikpapan, Minggu (15/4/2012).Menurut dr Sugiri, pihak majelis ulama Jawa Timur akan membawa isu vasektomi dan tubektomi ini ke MUI pusat untuk dibahas hukumnya atau fatwa halal-haramnya. Vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi untuk memotong saluran sperma, sedangkan tubektomi memotong saluran tuba faloppi atau saluran sel telur.Isu halal-haram mengenai kontrasepsi ini memang cukup sensiif. Untuk itu, BKKBN menggandeng FAPSEDU (Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan) untuk menghimbau masyarakat mengenai pentingnya KB.”Salah satu hal yang menyebabkan orang menganggap vasektomi atau tubektomi haram adalah karena prosedur itu tidak dapat dikembalikan atau direkanalisasi. Padahal, prosedur untuk menyambung lagi saluran sperma dan sel telur bisa dilakukan dengan mudah, jadi tidak selalu permanen,” kata dr Sugiri.Dr Sugiri berharap, dengan adanya fatwa halal mengenai vasektomi dan tubektomi ini, masyarakat akan lebih terdorong untuk mengikuti program KB.via http://health.detik.com/read/2012/04/16/133123/1893371/763/vasektomi-diupayakan-dapat-fatwa-halal
trims, ikut baca, pak..mungkin Karimov bermimpi, bahwa jika ada anak ketiga yg lahir dari rahim, anak itu akan membunuhnya? atau mengkudetanya? wah, terlalu paranoid….atau? Karimov ditolak cintanya oleh seseorang yg ternyata adalah anak ketiga?sebenernya Karimov anak ke berapa dari ibunya? jangan2 dia anak ketiga? berapa usia Karimov sekarang? rata2 batas usia keturunan Adam ampe 60.Apa yg bisa kita lakukan selain berDoa?Keluarga berencana memiliki arti yg sangat dalam, menurut sy. keluarga berencana bukan harus dua anak aja, kan? tergantung rencananya berapa….keluarga BERENCANA…gagal BERENCANA adalah MERENCANAKAN kegagalan….Smoga Karimov diberi petunjuk-Nya….h_h
Inalilahi.. kenapa haram?
innalillahi wa inna ilaihi roji’un…tiba2 inget, beberapa hari lalu di berita ada kelompok2 yang menginginkan kehalalan vasektomi dan tubektomi..
sami-sami, trims.
Sudah di-edit, memang betul, agar tidak salah kaprah dalam istilah.Thanks.
Peng-kondisian secara halus ya, Mas Wid.Semoga di sini gak sampai ada praktek penyumbatan tuba falopi, apalagi sampai pengangkatan rahim secara diam-diam.Baca sejarahnya Hu Jiantao (diktator dari China), ia sampai melakukan pemaksaan aborsi pada warganya dalam mengendalikan penduduknya.
Gak masuk, bung, karena KONY bukan pemimpin negara, tapi sepertinya ia juga berpotensi menjadi diktator, kalo suatu saat ia berhasil dalam kudeta.
ada KONY?
*ikutan gubrak jugaSepertinya dominasi kekuasaan diktator Karimov begitu kuat, sehingga rakyatnya pun takut & pasrah tanpa mampu melawan.Saya nemu di goodreads.com, sebuah buku karya Craig Murray yg berjudul: “Murder in Samarkand”: A British Ambassador’s Controversial Defiance of Tyranny in the War on Terror.Craig Murray adalah duta besar Inggris dari 2002 hingga 2004. Buku ini berisi memoar tentang korupsi keuangan dan pelanggaran HAM Pemerintah Uzbekistan selama ia menjabat sebagai dubes Uzbekistan. Ia melaporkan berbagai kekejaman yg dilakukan sang tiran Karimov, misalnya ada hukuman berupa merebus orang hingga mati, penyiksaan-penyiksaan yg “dilembagakan, dilakukan secara sistematis, dan meluas” dalam sistem peradiilan Uzbekistan. Sepertinya ia Fir’aun abad 21.Bisa jadi banyak rakyatnya yg lebih memilih untuk diam, pasrah, & tidak berpikir untuk mencoba melawan.*jadi mupeng beli bukunya, spt-nya belum masuk ke Indonesia.
Dalam komen saya ke mbak Niez, saya sertakan link The Worst of the Worst, dan Islam Karimov masuk The 10 Worst.O iya, saya jadi teringat, di sini ada selebriti yg memberi nama puteranya: “Indonesia”, sehingga mengundang banyak respon dari publik waktu. Ya, semoga perilakunya seindah namanya.
semoga Allah melindungi kita …
ora lucu sih tapi ucul wekekekek
tumben lumayan lucu Mus. he he..
Setuju sekali sama pakdhe!!Sebagai penghematan kata.. seharusnya cukup memakai kalimat “diktator yang kejam” saja.. Karena “komunis” sudah pasti masuk didalam “diktator yang kejam”. hehehehe
Bagaimana kalau; “Ia menggunakan kata “Islam” dalam namanya, tapi kenyataannya ia seoarang diktator yang kejam” saja?
Udeh klik. Lawan Islam… Karimov he he..
Sayangnya enggak tuh, sekarang malah dia mukim di Republik Afsel, mereka sudah jadi penduduk sana,
nama yang indah, tapi ternyata syaitonnirojim..
Betul, mbak Niez, diktator memang pemimpin negara yg memerintah secara otoriter/tirani, menindas rakyatnya, memaksakan kehendak dg cara apapun. Kebanyakan mereka maju ke tampuk kekuasaan dg cara kekerasan atau kudeta. Ya gak semuanya sih, tapi kebanyakan.Berdasarkan Majalah Foreign Policy di sini.Sampai periode kekuasaan di tahun 2010, mereka yang masuk The Worst of the Worst, untuk kategori: Bad dude dictators and general coconut heads, antara lain:1. KIM JONG IL of North Korea (berkuasa selama 16 tahun).2. ROBERT MUGABE of Zimbabwe (berkuasa selama 30 tahun).3. THAN SHWE of Burma (berkuasa selama 18 tahun).4. OMAR HASSAN AL-BASHIR of Sudan (berkuasa selama 21 tahun).5. GURBANGULY BERDIMUHAMEDOV of Turkmenistan (berkuasa selama 4 tahun).6. ISAIAS AFWERKI of Eritrea (berkuasa selama 17 tahun).7. ISLAM KARIMOV of Uzbekistan (berkuasa selama 20 tahun).8. MAHMOUD AHMADINEJAD of Iran (berkuasa selama 5 tahun).9. MELES ZENAWI of Ethiopia (berkuasa selama 19 tahun).10. HU JINTAO of China (berkuasa selama 7 tahun).11. MUAMMAR AL-QADDAFI of Libya (berkuasa selama 41 tahun).12. BASHAR AL-ASSAD of Syria (berkuasa selama 10 tahun).13. IDRISS DÉBY of Chad (berkuasa selama 20 tahun)…. dan seterusnya sampai diktator ke-24 dalam link di atas.
nauzubillahi min dzalik..membacanya jadi meriding… wah, feel sorry untuk wanita/kaum ibu disana.. terzalimi banget.
di Indo sebenarnya ada program serupa untuk mendukung KB, mulai dipaksakan dalam bentuk asuransi seperti Jamkesmas. Bahkan Askes kan juga begitu, lewat anak kedua ga ditanggung biaya kesehatannya…
ediyannnnn
bahkan link 4shared tidak boleh di facebook, sudah tiga kali kena peringaatan merah.
Maaf, OOT.Saya baru tahu kalo ada perubahan kebijakan dari 4shared.Ketika baru ngeMPi lagi, saya coba klik player di atas (wawancara BBC), ternyata tidak jalan; kemudian saya login 4shared, eh, baru bisa bisa jalan playernya-nya.Berarti sekarang gak bisa asal embed 4shared lagi, karena syaratnya harus login. Kebijakan ini berlaku sejak mulai kapan ya? Apa karena pengaruh ACTA?Original radio streamingnya ada di link yg saya sertakan di bawah embed 4shared tsb; namun tidak bisa di-embed, dg alasan: Javascript/CSS not allowed.
Omg, asli ngeri banget 😦
setelah saya baca baca tempat lain juga, maka saya memutuskan VOTESign Petition
astaghfirulloh!
Apa pemimpinnya gak mikir yak? Gimana kalo seandainya dirinya yang diangkat paksa dari rahim ibuknya.. hadeeeeeuuuhh…
Ngeri banget..
sadis
tapi memang ciri pemerintah diktator memang gini, memaksakan kehendak dengan cara apapun.
*ikutan gubrak*
Berita ini saya dengar berulang-ulang di BBC world news sejak lebih dr seminggu yg lalu. Dari sekian banyak yg mengalami beberapa masih aja berpikir ‘positif’ pasrah dan berkata: “tapi gimanapun saya percaya bhw pemerintah kami tahu apa yg terbaik buat kami” *gubrak*
*sedih dan geram…
Kejam sekali!
Masya Allah…
duh….
Aduh..merinding ngeri saya bacanya mas. Kasihan wanita2 disana.Iya betul, nama bukanlah tentang seseorang.Semoga yg ga tau siapa aslinya sosok Karimov, ga menganggap bhw nama depannya itu adalah seperti org yang menyandangnya.
Setelah saya baca atas bawah… saya cari literatur dulu…
hmmm
di uzbek ada sterilisasi, di indo ada ruu gender.Weleh2.
ga masalah kalo itu pilihan si ibu mas. tp kalo tanpa ijin ples diem2 gini, dianggep apa?:((
Pfuhhh… betul kata Shakespeare, apa arti sebuahnama. Ia menggunakan kata “Islam” dalamnamanya, tapi kenyataannya ia seorang komunisdan diktator yang kejam.Awas, bahaya laten komunis di nkri. #lks
mesakke tenan yo, bakal gak punya anak selamanya.
Wah, di Turki juga ada kejadian yg begini? Apakah kerabatnya mbak Julie menggugat RS tsb? sebab itu jelas-jelas pelanggaran HAM.
Thanks, brother.
hiks
Saya punya kerabat yang juga dihysterectomy waktu melahirkan Caesar-sec di Ankara, Turki, tahun 1970-an akhir. itu anaknya yang ketiga. Tapi dia juga nggak dimintai izin untuk hysterectomy lagi pula tanpa alasan yang jelas, apalagi dia WNA di Turki. Ketahuannya, dia udah nggak datang bulan lagi, dan waktu dia periksa ke dokter katanya normal. Berhubung nggak yakin, dia pindah dokter, ternyata dokter yang kedua ini bilang, nggak mungkin bisa menstruasi lha wong sudah nggak punya rahim. :-(((Begitulah ada perlakuan serupa di Turki pada akhir tahun ’70-an.
Done that.
Inilah video kekejaman Pemerintahan Diktator Islam Karimov
Uzbekistan’s dictator is forcing doctors to cut out women’s uteruses without their knowledge or consent to control birth rates. It’s a hideous and brutal attack on women by a US-backed dictator. Call on US Secretary of State Clinton, a champion for women’s rights, to immediately cut off her support to the dictator. Click below to sign: Sign Petition