Di halaman depan terdapat Catatan Penulis:
Depopulation Program, Codex Alimentarius, Georgia Guidestones, Nama Bahan Kimia, Produk Transgenik, Skandal Korporasi Multinasional, dan… Ratusan Saintis Dunia yang Meninggal Misterius dalam Novel ini adalah NYATA!
Di cover belakang tertulis:
DEPOPULATION PROGRAM ADALAH NYATA!
Tahukah Anda jika Vaksin, Obat-obatan Medis, banyak Makanan dan Minuman, ternyata disusupi RACUN yang sengaja dibuat untuk membunuh kita?
Tahukah Anda, untuk menipu konsumen, MSG punya 20-an nama yang berbeda?
Tahukah Anda, jika pemanis buatan Aspartame adalah racun bagi tubuh?
Tahukah Anda, jika persetujuan FDA atas Aspartame disebabkan konspirasi Gedung Putih?
Tahukah Anda jika pencetus program KB, Dr. Margareth Sanger, seorang rasialis pendukung pembunuhan terhadap orang negro, orang cacat dan lemah?
Tahukah Anda jika HIV sengaja diciptakan untuk memusnahkan etnis asli Afrika?
Tahukah Anda jika berbagai jenis vaksin yang disuntikkan ke tubuh manusia terbuat dari bahan-bahan berbahaya dan menjijikkan?
Tahukah Anda jika ratusan saintis dunia tewas selama dua dekade terakhir ini?
Jika Anda masih tidak percaya dan menyodorkan banyak analisa yang menyangkal semua ini, maka Anda telah ditipu habis-habisan oleh Disinformation Unit CIA yang memang bekerja untuk menipu dunia. Novel ini akan mengubah pandangan hidup Anda agar lebih sehat dan waspada.
**************
Novel ini berangkat dari fakta-fakta ilmiah dan nyata, untuk itu telah dilengkapi ratusan catatan kaki dan rujukan yang bisa ditelusuri para pembaca jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang satu topik, baik berupa situs di internet, maupun literatur cetak. Di novel ini juga banyak disajikan data Daftar Kematian Saintis Dunia lengkap dengan kronologis kematian misteriusnya, tentu saja bagi penikmat teori konspirasi, novel ini sangat menarik untuk dibaca.
Bagi penulis, novel adalah cara baru untuk menyampaikan kebenaran. Buat para skeptis teori-teori konspirasi silakan Anda berpikir ulang setelah membaca novel ini, bisa saja Anda selama ini telah masuk perangkap Disinformation Unit CIA yang telah menguasai media. [Klik: Propaganda and Disinformation: How the CIA Manufactures History dan Video: CIA Influence on the Mass Media: How Disinformation Campaigns Work terdapat tiga seri video.
Tokoh utama di dalam novel ini ada tiga orang, yaitu:
- George Marshall, seorang pria mantan elit militer Australia (Australian SAS), snipper, yang menyesal bergabung bersama pasukan koalisi multi-nasional dalam penyerangan ke Afghanistan memburu Osama bin Laden pasca tragedi 9/11. Setelah mundur dari dunia militer, ia bekerja sebagai investigator untuk sebuah firma asuransi yang berpusat di London. Dan akhirnya menjadi novelist.
- Dr. Alda Adrina, Mantan kepala sebuah tim riset biomedis yang merupakan unit dari Lembaga Riset dan Teknologi yang berpusat di Indiana, AS. Kemudian menghabiskan seluruh waktu dan perhatiannya di laboratorium pribadinya (sebagai seorang scientist).
- Profesor Lombardo, scientist yang fokus pada penelitian senjata biologi.
Dengan berlatar kota-kota di negara Italia dan San Marino, novel ini bercerita petualangan George dan Alda ketika dalam kejaran CIA, yang ingin mendapatkan microchip yang berisi dokumen super rahasia mengenai Depopulation Program. (Pengurangan populasi penduduk dunia, dan mempertahankan populasi dunia pada angka 500 juta jiwa saja agar seimbang dengan sumber daya alam).
Di dalam novel ini juga diceritakan rencana elit globalis dalam mewujudkan The New World Order melalui Depopulation Program yang dijalankan dengan beberapa cara, antara lain:
1 |. Cara lambat adalah dengan memasukkan racun ke dalam obat dan makanan kita, dan racun tersebut dipropagandakan aman untuk dikonsumsi.
Contoh: MSG (yang secara kontroversial dinyatakan aman oleh FDA), Aspartame, Siklamat. Kemudian dengan menyebarkan wabah penyakit, seperti virus ebola di Afrika, sapi gila, flu burung dan wabah penyakit yang berskala besar.
2 |. Cara cepat adalah dengan cara rekayasa konflik atau bencana alam.
Contoh: Perang Irak, Perang di Afganistan, bahkan Joe Vialls berpendapat bahwa bencana alam tsunami di Aceh adalah bencana alam artificial. Dengan dua tulisannya berjudul “Did New York Orchestrate The Asian Tsunami?” (Joe Vialls, 5-6 Januari 2005) dan “Why the March 8.7 Quake Did Not Cause a Tsunami” (5 April 2005). Tidak lama setelah menulis artikel itu Vialls ditemukan tewas di Perth 17 Juli 2005. Dan semua issue tersebut bisa disangkal oleh Disinformation Unit CIA. Original site: http://www.joevialls.net/sumatra/earthquake.html dan http://www.vialls.com/subliminalsuggestion/tsunami.html telah ditutup setelaj Joe Vialls meninggal dunia.
Detail tentang rekayasa bencana alam, secara ilmiah dipaparkan mulai pada hal. 370 novel ini, diawali penjelasan tentang proyek HAARP (High-frequency Active Auroral Research Program) yang merupakan salah satu obsesi teknologi tertinggi kaum globalis untuk bisa menyaingi Tuhan dalam mengatur bumi ini. Situs resminya di www.haarp.alaska.edu. Proyek yang dimulai tahun 1993 ini diproyeksikan bisa beroperasi secara sempurna pada tahun 2012-2013. Proyek HAARP dibangun untuk menyediakan fasilitas eksperimen tentang fenomena ionosfer yang akan digunakan untuk menganalisa karakter cuaca bumi serta mengembangkan teknologi pemutakhirannya untuk tujuan komunikasi dan pengintaian iklim. Namun bagi banyak pengamat militer, mereka curiga jika fasilitas tersebut secara diam-diam dipakai oleh Amerika untuk mengembangkan senjata pemusnah massal yang memiliiki kemampuan mengendalikan dan menciptakan bencana alam artifisial seperti banjir, wabah kelaparan, perubahan ekstrem cuaca, gempa bumi, atau kekeringan, dengan cara memanipulasi penguapan air dan sebagainya. Rupanya teknologi ini yang mengilhami Sidney Sheldon menulis novel “Are You Affraid of the Dark?” yang bercerita tentang konspirasi pemanasan global.
Terutama pada adegan perburuan oleh agen-agen CIA terhadap ketiga tokoh utama di atas, seperti menyaksikan adu strategi ala film-film James Bond dan kecanggihan teknologi ala film Eagle Eye, sehingga novel ini cukup menarik, seru dan menegangkan untuk dibaca, dengan tagline: Agenda Tersembunyi Pemusnahan Manusia
Salam hangat tetap semangat,
Iwan Yuliyanto
25.12.2010
——————————
Artikel terkait dengan novel ini:
[…] https://iwanyuliyanto.wordpress.com/2010/12/26/novel-codex-konspirasi-jahat-di-atas-meja-makan-kita/ Tahukah Anda jika Vaksin, Obat-obatan Medis, banyak Makanan dan Minuman, ternyata disusupi RACUN yang sengaja dibuat untuk membunuh kita? […]
buku ini buat sayya galau,,, :)))kebiasaan dan ke”akrab”an dengan zat2 makanan – yang ternyata berbahaya- telah lama terjalin, bahkan sejak masih dalam kandungan si Emak, nah sekarang jadi bingung, takut, waspada dsb campur aduk degh,,,but eniwei, aq usahakan dengan tekad dan semangat untuk perlahan mengurangi, oh aspartame & benzoat, maafkan aku yang telah salah menjalin ikatan cinta diantara kita kala itu,,, :)))
Iya, novel, mbak Lessy.Bagi penikmat teori konspirasi, buku ini bisa membuka wawasan. Namun bagi yang tidak sependapat dg teori konspirasi, buku ini cukup menghibur karena cukup menegangkan perjalanan perburuan dan penelitiannya dalam mengungkap sebuah skandal besar.
Novel kan ya, mas?Sepertinya saya pernah lihat buku ini di kamar adik saya. wah..nanti kl pulang saya pinjem ah..
Ini terbitan tahun 2010.mbak Zakiyyah bisa mendapatkannya di toko buku seperti Gramedia, Kharisma, Walisongo, dll.Sebentar lagi saya juga akan mereview novel ketiga penulis yang tidak kalah hebohnya. Tunggu saja ya 🙂
Sumpah, pengen baca buku ini! Terbitan tahun berapa ya, Pak? Apa mungkin ya sekarang ini masih bisa dicari di gramed?Trima kasih reviewnya, Pak!
makasih reviewnya 🙂
mbak Rani, buku ini saya stempel “Must Read” lho :)Saya juga prihatin dg kondisi pengelolaan Jaminan Kesehatan bagi rakyat miskin di negeri kita yang amburadul, ini bukti bahwa sepertinya pemerintah tidak pernah serius memberikan jaminan kesehatan bagi rakyat miskin. Kalopun kita cermati dari akar persoalan pendataan (bermasalah dan jatuh ke tangan yg salah), ternyata kesalahan tsb ada pd sistem pendataan yg dilakukan oleh pemerintah sendiri plus kurang kompetennya PIC yg menanganinya itu. Disisi lain, terjadinya penyalahgunaan oleh masyarakat (kaya) tidak lain karena pemerintah sendiri tidak mempunyai standar yg jelas untuk di sosialisasikan kpd masyarakat.
gila ya mas,,,, laknatullah alaih deeh sm penyembah setan itu….naudzubillaah
Alhamdulillah sudah nonton The Arrival.. emang luar biasa kerja keras pembuatan filmnya, dan hasilnya juga sangat bermanfaat.
ijin share ya, syukran
masya Allahsudah kudugaa… jahatnya mereka… btw mas udah pernah nonton the arrival? itu bagus filmnya…
izin share ya..
belum baca.. tapi ingin..umm, kalau diperhatikan balik ke pemerintahan Pak. Pemerintah Jerman, melarang bahan2 berbahaya yg ‘teridentifikasi’ berbahaya. Mereka sadar arti penting kesehatan & paham kalau sumber daya manusia adl investasi paling berharga, secara Jerman gitu. Kalau Indonesia kurang memikirkan kesehatan rakyat. Jaminan kesehatan bagi rakyat miskin banyak bermasalah dan jatuh ke tanah yang salah..
fal yanzhuril insanu ila tho’amihi (baca surat abasa) -lah pokoknya..sama..Ya Ayyuhan nass kulu mimma fil ardhi halalan wa thoyyiban al baqoroh 168
Ayat inilah yg mendorong kita untuk terus belajar 🙂
Seperti komen saya di awal, sulit bila sudah berbicara konspirasi, tidak ada yang bisa secara jelas untuk menilai suatu klaim kebenaran hanya berdasarkan klaim manusia semata. Artinya kita masih menganut asas kebenaran berkembang mayoritas dan referensi (yang juga berkembang) buatan manusia itu sendiri. Setuju bahwa referensi justru untuk menjadi pembenaran. Padahal referensi zaman kini penuh dengan kepentingan terselubung. Saya contohkan saja. Dulu calon dokter mendapatkan bahan kuliah dari dosen dan dari mata kuliah standar yang boleh kita katakan “lumayan” objektif. Tapi sekarang setelah jadi dokter, kami mendapatkan referensi dari pabrik obat yang mengeluarkan obat… so…? bisa dinilai sendiri kan….Contoh referensi berkembang yang paling ekstrim adalah tentang musik klasik bisa mencerdaskan bayi yang masih dalam kandungan, ternyata banyak penelitian terkini tidak menunjukkan begitu. Atau misalnya tentang Vitamin E yang diklaim bisa membuat awet muda bila dikonsumsi rutin, ternyata penelitian terbaru mengklaim Vitamin E meningkatkan risiko terjadinya Stroke Perdarahan Pada Otak.Jadi, yang dapat dilakukan adalah mengimbangi penelitian yang dimonopoli oleh dunia barat atau pun yang dikategorikan sebagai “lawan” dengan penelitian mandiri/independen. Klaim apa pun susah dilakukan bila penelitian dilawan dengan asumsi.Contoh lain kasus HIV/AIDS itu, saya dan teman-teman juga pernah membicarakan ini di kolom komentar di MP saya: http://multiply.com/m/item/subhanallahu%3Ajournal%3A88?&item_key=subhanallahu%3Ajournal%3A88&page_start=25Sayangnya, beberapa situs yang mengklaim HIV/AIDS adalah “tipuan” malah sarat kepentingan lain yaitu pengobatan alternatif seperti herbal, naturopati, dsb. Di situs luar negeri juga sama saja. So…? Kita mengalami inbalance information.Apa yang bisa kita lakukan dengan berbagai “temuan” atau “fakta” yang dipaparkan dalam review ini?Pertama, saya pribadi setuju, tetap waspada dan hidup sehat.Dan kedua kita tidak punya pilihan lain selain “menerima” dan menyaring sesuai asas manfaat dan kerugian. Kadang “temuan” atau “fakta” di atas karena adanya inbalance information tersebut, justru menyebabkan ketakstabilan politik dan justru malah merusak (karena kan memang inbalance, apalagi bila dikonsumsi oleh masyarakat umum) Contoh, tentang kasus puyer saja begitu ekstrim masyarakat awam kita melihatnya, baca di blog saya http://multiply.com/m/item/subhanallahu:journal:92Contoh lain, kasus imunisasi/vaksin. Studi tentang imunisasi/vaksin sekarang sudah tidak didominasi oleh barat dan kategori “lawan” lainnya, artinya inbalance information bisa lebih diminimalisasi, meski juga tidak menjamin bahwa terjadi sekedar bentuk membebek/mengekor alias menjadi kaki tangan dari monopoli “kebenaran” tunggal itu. Imunisasi sampai sekarang dibuktikan efektif untuk mereduksi penyakit-penyakit menular. Meski imunisasi tidak 100% berfungsi pada individu tertentu.Dan terakhir, meski mungkin tidak akan menjadi komen terakhir :-bHai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Al Qur’an surat 49 (Al Hujuraat) ayat 6.
Ga usah yang remang-remang seperti di atas, yang sudah jelas aja seperti ROKOK, sudah jelas bentuk usaha depopulation :-b
Bahan2 berbahaya & menjijikkan, coba klik link ini, mas Wikan:http://www.rense.com/general59/vvac.htmSemoga ada MPer dokter kita yang bisa menjelaskan ini.
Mas Wikan, karena panjang jawabannya, saya buat thread khusus ya.. :)Udah saya posting di sini: Benarkah Virus HIV sengaja diciptakan?
wikan saidhalah, ibu mantan menteri super lebay yang lebih riweuh ngurusin sasakan rambutnya ketimbang kesehatan masyarakat indonesia. udah koar-koar sana sini bakal jadi menkes lagi malah gak disupport babar blas. bu menteri nih penggemar teori konspirasi juga, tapi ujung2-nya sih jualan ke pabrik farmasi yang lain. coba, apa program beliau yang sukses selama jadi menteri?ngurusin sasakan rambut? Saya tidak tertarik membicarakan kebiasaan buruk Ibu Siti Fadilah itu, mas Wikan, hehehe… info negatif mudah saja dibikin, khan? :)Ada buku karya beliau: “Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung”, mas Wikan sudah baca ?Buku ini membongkar konspirasi AS dan WHO dlm mengembangkan “senjata biologis” dg menggunakan virus flu burung, dimana melalui penelitiannya, beliau membuka kedok WHO yg telah lebih dari 50 th mewajibkan virus sharing yg ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal virus tsb. Jelas saja, buku ini menuai protes dari petinggi2 WHO dan AS. Pada KIB II, Presiden SBY memilih Endang RS sbg MenKes menggantikan Siti Fadilah. Ya jelas saja, karena SBY dinilai tunduk pd kepentingan AS dan Endang merupakan orang paling dekat dg Naval Medical Research Unit 2 (Namru 2). Namru 2 adalah unit kesehatan angkatan laut Amerika yg berada di Indonesia untuk mengadakan berbagai penelitian mengenai penyakit menular. Laboratorium Namru berada di kompleks Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DepKes. Ibu Siti Fadilah telah melarang semua rumah sakit di Indonesia untuk mengirimkan sampel virus flu burung ke laboratorium Namru. Apalagi faktanya: kontrak kerjasama dg Namru telah berakhir sejak Desember 2005. Banyak kejanggalan proyek Namru-2 lainnya yg diulas dalam novel ini. Dan memang, banyak pihak mencurigai keberadaan Namru menjadi sarana kegiatan intelijen AS dg berkedok riset. Setelah terbukti, akhirnya pd tgl 16 Oktober 2009, pemerintah secara resmi menghentikan kerjasama (Namru-2). Bisa dibayangkan kalo tidak ada sosok seberani ibu itu? Bahkan AS saat itu menjanjikan imbalan militer berupa senjata berat dan tank jika Pemerintah Indonesia bersedia menarik buku dari peredaran dan mengubah kebijakan pemerintah AS dan WHO. Pembunuhan karakter kpd beliau yg nyata-nyata berideologi kerakyatan terus berlangsung, hingga akhirnya disingkirkan dari KIB II.Kalo ngomongin soal politik di lingkungan SBY bisa panjang komentar ini, mas Wikan, hehehe, tapi boleh kalo disambung terus.Okey, saya rekomendasikan buku di bawah ini:Dg berbagai cara, “pihak lawan” sibuk memutar balikkan fakta dg tujuan untuk membunuh karakter beliau. Contohnya soal kasus pengadaan alat2 rontgen, sehingga beliau diseret KPK. Namun beliau berhasil membantahnya. Dan memang tidak terbukti.Ikuti wawancaranya di Harian Rakyat Merdeka: Siti Fadilah Supari: “Good bye Ideologi Kerakyatan Selamat Datang Neolib. Ah… kok jadi ingat kasusnya Assange (wikileaks), bagaimana Disinformation Unit itu sibuk mengendalikan media dan menciptakan kasus baru.Mengenai prestasi beliau sebenarnya banyak, mas Wikan, misalnya beliau terpilih sbg The Best Investigator Award (di Indonesia, Philipina dan AS), dan Majalah The Economist London menempatkan beliau sbg tokoh yg memulai revolusi dlm menyelamatkan dunia dari dampak penyakit pandemik. Saya yakin kalo beliau masih menjabat sbg menteri akan banyak perbaikan sistem yg dilakukan untuk negeri ini, krn mengedepankan ideologi kerakyatan dibanding neo-liberisme. Saya kutipkan pemberontakan dan sikap tegas beliau di buku: “Saatnya Dunia Berubah! :”Jiwa kedaulatan saya terusik. Seolah saya melihat ke belakang, ada bayang-bayang penjajah dengan semena-mena merampas padi yang menguning, karena kita hanya bisa menumbuk padi menggunakan lesung, sedangkan sang penjajah punya mesin sleyp padi yang modern. Seolah saya melihat penjajah menyedot minyak bumi di Tanah Air kita seenaknya, karena kita tidak menguasai teknologi dan tidak memiliki uang untuk mengolahnya. Inikah yang disebut neo-kolonialisme yang diramal oleh Bung Karno 50 tahun yang lalu? Ketidak-berdayaan suatu bangsa menjadi sumber keuntungan bangsa yang lain? Demikian jugakah pengiriman virus influenza di WHO yang sudah berlangsung selama 50 tahun, dengan dalih oleh karena adanya GISN (Global Influenza Surveillance Network). Saya tidak mengerti siapa yang mendirikan GISN yang sangat berkuasa tersebut sehingga negara-negara penderita Flu Burung tampak tidak berdaya menjalani ketentuan yang digariskan oleh WHO melalui GISN dan harus patuh meskipun ada ketidak-adilan?”
kalau pembuatan vaksin cacar dulunya emang dari nanah cacar sapi oleh Edward Jenner. Mosok obat pakai nanah sih? Jelas menjijikkan tho? Buat orang yang gak tahu jelas aneh dan berbahaya. Mosok obat diambil dari penyakit juga. Cuman buat dokter dan ilmuwan, vaksin ini menyelamatkan jutaan manusia dari penyakit dan kematian.
kalau AIDS buat membasmi orang Afrika, kenapa orang Amerika dan orang di lain benua juga kena?
halah, ibu mantan menteri super lebay yang lebih riweuh ngurusin sasakan rambutnya ketimbang kesehatan masyarakat indonesia. udah koar-koar sana sini bakal jadi menkes lagi malah gak disupport babar blas. bu menteri nih penggemar teori konspirasi juga, tapi ujung2-nya sih jualan ke pabrik farmasi yang lain. coba, apa program beliau yang sukses selama jadi menteri?
Berlebihan memang tidak baik, mas Wikan.Novel ini mengajak pembaca untuk lebih peka. Penulis ingin menyampaikan “sesuatu” atas penyelidikan darimana asal virus H5N1, virus AIDS, virus ebola, penyakit sapi gila dan lain-lain, serta kejanggalan-kejanggalan apa saja yg terjadi selama penyebaran virus-virus tsb. Mantan menteri kesehatan kabinet RI, Siti Fadilah Supari juga ikut memberikan kontribusi dalam novel ini. Itu baru soal virus.
jadi pengin baca. pengin tahu sejauh apa pemahaman penulis ttg Paganisme.
Novel ini mencoba menyikapi ulah-ulah mereka para penerus kepercayaan pagan tentang 10 Perintah Tata Dunia Baru. Video-nya ada disini: Konspirasi 10 Perintah Tata Dunia Baru.
Saya sepakat dengan mas Marto soal kebenaran tunggal tsb :)Novel ini dibeberapa bagian menyampaikan bagaimana proses disinformasi oleh media yang dikendalikan oleh sebuah organisasi yang kuat. Sehingga mengundang emosi pembaca (novel ini) ketika informasi yang salah itu (mengenai kejadian yg sebenarnya dialami oleh pemeran utama) beredar di masyarakat. Aduuhhh… geram banget deh… Sehingga dari sini, pembaca novel ini bisa belajar bagaimana sebuah media itu berperilaku.
Novel ini mudah dicari kok, mbak Yudith. Dijual bebas di toko buku Gramedia, Gunung Agung, Walisongo, atau toko buku lainnya. Kalo mbak Yudith kesulitan mengakses toko buku tsb, insya’ Allah saya bisa bantu.Banyak hal yang bisa dipelajari dalam novel ini, untuk itu penulis banyak menyertakan catatan kaki yang berisi rujukan literatur atau situs-situs untuk memperkuat pemahaman, bahkan halaman-halaman situs untuk mendownload informasi.Dan sesuai pesan penulis yang disampaikan di halaman belakang, novel ini mengajak kita untuk selalu hidup sehat dan waspada. Hidup sehat dan waspada yang seperti apa, diilustrasikan dengan baik dibeberapa bagian ceritanya.
Novel ini dijual di toko buku umum seperti gramedia? Atau termasuk susah dicari? Jadi ingin sekali membacanya, Pak:)
hehehe… ada-ada aja :)mbak Niez, udah baca Sidney Sheldon, “Are You Affraid of the Dark?” ?Baca donk, ini juga seru, ada organisasi mirip HAARP (dalam novel itu) yang berhasil meluluhlantakkan negara, melalui penciptaan badai tsunami dan gempa bumi. 4 th lalu baca novel ini, aku pikir fiksi, eh ternyata novel ini menyimpan pesan akan adanya bahaya proyek HAARP.Sama halnya, film hollywood menyimpan pesan melalui film “2012”.
Kalo disampaikan dalam bentuk novel, jadi beda rasanya, mas Priyo, emosi kita sebagai pembaca ikut terbangunkan. Apalagi masing-masing kisah punya korelasinya, ini yang bikin penasaran daripada sekedar penyampaian sebuah teori 🙂
Hmm.. Novel semacam ini juga lumayan konspiratif, penuh dengan content diinformasi.Dan sebagaimana ghalibnya kitab semacam, selalu saja diberi penegasan bahwa apabila tak percaya, kita segera terkatagori sebagai orang yang termakan disinformasi, orang yg tersesat. Dan tentu saja menjadi semacam kebenaran tunggal.Untuk doktrin masa lampau, kebenaran tunggal selalu ditempelkan kepada sosok yang agung yang harus dipercaya, namun untuk doktrin konspiratif era sekarang, kebenaran tunggal dilekatkan kepada legalitas referensi, link, video dokumenter, penelitian ahli, (dan beberapa lagi yang menurut saya layak dibubuhi tanda kutip), karena sumber2 legalitas tersebut juga rawan disinformatika, konspiratif. Siapa tahu? Tapi untuk sebuah novel,.. hmmm okelah, ntar coba cari pinjeman. Trims eniwei.
Betul, sempat jadi kasus besar ya, mas, karena Monsanto menyuap 140 Pejabat Tinggi Indonesia terutama di jajaran Kantor Kementerian Lingkungan Hidup.
Iya, mas Dedy, Yang ngungkap keburu tewas beberapa bulan setelah pengakuannya diunggah (sesuai link diatas). Untung ada yang meng-copy isi tulisan analisisnya, sebelum situs aslinya benar-benar ditutup.
sungguh kejahatan yang sangat besar, ya …*terima kasih, Mas Iwan …
Kasus tsunami di Aceh/Pasifik denger2 jg krn US sedang melakukan percobaan bom micro nuclear…
sebelumnya sudah baca-baca sedikit tulisan beliau di eramuslim
syukran untuk infonya pak iwan:)
ternyata penguasa dunia adalah… Monsanto…. harus diakui kalau tanpa menganut teori konspirasi kelas wahid kayak Rizki ini, ketika melihat fenomena lobi perusahaan raksasa di Amerika, kita akan mengelus dada…. Pamela Anderson… hahaha
disinformation unit cia. Hmm. Menarik. Tfs.