Alhamdulillah, akhirnya pagelaran IYMP 2011 terselenggara dengan lancar dan putri kami, Nadia Farhana az-Zahra a.k.a. Nana berhasil tampil dengan penuh percaya diri. Terimakasih kepada teman – teman atas do’anya dan juga support yang membantu persiapannya. Nana juga membaca postingan sebelumnya yang dibahas di sini.
Empat puluh dua musisi muda mengisi putaran ketiga Konser Bersama Nasional “Indonesia Young Musician Performance 2011”, yang berlangsung di Emerald Room, Goodway Hotel, Batam, 9 Oktober 2011.
Disaksikan oleh sekitar 400 penonton, musisi-musisi muda ini tampil mempesona dalam sebuah performance yang bebas dari tekanan psikologis, seperti takut kalah atau keharusan untuk menang, agar peserta dapat menampilkan permainan terbaiknya. Mereka menampilkan komposisi – komposisi bervariasi dalam permainan piano, violin, dan gitar, dengan format solo, duet, dan trio.
Pertunjukan ini dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama dimulai pukul 11.00 hingga pukul 15.00; sesi kedua dimulai pukul 16.00 hingga pukul 21.00. Sesi pertama diisi penampilan anak – anak yang berusia antara 6 – 12 tahun. Sedangkan sesi kedua diisi penampilan anak – anak berusia remaja, yaitu 12 tahun ke atas, mayoritas memang diisi oleh anak-anak SMU, juga ada yang mahasiswa/i perguruan tinggi. Bahkan ada peserta tertua, yaitu sang bapak berusia 51 tahun, yang menampilkan violin. Penampilan sang bapak itu kocak banget, di sela – sela performance ia menyisipkan gaya bermain yang lucu dan diselingi dengan dialog – dialog segar kepada para auidens.
Nana meskipun berusia 10 tahun, berdasarkan pertimbangan panitia tentang skillnya, ia mendapat giliran tampil pada sesi kedua untuk kategori 12 tahun ke atas. Positifnya adalah ia bisa belajar banyak melihat penampilan para seniornya. Lagu – lagu yang menurut dia menarik yang dibawakan seniornya telah Nana catat untuk kemudian akan dicobanya sendiri di rumah.
|
Nana & Her Friend’s performance
|
|
Dalam video ini, Nana memainkan “Croatian Rhapsody” (Maksim Mrvica), dan sekilas permainan teman – temannya, kemudian disusul full penampilan Tedy Wijaya, 17th, yang memainkan “Polanaise op. 53” (Chopin).
Tentang prestasi Tedy Wijaya, di tahun 2010, ia menjadi finalis “National Yamaha Piano Competition 2010” di Jakarta. Melihat gaya penampilan Tedy Wijaya ini mengingatkan saya dengan Lang Lang, Chinese Concert Pianist. Ekspresinya peeersis banget. Coba bandingkan penampilan Tedy Wijaya pada video di atas dengan Lang Lang dalam videonya di Youtube.
Nana juga menyukai karya Chopin ini, dan masuk dalam agenda yang ingin dipelajari dan dimainkannya. Karena ia sudah punya rencana mengikuti Chopin Piano Competition for Young Pianist di Jakarta mendatang, dengan membawakan karya ini: “Polonaise in A flat Major, Op.53 “Heroic Polonaise”. Affirmasi sudah dibuat minggu ini. Tinggal ikhtiar, dan menyusul tawakkal 🙂
Nana senang banget minggu kemaren, karena selain mendapat piala dan penghargaan, ia juga menemukan sahabat – sahabat baru di sana. Karena melalui konser bersama ini, penyelenggara mengharapkan bisa terbangun sebuah komunikasi, jalinan persahabatan, persaudaraan, dan kebersamaan para anak – anak muda dalam berkarya melalui musik.
Terimakasih kepada ibu Ellyzabeth dan Miss Ferdiana Lie dari Concerto Music School yang juga begitu sabar memoles skill Nana.
 |
Dalam penyelenggaraan kali ini, Nana memakai baju yang didesain khusus oleh seorang MPer.
Siapakah dia?
Pada postingan sebelumnya, ada yang menebak namun masih sedikit yakin dengan jawabannya padahal tepat; ada yang menebak dengan sangat yakin dan tepat, namun tidak sedikit yang menebaknya meski masih belum tepat.
Selamat buat mbak Ai dan mbak Sari yang menjawab dengan tepat 
 |
.
.
.
Costume Desainer baju yang dikenakan Nana adalah:
Desainer Miranty Januaresty
cinderellazty.multiply.com
www.mirantyjanuaresty.com
.
.
.
Nana sendiri yang memilih dari beberapa tawaran konsep desain yang disampaikan sang desainer, tentu saja juga mendapat masukan dari ibunya Nana.
Selama proses pembuatan, sang desainer melakukan komunikasi intens dengan kliennya (ibunya Nana) untuk memastikan banyak hal agar tidak terjadi ketidakcocokan, dan Alhamdulillah… proses produksi hingga delivery ke tangan klien berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Karena servicenya memuaskan dan yakin dengan guarantee customer satisfaction-nya, ibunya Nana juga nambah pesanan yaitu jilbab untuk dipakai sendiri. Juga asesoris untuk jilbabnya Nana berupa butterfly yg lucu (ini dipakai untuk kegiatan yang lain). Nana sendiri menyukai hasil karya sang desainer tersebut karena halus banget bahan dan garapannya, dan hampir tanpa cacat.
Buat mbak Anty & mas Miftah Ariffianto
Terimakasih support dan pelayanan yang profesional itu kepada kami.
… dan SELAMAT mempersiapkan Soft Launching Usaha Butik Muslimahnya.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan atas usaha keluarganya. aamiin.
Bagi yang mau memesannya, silakan hubungi langsung alamat blog dan website di atas ya…
Untuk website, informasinya masih under-construction sampai akhir bulan ini.
Salam hangat dan tetap semangat,
Iwan Yuliyanto
Iwan Yuliyanto 
Waaah Subhanallah :)Selamat ya Dek Nana#Mohon maaf, telat banget membacanya ;(
Terimakasih, mbak Sari, semoga keberhasilannya menular ya :)Nanti rencananya secara berkala saya bikin jurnal belajar musik di sini.
Terimakasih, mbak Tuty. Salam balik buat keluarga ya :)Nana terlihat tinggi karena ia juga rajin berolahraga, diantaranya bulu tangkis, roller skating, dan jogging.Bulan lalu (Maret 2012) ia menjadi Juara 1 Lomba Lari Cepat pada Porseni SD se-Batam.
nanaaaaaaaaaaaaa…. congratz ya cantik 🙂
wah bangga sekali ya mas, nana baru 10th tapi terlihat tinggi badannya :)maaf ya mas jarang main2 ke sini, jadi telat2 deh komen nya 🙂 salam untuk keluarga 🙂
Insya’ Allah, Nana bisa, dulu sudah pernah mencobanya, nanti dicoba dimainkan khusus buat bude Prita :)Semoga menjadi kenangan terindah & termanis.Beberapa yg sudah di upload, bisa dilihat di sini.Sama-sama, mbak Prita, Terimakasih approvalnya, semoga bermanfaat, and always keep positive sharing 🙂
Mendengarkan musik yang dimainkan Nana membuat saya terlempar ke masa lalu…deja vu. Nana bisa mainkan Ballade pour Adelline buat bude? Terimakasih buat Nana dan terimakasih atas undangannya, pak.
Terimakasih, mas Tanto.Semoga semangatnya Nana menular juga ke Dek Qisthi ya. aamiin.
subhanalloh.. pinter dan cantik, Mas 🙂
Semoga menjadi awal yg bagus buat proyek masa depannya beliau ya…Terimakasih telah mampir, mbak Savitri.
Ayo tawarin ke murid-muridnya mbak Sari :)Sudah terbukti lho, he he he
Okey, wait ‘n see aja ya, mbak Sari. Tunggu pengumuman selanjutnya 🙂
Nana (10th) adalah putri kami yg pertama (dari 2 bersaudara), mbak Lessy.Adiknya perempuan, masih 6th.
Terimakasih, mbak Lessy, aamiin atas do’anya
Tepat sekali.Lho mbak Novi kok tahu? 🙂
waaah proyek Anty sukses niii…. ^^
anty heeee memang kereeeen, bajunya bagusssss
baru liaat postingan iniiii…keren banget nanaaaa…saya pengen lagu apa yaaaa?apa saja favoritnya nana deh.salam kenal ya nanaaa…
oalah..ternyata Nana yg jadi model di postingannya Anty yg saya lihat kemarin adalah putrinya mas Iwan tokh..
*melongo kagum*Subhanallah…hebat banget Nana. Cerdas dan cantik!
Putrinya manis sekali, Mas Iwan. Semanis ibunya, pastinya.
Terimakasih mbak Nita.Sekarang jari-jarinya sudah nyampai menjangkau nada satu oktaf 🙂
Terimakasih, mbak Imazahra.Semoga semangatnya mbak Ima itu menular dan terwujudkan pada generasi penerusnya (keluarga mbak Imazahra). aamiin.Kalo baca komen-komen di atas, eh.. apa komen sebelum postingan ini ya… mbak Irma (id penuhcinta) sharing kalo di negara yg ia tinggali sekarang (Kanada) ada jasa penyewaan alat musik. Jadi kalo gak cocok dg alat musik tsb bisa dikembalikan. Kalo cocok dan ingin memilikinya, bisa diangsur. Wah, seandainya di sini (Indonesia) ada jasa seperti itu pasti negeri ini banyak muncul pemusik-pemusik berbakat.
nanti Nana nyumbang lagi poto-pitinya ya buat melengkapi isi webnya.
Ibaratnya, mas Luqman ini wikimusic-nya MP, he he he, lengkap banget referensinya.
ha ha ha, jyan bakat dadi pemain ludruk tenan mbakyu yg satu ini
mbak Evia paling bisa aja ngasih perumpamaan… tapi kalo soal after taste, sepertinya masih kalah jauhlah dg olahan original recipe hasil kebunnya mbak Evia, he he he…eh, Nana juga pinter masak lho… masih tahap belajar sih… krn sering ngebantuin ibunya di dapur.
Terimakasih do’anya untuk Nana, mbak Samsiah…. dan bisa jadi baju bikinannya mbak Anty memang bikin Nana tampil lebih pede 🙂
baru liat postingan ini…Selamat buat Nana..Semoga makin mahir..permainan jarinya lincah banget di atas tuts
Wow, Nana kereen banget, Mas :-)*numpang komen*Dari kecil, pingin bisa main musik, apadaya dulu ortu belum mampu, sekarang jadinya seneng banget tiap kali nemu anak Indonesia jago main musik, hehehe 😀
masih under-construction mas luq 😛
Subhanalloh.. Berbakat ya, nana.. *takjub*Seneng bisa ikut nikmati penampilannya di sini. Go, nana.. Semoga makin berprestasi :)Baca komentarnya mas luqman jadi pengen ngikik deh. Mas yg satu ini emang hebat banget kalo udah ngomongin musik. Ga ada berentinya 😀
waahh… iya mba… asyik dengerinnya.. lebih bening suaranya..keren banget ya Nana.. makasih mba dah ditampilin disini.. *muah*
Aku kan pake fitur email alert. Jadi setiap ada apdet masuk ke email. Nah di bagian bawah email ada tampilannya youtube kalau ada yang ngelink. Itu yang aku klik. Tapi begitu meluncur ke postingan, gak ada. Nyuwun sewu cak Iwan, aku tampilin disini gak popo yo?Iyo gak popo, wong wis ono neng Youtube, ancen gawe umum *dijawab dewe*
di email mba? mana? mana? penasaran…nyeemm.. nyem..
Di postingan ini permainan electone Nana gak keliatan, tapi kalau di email ada.Ibarat makanan, mendengarkan Croatia Rhapsody lewat dentingan electone Nana seperti mengunyah makanan dengan rasa sophisticated dengan pelan dan penuh perasaan. Meninggalkan after taste yang terekam di otak.
senang dengar permainan pianonya… selamat ya Nana… semoga jadi pianis yg sukses…^_^ooh ini bajunya… penasaran mau liat… iya cantik banget.. anty top deh 🙂
Memang seru banget ya, mbak Feb, pengetahuan soal musik mereka cukup lumayan, tidak sekedar mendengarkan, tapi penikmat dan pemberi apresiasi yg baik.
Terimakasih, mbak Anaz.
Sama-sama, mbak Rien. Semoga semangatnya Nana menular ke dek Qilla ya. aamiin.
SubhanaLLAH…keren putrimu mas. Selamat ya buat Nana untuk permainan piano dan penampilannya yang cantik.Mengaminkan doa untuk Anty… seneng dengar kabar terbarunya ini :)Tfs untuk tulisan yang menginspirasi ini ya mas Iwan.
Mungkin iya mungkin tidak. Aku masih inget, pernah baca triknya untuk ngetik di komputer dengan menggunakan suara2 atau apa gitu. Kagum sekali dengan semangatnya. Coba tak baca2 lagi blognya. Matur nuwun cak Iwan atas linknya.
Jangan lupa dengan Stevie Wonder cak Iwan. Katanya tunanetra sejak lahir. Kata dosenku ASL (American Sign Language), orang2 dengan kebutuhan khusus seperti itu mata hatinya lebih peka. Mereka bisa mengidentifikasi sekitarnya lebih banyak dibandingkan dengan orang2 normal dalam waktu yang sama.Jadi misalnya begini:Dalam satu ruangan, si tuna rungu bisa mengidentifikasikan sejumlah orang dalam ruangan tersebut lengkap dengan perincian warna baju tinggi badan warna kulit warna rambut dsb. Dibandingkan dengan orang normal yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mengidentifikasi pada saat bersamaan. Katanya, karena mereka sudah terbiasa mengamati dan fokus dengan keadaan. Mempertajam indra visualnya.Dan dosenku itu adalah seorang tuna rungu sejak umur 10 tahun.
Apakah yang sampeyan maksud Ramaditya ?Ia masih aktif ngeblog sampai sekarang, bahkan jadi kontributor detik.com (detikinet)
Subhanallah!!!!Jadi deja vu. Dulu aku pembaca setia empinya seorang tuna netra. Lupa IDnya, gara2 ganti komputer. Karena di komputer yang dulu udah di bookmark. Ganti komputer, musti bikin bookmark dari awal padahal daftar bookmark udah banyak sekali, mungkin puluhan. Cak Iwan bilang sekarang ini, aku jadi inget lagi.
Thank you banget sharingnya, mbak Evia.Kalo membaca kisah mereka yang mampu menembus keterbatasannya memang bikin merinding. Salut dengan semangatnya.Jadi ingat, dulu pas sharing tentang pianist jazz Indonesia yang keliling tampil di beberapa tempat pertunjukan di Amerika, namanya Muhammad Ade Irawan, padahal ia seorang tunanetra; eh.. ndilalah kok ada MPer yang komen dan ia sendiri tunanetra, dan sudah membentuk band yang anggotanya Tunanetra, namanya BitBand. Link di sini.Muhammad Ade Irawan itu katanya jelas tidak bisa membaca not balok. Apalagi memahami teori-teori musik untuk orang normal, tapi kenyataannya ia dikenal sbg The Greatest Pianist Jazz.
*seru ngikuti perbincangan mas luq en mba ev
bapaknya seneng kannnn anaknya turunan bapaknya.. hahahahahahahahaha
Selamat buat Nana…Subhanallah… saluttt eui..mau dengerin dulubajunya juga cantik 🙂
Terimakasih, mbak Embun.Oiya, sekarang mas Pandu umur berapa? Hobbynya apa?Apakah sama dengan mas Raihan hobbynya?
Santai aja… diskusinya asyik kok 🙂
Sebelumnya, terimakasih sharingnya, mas Luqman.Saya akan bikin jawaban atas sharingnya ini secara terpisah ya.., postingan tersendiri tentang bagaimana sikap orang tua ketika sang anak belajar musik.Sebenarnya juga sudah masuk agenda untuk menulis tentang parenting :)Sekedar tips singkat, ketika Zahra belajar biola, perlu ditanamkan kecintaan pada alat musik itu melalui video-video yg dilihatnya. Biasanya sang anak adalah peniru yg ulung. Kalo dirasa video penampilan Vanessa Mae atau Bond terlalu seksi buat sang anak, alternatifnya bisa dicari lewat video2 youtube yg menampilkan performance anak-anak memainkan biola. Dengan begitu Zahra bisa melihat dan membedakan mana yg benar & salah. Makin sering ia nonton, bisa makin cinta dg biolanya, apalagi mendengarkan lagu-lagu kesukaannya.Nana sendiri sering juga nonton video2 konser piano atau drama2 musikal. Biasanya setelah nonton, kami bahas bareng, padahal maksud hati ingin ia segera mencobanya apa yg ditontonnya tadi. Dg komunikasi yg baik, sang anak pasti akan tergerak untuk mempraktekkannya.
*melongo takjub baca penjelasannya mas Luqman*Aku dengerin musik sebatas sebagai penikmat tanpa memperhatikan bagaimana alat musiknya dimainkan. Sampe akhirnya diskusi sama mbak Niez di review film August Rush dan kemudian nonton filmnya. Terpesona dengan permainan gitarnya August yang nyeleneh yang ternyata dimainkan secara stunt in oleh Kaki King. Mas Luqman, di August Rush diceritakan kalau August gak ada latar belakang pendidikan sama sekali. Dia bermain musik dengan mengandalkan telinganya. Bapak ibunya pemusik. Apakah mungkin dari sini August mendapatkan bakat kepiawaian bermain musik?Waktu baca biografinya Kaki King, dia main gitar dari umur 5 tahun. Bakatnya ini kemudian dipoles lewat pendidikan formal, jadi makin kinclong aja permainannya. Gitar Gibson Les Paul, wah gitar keren itu. Aku tahunya dari Padi karena dipake sama Piyu yang fanatik sama Gibson Les Paul. Sebagai alumni dari SMP yang sama dan sebagai arek Suroboyo, aku ngefans berat sama Padi. Pemusik2 yang dipaparkan mas Luqman di atas seperti Extreme di More Than Word dan Eddie Van Halen, ndilalah sangat akrab di telingaku. Tapi ya gitu deh, sebatas sebagai penikmat saja. Setelah dijelasin gini baru mengerti. Matur nuwun yo. Intinya selain pendidikan dasar, perasaan ikut berperan ya? Aku pernah menonton film tentang perjuangan empat orang seniman tuna rungu di Amerika untuk tampil manggung di hadapan publik umum. Dua dari seniman tersebut adalah penyanyi rock dan rock band. Mengikuti kisah perjuangan mereka, bulu kudukku merinding. Salah satu live performance mereka
selamat ya Dek Nana…..Mas Pandu bilang : weiiss manteeep. keren Ma….kalau Mas Raihan hanya senyum-senyum sajamaju terus ya Dek……
Mbak Evie, meski ada orang yang nggak punya latar belakang pendidikan seni sama sekali tapi jago maen musik, aku jamin mereka pasti ngerti tangga nada, soalnya nada mayor dan minor itu nggak bisa dimaenin sembarangan. Orang awam mungkin cuma ngerti do re mi fa so la si aja, tapi gimana kombinasi 7 nada itu dimaenin? Gimana maenin misalnya nada dalam basis A minor? Apa konbinasi nadanya ngasal aja asal enak dimaenin? Sumpah Mbak, aku nggak ngerti, makanya aku diem ketika ada orang bicara tentang musik. Soalnya ada rahasia kunci-kunci tertentu yang nggak boleh dimaenin, dikombinasiin. Kalo masih nekat juga maenin, dijamin lagunya fals dan nggak enak didenger. Kunci-kunci lagu metal pun juga punya aturan tersendiri meski buat kebanyakan orang bilangnya musik metal itu terlalu berisik, nggak punya irama, padahal itu udah jadi cirinya musik metal, distorsi nada. Balik ke cerita tentang Kaki King yang Mbak Evi ceritain itu, aku yakin deh, meski dia nggak punya latar belakang pendidikan musik, dijamin dia ngerti bagian-bagian yang nggak dikuasai orang awam tentang musik, persis seperti yang aku ceritain di awal. Ngeliat film August Rush, yang pertama aku liat alatnya, Gibson J-200 Accoustic yang memang bagus. Kalo ditanya aku tau dari mana, keliatan banget dari bridge gitar (sambungan senar di paling bawah di badan gitar), tipe J-200 itu emang beda sendiri, ngelengkung unik. Toh pembuat gitar keren ini, Orville Gibson memang pembuat gitar yang terhebat pun sampe sekarang. Banyak musisi-musisi ternama pake alat ini, apalagi gitar electric-nya, Gibson Les Paul-nya, mimpiku tuh bisa kebeli, tapi harganya emang mahal banget… Tapi lagi-lagi, alat bagus kalo kemampuan minim ya percuma. Alat bagus aja nggak cukup, harus didukung sama skill bermusiknya juga yang harus hebat. Nuno Bettencourt, gitaris bandnya Extreme itu lumayan aneh maen gitarnya di lagu More Than Word, lagu yang ada di album Extreme II: Pornograffiti tahun 1990. Ini lagunya di bawah…Nuno sukses dengan permainan aneh di gitar akustiknya lewat lagu More Than Word, sampe Extreme pun akhirnya dikenal di mana-mana. Cara pemilihan kunci dan nada yang diambil Nuno pun sederhana, terkesan gampang tapi cara maeninnya nggak sederhana. Maen di nada dasar G, tapi petikan gitar disertai gebukan tangan ke body gitar ini yang sulit, rumit dan nimbulin suara seolah campuran gitar sama perkusi. Teknik-teknik begini jelas dipelajari sama orang-orang yang basic bermusiknya udah mumpuni, cara main gitar secara normal, pasti Nuno udah kuasai lebih dulu. Adalagi di fenomena musik terutama musik rock itu teknik bermain gitar ala shredding, nada-nada dipetik secara cepat seolah jari-jari itu kayak nari di atas fret. Belom lagi teknik sweeping yang bener-bener kayak orang nyapu, nada di-“genjreng” secara cepat tapi perpindahan nada dilakukan secara bersamaan. Eddie Van Halen juga sukses mengenalkan teknik nggak normal bermain gitar dengan cara typing, maen gitar kok kayak ngetik. Pengembangan-pengembangan teknik begini jelas dikuasai sama orang-orang yang udah lebih dulu menguasai teknik normal bermain gitar secara biasa. Aku yang kemampuan bermusiknya cuma pas-pasan tau diri, bukan bakatku di musik, aku nyadar kalo nggak berbakat, lah wong belajar teknik normal aja masih ngos-ngosan apalagi udah berinovasi skill segala. Aku ngeliat Nana di sini teknik normal bermain piano dikuasai banget sama Nana, satu waktu bisa aja Nana berimprovisasi skill untuk teknik bermain pianonya, itu sah-sah aja, toh teknik bermain normal udah dikuasai lebih dulu. Untuk kasus anakku Zahra, aku pengennya dia nguasai dulu teknik bermain normal, bukannya langsung berinovasi skill bermain dengan cara yang nggak normal. Toh Vanessa Mae aja maenin biolanya masih dengan cara normal kok, begitu aku bilang ke Zahra. Dibilang keras kepala ya sudah, aku ya ngalah, sak karepmu lah, toh gurunya juga mendiamkan malah ngebiarin cara maen anehnya ini. Aku pan nggak ngerti musik, apalagi ngajarin musik, ya serahin aja sama yang ahlinya. Buat Mas Iwan, maaf ya halamannya jadi ajang ngobrol aku sama Mbak Evi, kepanjangan pula ngomentarinnya… Maaf banget.
Mas Luqman, sampeyan udah pernah nonton film August Rush? Mbak Niez pernah nulis reviewnya disini: http://rengganiez.multiply.com/reviews/item/19Di situ si anak kecil sebagai pemain utama gak ada latar pendidikan musik sama sekali kemudian memainkan gitar dengan cara nyeleneh. Kalau sampeyan tahu pemain gitar perempuan namanya Kaki King, itu juga sering memainkan gitar dengan cara nyeleneh. Kaki King juga yang menjadi pemeran pengganti August (tokoh si anak di film August Rush). Tambahan info: Salah satu yang menggarap score music Into The Wild adalah Kaki King yang menciptakan Doing the wrong things.Nyeleneh tapi kalau nyaman dan enak di dengar, hajar aja bleh. Ini sosoknya Kaki King nemu di sini: http://www.huckmagazine.com/blog/kaki-king/
Nggak bisa dibuka Nty…
Nice banget… Masih muda, capable di musik, hal yang menarik. Jelas peran orang tua juga yang ngebentuk. Kapan waktu kita ketemu, aku mau konsultasi sama Mas Iwan gimana caranya memoles bakat musik anak ya. Aku agak kelimpungan numbuhin minat seni terutama musik ke anakku Zahra. Bolak-balik ganti alat musik, sekarang belajar biola, udah setahun belajar, cara maeninnya aneh pula, kayak maen cello, ditaruh di paha bukannya di pundak. Aku tanya gurunya salah apa nggak, gurunya bilang ini bentukan nyeleneh anak, biarin aja senyamannya. Istriku bilang nyelenehnya turunan bapaknya… Halah!
udah dibales PM nya y mbak evia.. 😉
Nahh… semoga sang desainer gak keberatan meng-ekspor produknya ke negeri Paman Sam 🙂
Langsung saya edit 🙂
mbak evia websitex http://www.mirantyjanuaresty.com bukan pake z tapi memang underconstruction..launching akhir oktober ini i.Allaah 🙂
Ternyata Any kontakku. hehehehehe.Cak Iwan, link yang http://www.mirantyjanuarezty.com kok gak bisa diklik ya?
wuihhhh baca postingan ini gak bisa disambi. Baca kemudian dengarkan musiknya. Dan dikunyah pelan pelan. Nana sangat menikmati permainan pianonya, terlihat betul kalau tanpa beban dan komposisi yang dimainkannya enak untuk dinikmati ya. Saya bukan tipe penikmat musik klasik yang sulit untuk dicerna seperti permainannya Teddy Wijaya. Sulit bagi otak saya untuk menjangkau :)Maju terus dan tetap bersemangat untuk Nana. Tentu juga untuk bapak ibunya yang telah memfasilitasi.Disainernya keren. Saya jadi kepengen pesen juga, kerudung yang khas Indonesia. Mau gak ya?
Terimakasih do’anya, mas Rama.wah… adiknya bisa menjadi sahabat penanya Nana tuh, mas Rama. Berarti sama-sama kelas 5SD juga.Ayo sama-sama semangati adiknya untuk terus berprestasi, mungkin bisa dalam hal lain yang adiknya sukai dan potensi & bakatnya terlihat di sana.
Banyak yg bilang begitu sih, mbak Nana 🙂
mbak Arie, terimakasih ya… :)Semoga kelak Nana bisa menghibur TJ dan menularkan semangat.Soal profesionalisme mungkin sudah jadi komitmennya sang desainer ya 🙂
Alhamdulillah, terimakasih do’anya, mbak Afifah. Barakallah untuk kita semua. aamiin.
wah, sharingnya mengharukan sekali.Kisahnya bisa dibikin postingan khusus nih, mbak Anty.Semoga cita-cita almarhum ayahmu bisa terwujud pada putra/putrimu kelak. aamiin.Nanti kalo Nana ikut competition di Jakarta datang ya.. sekalian kopdar.Oiya… nanti Nana juga mau ngasih hadiah terimakasih buat desainernya, berupa koleksi video-videonya. Tunggu ya… Setelah menyelesaikan nomor “Fight of the Bumblebee” hadiah akan dikirim. Atau mbak Anty juga pengen request lagu untuk dimainkan Nana? biar nanti jadi satu cd sama album kompilasinya 🙂
Terimakasih, mbak Yuni, semoga semangatnya Nana juga menular ke murid-muridnya mbak Yuni. Dan keberkahan untuk semuanya. aamiin.
Mudah2an nanti Nana bisa kopdar dg mbak Miftah, ia lahir di RS PKU Muhammadiyah, Jogya lho 🙂
Bermusik tanpa meninggalkan prinsip syar’ie ya… 🙂
Aamiin… Allahuma aamiin… atas do’anya.Semoga mbak Miftah dimudahkan untuk mendapat & menjaga amanah-Nya dg baik, dan menumbuhkembangkan menjadi pribadi yg unggul.oiya, tadi pagi saya tanya Nana kalo kak Miftah mau request lagu lagi. Nana jawab: Boleh katanya 🙂 Hayoo… lagu apa? 🙂
Terimakasih do’anya, mbak Julie.
Bener banget mbak Dwi, potensi dan talentanya mbak Anty sudah kelihatan dari hasil karyanya. Halus banget :)Silakan kalo mau pesen khusus buat Ririn, bisa di-customized sesuai kebutuhan klien :)Oiya… tentang guru les biola private buat Ririn, hari sabtu kemaren saya baru sempet nanya teman saya. Ia ternyata sudah penuh dg murid-muridnya. Untuk sementara belum bisa membuka pendaftaran. Tapi ia merekomendasikan temannya. Kalo mbak Dwi tetap ingin agar Ririn bisa les private, nanti saya pm nomor teleponnya. Silakan nanti ngobrol langsung aja sama beliau.Semoga semangatnya Nana nular ke Ririn. aamiin.
Terimakasih atas do’anya, mbak Elaine.
Terimakasih ya, mbak Winny.
Terimakasih do’anya, mbak Rinda. Ayo sama-sama menjaga semangat anak-anak agar mereka tetap termotivasi untuk terus berkarya.
Siip… insya’ Allah, nanti saya pm ya… nunggu konfirmasi pemenang satunya lagi 🙂
Terimakasih, mbak Nura.Tadinya memang ada kekuatiran kami begitu, yaitu datang groginya karena ratusan mata penonton menatap ke stage. Alhamdulillah… ia bisa tampil tenang. Beda banget kalo tampil di tengah mall. Nana beberapa kali tampil disitu. Kalo di Mall khan kadang orang gak fokus, karena tujuannya memang sekedar jalan bukan nonton pertunjukan.
Terimakasih, mbak Helene. Kebanggaan kita sebagai orang tua adalah kalo sang anak merasa bangga atas pencapaiannya itu, dan ia bersemangat untuk terus membuat sekelilingnya bahagia.Semoga Hugo & Yves juga terus semangat meningkatkan prestasinya.
Terimakasih, cak Moes 🙂
Aamiin… allahuma aamiin. Terimkasih do’anya, semoga demikian juga buat mbak Ferina sekeluarga.
Terimakasih telah menikmati dentingannya, mbak Feb.Kelak mungkin bisa ngiringin Nathan nyanyi juga ya 🙂
Go entrepreneur !
Terimakasih sarannya, mbak Danti.Kalo gitu stay tune di channel ini ya… insya’ Allah, akan saya bahas juga :)Intinya, bermain musik itu bermanfaat atau tidak, itu tergantung sikap mental yg barengan ditanamkan kpd sang anak dlm proses tumbuh & kembangnya.
Terimakasih do’anya, mbak Kristin. Semoga Anna juga demikian, bisa keliling dunia berkat potensi dan bakatnya.- – -mbak Anty memang paling tahu kebutuhan klien-nya, padahal jarak jauh… intuisinya ketika melakukan proses pengukuran baju patut diacungi jempol.
Terimakasih, mbak Ivon, semoga semangatnya Nana juga menular.
Gap papa, ayahnya disebut belakangan :)Ibunya memang paling banyak berperan menanamkan sifat & karakternya, karena waktunya Nana memang lebih banyak dg ibunya. Saya sih cuma moles skill-nya saja :)Nana memang suka warna-warna yg cerah dan girly, mbak Shanti, dan Alhamdulillah… sang desainer bisa memahami kebutuhan kliennya 🙂
Terimakasih ya..Awas lho kalo mbak Sefa gak datang acara makan-makan 🙂
Wah,ternyata bajunya didesain mbak anty. CantikNana tampil anggun.Sukses terus,dek.Btw,nana seumuran dengan adek saya yang cewek.
Wow, selamattt !Nana mirip kali yah dengan ayahnya.
wahhh selamat ya Nana untuk permainannya yang keren…juga Anty selamat untuk pekerjaan yang memuaskan…
Barakallah…. Bajunya lucu juga :)TETAP BERKARYA 😀
Dear Nana, Mas Iwan dan Bunda Nana Makasih, Jazakillah khayyr atas kepercayaannya kepada saya untuk ini, it really means a lot to me. Mengerjakan gaun nana seperti mendesain dan menjahit mimpiku sendiri…waktu kecil dulu, almarhum ayah memintaku untuk les piano tapi aku mbandel lebih suka naek gunung dan berpramuka ria hehetapi pas remaja (saat itu ayahku sudah tidak ada) ketika liat di TV seorang pianis perempuan yg cantik memainkan jarinya diatas tuts piano aku jadi membayangkan seorang muslimah berjilbab memainkan piano daaaaaaaaan terwujudlah dalam nyata: seorang nana yg hebat & cantik dengan aku sebagai costume designer-nya, actually it’s an honor to me, makanya waktu ngerjain dress ini semangat banget dari desain coret2, ke desain corel sampe beli bahan, cari pita dan jait aku sangat BERSEMANGAT! gak merasa repot, really happy 🙂 Semoga berkesempatan jadi costume designer nana lagi ya… atau mungkin dek sasa heheheini juga sebagaian dari misiku dalam butik ini… agar muslimah tampil percaya diri dan bisa mengenakan busana terbaiknya tanpa meninggalkan prinsip syar’ieBarakallah untuk skill-nya nana, semoga mengharumkan Dien dan bangsa…Seneeeng liat nana disana meski lewat video, semoga kelak bisa kopdaran yaaa
Subhanallah kagum dengan Nana dan Anty…Semoga berkah semuanyaaa…Amin ya Rabb
Pengen comment lagi ah,Dek Nanaa…I admire you since my first sight.. Love u…LOve u…LOve u…
She’s the only one jilbaber’s girl…Love you so much Dek !! *terharuambil tissue….
Subhanallah…bangganya dengan Adikku yang satu ini…Smoga semakin sholeha dan berprestasi ya Dek yaa…*Wishing all the best buat Dek Nana…smoga besok anakku kelak juga begitu ya Mas Iwan…hehe
Waduh seneng deh bacanya. Selamat untuk mas Iwan sekeluarga! Juga buat disainernya yang profesional. Sukses selalu!
Ternyata mbk Anty aka nyonya Mip2 ini disainer toh? Baguuuus banget, dan warnanya itu loh…buat Nana spt princess hehe…*Nana di SD mana ya Pak? Mdh2an prestasi Nana nular ke Ririn ya hehe
subhanallah, nana sangat anggun.. alhmadulillah, sukses buat nana. 🙂
Selamat ya buat Nana 🙂
Masya Allah, cantik, anggun, dan keren, baik Nana maupun permainan pianonya…. semoga semakin berprestasi!
hhihi.. boleh boleh ^^
selamattt, nana keren :), permainan pianonya cantik dan nana juga tampak begitu percaya diri.
iyah betul..kepercayaan diri yang seperti ini yang harus ditumbuhkan sejak dini….
aaamin…ya robala’lamin…semangat terus belajar…^^
Selalu merasa bangga jika ada anak-anak Indonesia yg berprestasi, kali ini ucapan selamat buat Nana, umur 10 tahun, permainan pianonya beneran cantik, juga pemilihan busananya.
Mantabs permainan Nana.. [komentar sangat sederhana]
mbak Ai memang hebat dan cerdas :)Rewardnya…. gimana kalo saya kirimin koleksi video permainannya Nana ya, lumayan banyak lho… gak semua diupload di Youtube + kompilasi video-video pianist dunia.
Terimakasih, mbak Nina.Semoga juga kenal sama yang bikin baju :))
Alhamdulillah…. ini juga support dari mas Miftah & mbak Anty yg menambah kepercayaan diri Nana pas tampil.Ia betul, mas, pas ditengah – tengah temponya ada yg ketinggalan. Mungkin karena duduknya gak nyaman, dan ia kesulitan menginjak pedal piano. Jadi, rada complicated, he he he, tapi… Alhamdulillah ia bisa tampil tenang.Beberapa karyanya Maksim yg sudah pernah dimainkan bisa dilihat di sini. Sebentar lagi menyusul upload karya Maksim lainnya, yaitu “Fight of the Bumblebee” dan “Leeloo’s Tune”.Yg main nge-blues saya potong, aslinya panjang durasinya, biar durasi gabungan ini gak jadi panjang. Yang Tedy Wijaya memang penguasaan panggungnya boleh juga, masih muda dan berbakat.Aamiin… atas do’anya.
Terimakasih, mbak Arni.Semoga semangat dan prestasinya Nana juga menular ke Prema. aamiin.Tadinya kami sempat khawatir kalo Nana grogi, krn ruangan padat banget penontonnya. Alhamdulillah, ia bisa tampil dengan tenang dihadapan ratusan penonton.
Maasya Allaaah…….Nana cantik, u’re so talented, smoga Allah memberkahimu, ayah dan ibumu ^_^
Terimakasih, mbak Fetry.Kalo Bintang dan Ambu-nya pengen pesen baju + jilbab gak perlu jauh-jauh, cukup kunjungi MP-nya sang desainer itu, desainnya bisa di-customized 🙂
Wah, sampeyan itu memang jeli juga ya… tadinya saya mau kasih penjelasan di postingan atas.Betul, Nana bilang juga gak nyaman, ia merasakan piano dan bangkunya ketinggian, sehingga ia hampir tidak menggunakan pedal piano karena kakinya gak sampai, rada gantung :DPadahal kalo ia bisa memanfaatkan pedal piano, bisa merasakan kelembutan nada sustain-nya (yang rada panjang bunyinya).Piala dan piagam itu penghargaan buat semua peserta yang tampil di situ, ini bukan kompetisi, jadi tidak ada kategori pemenang, karena ini konser bersama. namun demikian, untuk bisa tampil di sana perlu submit video dan panitia menyeleksi kelayakannya.
Thanks, mas Romi. Masih banyak yang harus dipoles 🙂
Thanks do’anya, mas Priyo.
aku menikmati setiap detingan pianonya ^_^
Kakak sekedar mengenal nada sejak usia 4,5 tahun.Kemudian serius belajar piano, sejak usia 6 tahun. Kami mengajarinya not balok & sight-reading dan juga beberapa lagu-lagu klasik sederhana.Dan mulai kursus di luar sejak usia 8 tahun. Kursus di luar itu perlu, teh, agar sang anak cepat berkembang mental keberaniannya melalui sosialisasi dirinya. Nana sudah terbiasa tampil di atas panggung. Bayangin aja, di ruangan yg padat penonton itu, ia seakan tampil tanpa beban.
bentar… videonya masih loading
bajunya.. mantap.. go anty 🙂
Akhirnya selesai juga nontonnya, idem sama komen2 positif di atas2 pokoknya. Hehe. Pak Iwan kali lain dibahas dong manfaat bermain musik utk perkembangan anak 😀
huaaa Kak Nana hebaattt!! maju terus ya Kak keliling dunia bermain piano! Mas Iwan dan Istri juga hebat bisa mendidik Nana untuk fokus di dunia yang dia senangi *good job Mas! :)bener deh..desain-nya Anty bagus yaa 🙂
Keren dn penampilan juga bjunya cntik 🙂
Nana memang suka sama karya-karyanya Maksim yg berjenis classical crossover. Itu memang pilihannya sendiri, mbak Tin. Ya awalnya sih pengaruh orangtuanya yg keseringan muter Maksim di ruang keluarga :DIa sendiri sebenarnya suka memainkannya kalo pake elctone, sehingga bisa diselingi dg backing track. Permainannya dg electone yg pake backing track sudah di sharing di sini (Youtube).
Wih…Nana hebat …gak kalah hebat adalah ibu+ayahnya *gpp ya Ibu disebut duluan :-D* yg sudah mengarahkan dan memfasilitasi Nana agar berkembang *keplok2 ahtambahan :bajunya kereeeenn….keliatan anggun dan cucok untuk acara resmi tanpa meninggalkan kesan anak2 🙂
Terimakasih, Teh AyudiahSemoga semangatnya Nana menular ke Kirei ya… aamiin.ntar kalo pesen dibikinin baju buat Kirei dan Teh Ayu gak perlu jauh-jauh… udah ada desainernya di MP 🙂
Selamat yah om makan2
hwaa… Nana hebat! Pak iwan hebat! Anty hebat! Sy juga hebat yaa karena menebak dengan benar? Hehehe… *sambil mikirin minta reward apa, loh? 😛
Terimakasih, mbak Intan.Sekedar tang-ting-tung mengenal nada sejak usia 4,5 tahun.Kemudian serius belajar sendiri sama kami, sejak usia 6 tahun. Mengajarinya not balok & sight-reading dan juga beberapa lagu-lagu klasik sederhana.Dan mulai kursus di luar sejak usia 8 tahun agar bisa berkembang juga keberanian sosialisasi dirinya.
Aamiin… terimakasih, mbak Tin.Nana emang nge-fans banget ama Lang Lang dan juga Maksim. Tahun ini sharing videonya di youtube masih fokus ke karya Maksim (sepertinya sudah 4 karya Maksim yg sudah di sharing), tahun depan baru beberapa karya Lang Lang. Tentunya masih yg mudah – mudah, gak menyulitkan dia. Lha wong masih tahap belajar kok :)Iya, mbak Tin, baju & bawahannya lembut banget, ada corak butterfly, dan pita-pita. Semoga mbak Anty menjadi top desainer dan membantu teman-teman MPer lainnya. aamin.
Cukup saya sharing durasi 11 menit aja ya. Sebenarnya videonya banyak yg diambil, mbak Niezt, hampir semua penampilan dicapture untuk bahan belajar Nana.Ada juga yg membawakan Secret-nya Jay Chou, hingga Fight of the Bumblebee.Tapi sayang, saking padatnya penonton, hingga gak ada tempat buat naruh trimpot handycam, jadi pas diambil gambarnya banyak shaky-nya, terutama kalo ada yg misi numpang lewat 😀
Terimakasih penyemangatnya, mas Wib 🙂
kereeeeen..Nana keren dan yang bikin baju juga keren ;))
Nana paling kecil yah pas tampil rame2 dipanggung itu?wah kecil2 cabe rawit euy
wah Nana cantik banget dengan baju ituemang dasarnya Nana itu cantik, plus bajunya juga bagus :-)Liat penampilan nana, terlihat profesionalmaju teru Nana sayanghebat………
Aiiii…Alhamdulillah…Nana cantik ya, berbakat pula…gk salah kalo Nana masuk ke golongan umur 12 tahun mas…skill nya udah mantep…tinggal latihan tempo…apalagi main lagu favorit aku di debut nya Maksim…cucok…=DTedy Wijaya mantep y, yg main musik blues juga keren (preferensi pribadi atas musik =D )…Anyway, makasih y mas iwan atas kepercayaannya…mudah2an kita semua selalu diberikan sukses keberkahan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat…aamiin =)
nananya keren dan cantik,bajunya juga cantik 😉
Mantebz, meski tampak kurang nyaman dengan posisi bangku-piano yg dikit ketinggian buat dia.Untuk kategori apa piala itu Bung? Selamat buat Nana, dan busana cantiknya.
Nice talent of Nana.n_nb
kerennnnnnnnnnnnmusik bener2 menyatukan…
salut buat nana, sukses terus ya
dari umur berapa kursus pianonya kakak?
itu lagu croatian rhapsodi susah oi.. nana pilih sendiri ya..
aduuh kakak cantik bangetttt..mirip sm kang Iwan yah.. hehe..dan kostumnya baguss:)
lucu lihat nana paling kecil ditengah pake jilbab sendirian..
Wuih nana hebat….. Btw dah brp lama kursus pianonya mas iwan?
hebat nana.. jempol umur 10 masuk sesi 12 tahun keatas.. keahliannya diperhitungkan nih.. semoga bisa lebih hebat dari langlang ya..keren ya bajunya.. ternyata rancangan anty.. jadi deh citacitanya jadi desainer..
reload dulu ah…
ini gambarnya ga keluar keluar kang…*koneksi lemot……:(
Wuihh nana cantik…*sambil nunggu video muter*
wuahhh… keren putrinya mas Iwan
Alhamdulillah… akhirnya bisa posting hari ini. Karena videonya baru sempat diunggah tadi malam.Terlalu banyak distraction minggu ini 🙂